01

6.2K 300 55
                                    

Jadwal nampak padat bagi kesembilan gadis gadis cantik itu. Semenjak pagi mereka sudah mulai syuting. Dan sore hari hingga malam hari ini, mereka sudah terlihat berada di perusahaan untuk latihan dengan sisa tenaga.

"Aku tak kuat lagi" Nayeon terlihat menyerah lebih dulu. Tubuhnya sudah terlihat terbaring di lantai. Nafasnya memburu akibat latihan fisik ini.

"Kalian istirahat saja dulu" Sang manager memberi saran. Dia juga tak tega melihat artis artisnya kelelahan seperti itu.

Bagai menang lotre, kesembilan gadis gadis itu berseru senang. Mereka semua sebenarnya begitu kelelahan. Kalau saja latihan tetap di teruskan meskipun hanya 5 menit saja, dapat dipastikan mereka akan jatuh pingsan satu persatu.

"Aku mau pergi membeli minuman dicafe bawah. Ada yang mau ikut?" Tiba tiba Momo bertanya seraya bangun dari baringannya.

"Aku eonnie. Aku akan ikut" Dahyun terdengar menjawab.

"Aku juga akan ikut" Sana pun tak ingin hanya diam saja. Dia akan mengikuti kemanapun kekasihnya itu pergi.

"Belikan kami juga eonnie dul" Chaeyoung yang masih berbaring dilantai studio latihan mereka itu mengeluarkan suara. Dia juga ingin minum minuman dingin.

"Iya. Akan ku belikan untuk kalian semua. Kalian ingin yang seperti biasa kan?" Momo bertanya. Lagipula tanpa diminta Chaeyoung pun tadi, Ia akan tetap membelikan mereka.

"Ne" Serempak keenam gadis gadis itu menjawab pertanyaannya.

"Okey" Momo tersenyum tipis. "Kajja~" Ajaknya pada pasangan yang sudah berdiri di sampingnya itu.
.

Beberapa menitpun berlalu. Sembilan minuman sudah berada ditangan. Momo memegang 4 minuman. Begitu pun Dahyun. Sedangkan Sana hanya memegang minumannya sendiri. Menyeruput sedikit demi sedikit ditengah langkah mereka. Lagipula tadi Dahyunlah yang melarang gadis Minatozaki itu membawa minuman lain.

"Enak sayang?" Dahyun bertanya. Dia senang melihat kekasihnya itu kembali segar lagi.

"Iya" Sana mengangguk. "Ini sangat enak. Kau mau coba?"

"Boleh" Ucap Dahyun. Dan Sana pun segera  memberikan minumannya pada kekasihnya itu untuk dicoba. "Memang enak. Aku pikir rasa baru itu tak akan enak"

"Sajangnim tak akan memberi izin menjual minuman yang tak enak sayang" Balas Sana seraya membersihkan pinggiran bibir merah muda milik Dahyun yang sedikit belepotan.

"Aish kalian berdua.. " Momo tak tahan untuk tak menegur. "Bisakah bermesraan tak di depanku?" Kesal gadis Hirai itu. Sebenarnya Ia ingin lari menjauh, tapi mereka tengah berada didalam lift saat ini. Jadi dia tak bisa ke mana mana sampai mereka tiba di lantai yang dituju.

Sana yang mendengar hanya memberikan smirk kecil. Bahkan dia dengan tiba tiba mencium Dahyun tepat di hadapan gadis bernama lengkap Hirai Momo itu.

"YAKK!" Si gadis Hirai reflek berteriak karena begitu kaget.

"Eonnie?!" Dahyun pun tak kalah kagetnya. Sebenarnya dia tak masalah dengan ciuman itu. Hanya saja, saat ini ada orang lain di sekitar mereka. Meskipun faktanya itu membernya sendiri yang sudah tau hubungan mereka.

Kekehan kecil Sana menubruk indera pendengaran. "mian sayang. Tadi aku  tiba tiba ingin menciummu" Sana berucap beralasan. "Gomen'nasai momo chan" Gadis itu bahkan tersenyum kecil pada Momo. Lalu terlihat menyeruput minumannya lagi tanpa beban dan dosa.

"Kekasihmu gila. Dia benar benar gila" Momo berucap pada Dahyun.

Ting..
Syukurlah lift cepat terbuka. Momo segera keluar. Ia ingin menjauhi pasangan itu secepatnya. Sedangkan Sana malah terkekeh kembali. Dia sangat puas menggoda gadis Hirai itu tadi.

About Us? S4 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang