09

1.6K 211 22
                                    

Hujan terlihat mengguyur Korea hari ini. Begitu derasnya hingga orang orang akan berpikir dua kali untuk keluar rumah.

Langit mendung terlihat begitu jelas. Guntur sesekali bergemuruh tapi tak cukup besar hingga bisa menakuti Sana yang berdiam diri di kamarnya seorang diri.

Gadis Jepang itu terlihat sibuk dengan handphonenya dan bersikap masa bodoh dengan suara diluar. Dia hanya sibuk dengan media sosialnya. Terhanyut didalamnya untuk waktu yang lama. Hingga tanpa sengaja, chat sang kekasih di bubble mengambil atensinya.

Segera Ia bergerak turun. Berlari terburu keluar kamar hingga memberikan suara cukup bising saat dia mulai berlari. Tapi karena adanya suara dari hujan diluar, tak ada yang terganggu dengan hal itu.

Cekrek..
Sana membuka pintu yang tak asing baginya itu. "Sayang?!"

Sang pemilik kamar terlihat terkejut. Refleks menatap ke arah Sang tamu yang tiba tiba masuk. "Sana eonnie?"

"Ya~ kau baik baik saja?" Sana datang menghampiri. Mengelus kepala gadis yang terduduk di kursi meja belajar itu. "Yak! Kau benar benar menangis?" Sana semakin terkejut kala mendapati mata basah kekasih nya itu. "Sayang~" Sana reflek memeluk gadisnya itu.

"Eonnie, aku baik baik saja" Dahyun berucap.

"Baik baik apanya?" Sana melepas dekapan. "Kau menangis. Aku melihat chatmu di bubble"

"Ani. Aku hanya terharu saja. Surat para penggemar terlalu menyentuh buatku"

"Tapi aku tak suka melihatmu menangis"

Dahyun tersenyum kecil. Segera berdiri dari duduknya lalu memeluk Sana dengan erat. Menenggelamkan wajahnya dilekukan leher kekasih cantiknya itu mencari kenyamanan. "Gomawo karena selalu mengkhawatirkanku"

"Kau ini bicara apa?" Sana malah reflek memukul punggung gadisnya itu lalu membalas dekapan. "Jangan berbicara seperti itu. Aku melakukannya karena kau orang terpenting buat ku"

Dahyun tersenyum lagi. Yang reflek membuatnya mengeratkan dekapan. "Aku mencintai eonnie"

"Aku lebih mencintaimu"
.

Sejam berlalu semenjak kejadian salah paham Sana tadi. Dan juga rasa paniknya yang berlebihan karena tak suka melihat air mata Dahyun keluar.

Sekarang, kedua gadis itu terlihat berbaring diatas ranjang. Dengan Dahyun yang terlihat memeluk erat Sana ditengah tidurnya.

Sedangkan si gadis Jepang memilih bermain handphone dan sesekali memperhatikan wajah tenang nan menggemaskan kekasih Kim nya itu. Dia belum mengantuk untuk ikut memejamkan mata. Padahal cuaca begitu mendukung untuk tidur sejenak.

"Eonnie, aku kedinginan" Dahyun terdengar bersuara. Matanya terbuka dan menatap Sana yang juga tengah menatapnya. "Aku ingin pelukan yang lebih erat" Pintanya sedikit merengek.

Sana tersenyum. Segera Ia melepas handphonenya. Dia berbalik mengganti posisi berbaring yang tadinya terlentang menjadi menyamping. Tubuh Dahyun ditariknya menghapus jarak yang tersisa. Tak lupa Menarik selimut yang dibiarkan dari tadi untuk menutup tubuh mereka "Sudah mendingan sayang?" Tanya Sana sembari sesekali mengecup puncak kepala Dahyun.

"Hm. Ini sangat hangat" Jawab Dahyun. "Gomawo"

"Iya. Jadi pejamkanlah lagi matamu"

"Eonnie?" Dahyun malah kembali menegur. Tak menuruti perintah Sana barusan.

"Kenapa sayang?"

"Eonnie baik baik saja? Maksudku, suara guntur diluar cukup mengganggu"

"A~ aku baik baik saja. Kan aku bersamamu saat ini. Aku sudah lebih dari tenang"

"Kalau begitu eonnie jangan kemana mana"

"Aku mau kemana juga sayang? Kalau aku sudah merasakan nyaman, tenang, dan aman saat bersamamu. Aku akan tetap disisimu"

"Mwoya? Eonnie menggodaku" Dahyun 
malah merona. Dia sangat malu.

Sana terkekeh. Melihat Dahyun begini membuatnya gemas bukan main. Dan tanpa ucapan apa apa lagi. Dia reflek mengecup bibir kekasihnya itu.

"Eonnie?!" Dahyun terkejut dibuatnya. Apalagi kala Sana sudah berada diatas tubuhnya. Menatap lekat ke arahnya.

"Karena cuaca sangat dingin dan juga karena kita tak ada jadwal.. " Sana mulai berucap. "Bisa kan kita bermain sebentar saja?"

"Mwo? Eonnie jangan macam macam. Dorm di penuhi member. Mereka akan mendengarny-"

"Hujan diluar sudah cukup menghalau suara desahan mu sayang" Potong Sana lalu mengecup pipi merona di bawahnya itu. "Mereka tak akan mendengarnya"

"Apa aku sedang dihukum saat ini? Apa aku berbuat salah pada eonnie?"

Sana terkekeh lalu mulai aktif mengecup ngecup kecil bagian wajah Dahyun. "Katakanlah seperti itu" Sana kemudian berujar. "Ini hukuman mu karena tadi sudah membuatku sangat khawatir"

"Itu bukan salahku. Itu karena eonnie terlalu-"

"Bantah aku sayang. Dan akan kubalas semuanya dengan membuatmu keluar berkali kali" Potong si gadis Jepang.

"Yak eonnie!" Dahyun benar tak bisa menyembunyikan keterkejutannya dan juga rona merah diwajahnya. Mulut kekasihnya itu terlalu liar.

Sana memberi smirk kecil. "Jadi bisakah kita hentikan obrolan kita saat ini? Aku sudah tidak sabar menerjang mu"

"Tapi eonnie. Ak- ahh!"

"Jangan berbicara lagi sayang. Cukup nikmati, Dan biarkan aku mendengar desahan sexymu itu. Jadi mendesahlah"

"Ahh! Sana eonnie!"

_Tbc_

_Tbc_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--------------

"Selamat bermalam minggu para jomblo jomblo ngenes" - Author 🤣

About Us? S4 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang