33.SISA RASA

43 7 1
                                    

Tak ada definisi untuk "Benar benar melupakan". Segala kesan ialah kumpulan kenangan. Sadar atau tidak, kamu selalu membawanya dalam hati maupun ingatan.

· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

33. Sisa Rasa. ❁ཻུ۪۪⸙ ͎. 

❝ HAPPY READING ❞

“Andai saja, kita tidak pernah memulai semua ini. Mungkin, semua tak akan pernah menyakitkan seperti sekarang.”

“Jika hanya di akhiri dengan perpisahan, mengapa dulu Tuhan memberikan rasa yang amat dalam, Mentari.” ucap Navya pelan namun dengan perasaan yang amat mendalam dari hatinya.

“Lo harus bisa melupakan dia, cepat ataupun lambat. Harus bisa tunjukkan ke dia kalau lo bahagia karena perjodohan dari orang tua lo” ucap Mentari mengusap-usap pelan bahu Navya.

“Move on itu emang bukan hal yang mudah, move on itu bukan hanya cuma soal melupakan. Move on itu, harus bisa belajar untuk melepas dan merelakan yang telah pergi dari kehidupan lo.”

“Lo harus belajar untuk menjalani kehidupan tanpa adanya bayangan masa lalu, lo juga harus berdamai dengan rasa kehilangan itu. Kalau lo kayak gini terus-terusan, sampai kapan lo akan mencintai Leo, Nav?” ucapnya kembali membuat Navya terdiam menundukkan kepalanya.

“Navya, pilihannya sekarang adalah lo harus belajar untuk mencintai Leo yang udah resmi menjadi suami atau lo harus belajar untuk melupakan dia,” ucap Mentari menatap Navya intens.

“Emang sih itu adalah pilihan yang sulit, ketika lo di hadirkan sesosok orang baru, tetapi hati masih terus memikirkan orang lama yang sudah pergi.
Jika di lihat dari rasa nyaman, tentu orang lama lah pemenangnya.” ucap Mentari kembali.

“Tapi sangat bodoh rasanya, bila harus jatuh ke lubang yang sama.”

“Jadi?” tanya Navya sesaat.

“Jadi menurut lo, pilihannya cuma ada dua? Antara Mencintai dan melupakan?” tanya Navya kembali.

“Iya, perihal rasa itu sama-sama belajar Nav. Kalau perihal melupakan lo juga butuh waktu untuk belajar, sama seperti lo mencintai. Keduanya sama-sama butuh waktu” jawab Mentari.

“Antara mencintai dan melupakan, lebih baik mencintai menurut gue” ucap Navya pelan.

“Yaps, itu juga jawaban yang tepat menurut gue” ucap Mentari dengan senyuman yang melengkung dari bibirnya.

“Lo tau gak Nav, saat ini mungkin Leo masih berusaha untuk membuat lo mencintai dia, tapi nggak tau sampai kapan dia harus bertahan untuk terus memperjuangkan lo. Yang jelas-jelas hatinya masih ada seseorang, yang seharusnya sudah lama lo lupakan. ” ucap Mentari.

“Inget ya Nav, berjuang sendirian itu capek.” ucapnya kembali.

“Ucapan lo emang bener banget, ternyata gue egois banget dengan perasaan ini” ucap Navya pelan.

“Tapi, bagaimana bisa gue lupain dia, sedangkan gue kemarin melihat dia jalan sama cewek barunya” ucap Navya.

“Sama cewek lain? Kapan?” tanya Mentari langsung menatap Navya.

Langit Artharendra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang