64. MoZe

1.6K 195 40
                                    

Cekrek..
Pintu dorm terbuka mengambil atensi Momo yang baru keluar dapur. Dia mendekati pintu demi melihat.

"Oh? Kalian berdua sudah pulang" Dia menegur kedua tamunya itu yang tidak dilihatnya dari semalam. Yang katanya punya urusan penting hingga kini dia penasaran akan hasilnya.

"Oh? Anyeong?" Sang tamu yang tidak lain adalah Sana membalas menegur. Nada suara terdengar tak bertenaga, dia terlihat benar lelah. Beda dengan gadis lainnya yang menampilkan wajah cerah dan senyum yang tak pernah hilang itu. Sungguh pemandangan yang cukup lucu.

"Waegure? Apa terjadi sesuatu denganmu?" Si gadis Hirai nampak khawatir.

"Hah~ tanyakan padanya" Sana menunjuk Dahyun yang kini berdiri tegap disampingnya setelah membantunya membuka sepatu tadi. "Dia dan kegilaannya itu.. Ugh! Untung aku mencintaimu Kim" Keluhnya yang hanya dibalas kekehan dari Dahyun.

"Nado saranghae sayang"

"Sepertinya semua berjalan lancar, Dahyuna" Momo berucap mengambil atensi. Menyimpulkan sesuatu kala melihat tingkah mereka.

"Sa---ngattt lancar eonnie" Dahyun terlihat begitu bahagia. "Taraa..." Ditunjukkannya cincin yang terpasang di jari manis milik Sana. "Sana eonnie menerimaku"

"Sepertinya cincin persahabatan antara kita tergantikan" Momo menatap Sana.

"Aniya. Aku masih menggunakannya" Sana menunjukkan cincin yang dimaksud di tangannya yang satu.

"Aku masih berbaik hati tidak menyuruh Sana eonnie melepasnya" Ucap Dahyun yang segera diberi cubitan di pinggang. "Aw sayang. Itu sakit"

Momo yang melihat mengulum senyum. "Aku turut bahagia mendengarnya. Selamat untuk kalian"

"Gomawo"
"Gomawo eonnie"
Kedua gadis itu menjawab.

"Ah! Aku harus istirahat sekarang" Sana berucap lagi lalu mulai melangkah kecil. "Hah~ milikku sakit sekali" Gumaman keluar ditengah langkah dan itu terdengar jelas oleh Dahyun dan Momo yang masih berada di depan pintu.

"Heol, kurasa kau bermain cukup kasar" Momo reflek menegur Dahyun yang terkekeh kecil.

"Aku hanya terlalu bahagia" Dahyun berdalih. "Dan juga karena aku masih muda" Bangganya membuat Momo terkekeh.

"Das-"

"Sayang? Bantu aku" Panggilan Sana terdengar mengambil atensi dan memotong percakapan. "Kim Dahyun? Aku sulit naik tangga. Bantu aku" Teriak gadis itu lagi.

Yang dipanggil tertawa. "Bukannya dia sangat menggemaskan, eonnie?" Dia bertanya pada Momo

"Ne. Jadi segeralah bantu dia. Dia pasti sangat kesakitan"

"KIM DAHYUN?"

"Iya sayang.. Aku kesitu" Balas Dahyun. "Eonnie aku duluan"

"Hm" Momo mengangguk lalu menatap gadis Kim yang berlari kecil itu. Dia mengulum senyum karena menurutnya kedua gadis itu benar benar menggemaskan. Bahkan saat ini tawa Dahyun mulai terdengar. "Dasar anak anak"

Ting tong ting tong..
Baru saja kaki akan melangkah meninggalkanmu area berdiri, bel dorm sudah terdengar hingga menghentikan langkah lagi. Segera pintu di buka tanpa melihat sang tamu dari monitor.
Cekrek..

"Morning beautiful" Sapaan langsung terdengar membuat gadis Hirai itu tersenyum.

"Jangan menggodaku disini, eonnie" Balasnya malu. "Dan masuklah dulu. Aku masih bersiap siap" Pintu dorm dibuka dengan lebarnya.

"Apa aku terlalu cepat datang menjemputmu?" Yang dipersilahkan masuk berlahan. Sedikit melirik dorm mewah para idol terkenal itu sebelum membuka sepatu dan menatap Momo lagi.

About Us? S4 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang