15.BERUBAH

453 233 49
                                    

"Semuanya itu tak akan pernah sulit, jika karena cinta membuat dua orang dalam memori bertemu dan mampu menembusnya.
Sesuatu yang tak terbayangpun dapat terlewati. Namun, disaat cobaan telah datang. Mampukah keduanya dapat bertahan?"
Tidak.

· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

15. Berubah ❁ཻུ۪۪⸙ ͎. 

❝ HAPPY READING ❞

Kantin Sekolah SMA Starlight kini ramai dengan para siswa siswi. Mereka tengah beristirahat setelah melakukan pelajaran yang membuat pusing di kepalanya.

Mentari pergi meninggalkan kantin dan kembali ke kelas. Mentari berjalan di sebuah koridor namun ia berpapasan dengan Langit.

"Hay Mentari" ucap Langit menyapa Mentari dengan senyuman manis di bibirnya

Namun Mentari hanya menoleh ia mengingat bahwa kemarin Langit tengah memboncengi seorang cewe yaitu Maudy. Mentari langsung menatap Langit dengan wajah juteknya.

Niat ingin langsung pergi meninggalkan Langit. Mentari justru malah menabrak tubuh Langit kembali

Mentari berjalan ke arah kanan, namun langit juga ke kanan. Mentari jalan ke kiri langit pun ikut ke kiri

"Lo kenapa sih. Jalannya nabrak gue terus" ucap Langit sembari terus menatap wajah Mentari

"Lo bisa minggir enggak sih. Gue itu mau lewat, dan lo menghalangi jalan gue" ucap Mentari jutek dan langsung meninggalkan Langit kembali

Namun lagi lagi Mentari menabrak tubuh Langit. Mentari tak tau apakah itu di sengaja oleh Langit atau enggak di sengaja. Yang jelas ekspresi wajah Mentari justru semakin datar menatap wajah Langit

"Mentari, lo kenapa sih jutek banget sama gue?"

"Dan gue juga enggak tau lo itu mau jalan lewat kanan atau ke kiri, gue mana tau. Kebetulan aja kita kaya gitu tadi. Jangan jutek-jutek dong" ucap Langit kesel

"Terus masalah buat lo. Terserah gue dong mau jutek atau enggak" ucap Mentari

"Lo marah, kalau waktu itu gue bilang suka ke lo?" ucap Langit membuat mata Mentari langsung menatap wajah langit

"Gu-gue enggak marah, gue cuma kesel sama lo" ucap Mentari terus terang

"Sama aja lo itu marah sama gue, lo kenapa sih?" Ucap Langit lembut

"Maksud lo apa kalau lo suka sama gue? Terus lo juga suka sama Maudy? Lo mau mempermainkan gue gitu? Ucap Mentari to the point

"Kata siapa gue mau mempermainkan lo. Gue itu beneran suka sama lo. Dan soal Maudy dia itu cuma temen gue, gak lebih. Dan gue udah pernah jelasin sama lo" ucap Langit menjelaskan

"Bener ya.. Lo itu cowo playboy yang bisanya cuma php'in cewe" ucap Mentari sembari menoleh ke arah lain. Dan Mentari tak mau menatap wajah Langit

"Terserah lo mau percaya atau enggak. Itu hak lo, yang terpenting gue udah ngungkapin semuanya ke lo Mentari" ucap Langit

Mentari hanya diam menatapnya di tempat, namun Langit langsung meninggalkan mentari sedirian di koridor tersebut.

Mentari hanya menatap langit yang berjalan semakin menjauh dan menghilang dari pengelihatannya.

"Sial. Kenapa sih, gue bisa-bisanya cemburu sama Langit. Lagian apa hak gue, buat marah sama Langit. Jelas-jelas dia juga bukan siapa-siapa gue."

"Gak salah dong, kalau Langit deket-deket sama Maudy" ucapnya sembari mengoceh sendiri

Langit Artharendra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang