24.KEMBANG API DAN SI CANTIK MENTARI

194 77 30
                                    

"Kita,
Seperti ketidaksengajaan yang telah di atur baik oleh Tuhan."

Mentari Arrabel Lizora

· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

24. Kembang Api Dan Si Cantik Mentari ❁ཻུ۪۪⸙

HAPPY READING

Semilir angin malam menerpa kulit putih Mentari yang tengah duduk di sebuah balkon kamarnya sambil menatap ke arah langit dengan pemandangan yang sangat indah tersebut yang sekarang jarang Mentari temui pada malam malam sebelumnya.

Langit malam yang cerah di sertai banyaknya bintang bintang yang bersinar terang mampu menemani Mentari yang tengah membuka sebuah novel.

Sesekali Mentari melanjutkan membaca sebuah novel romance yang ia pegang di tangannya. Membuat Mentari justru tersenyum saat ia membaca isi dari novel tersebut yang menceritakan tentang sebuah pertemuan tanpa kesengajaan.

Mentari kemudian kembali menatap langit yang di sertai bulan dengan bintang bintang yang selalu menemaninya. Fikiran Mentari seolah pergi pada masa lalunya, dimana ketika Mentari tengah di kejar kejar oleh Langit.

Sebuah pertemuan pertama Mentari dengan Langit. Dimana Mentari yang berhasil di tolong oleh Langit, dan mereka bisa di pertemukan kembali hingga saat ini. Hingga akhirnya Langit menyatakan perasaannya pada Mentari.

Seakan sama seperti cerita cinta romance pada novel novel tersebut, yang sempat Mentari berfikir tak akan pernah bisa di pertemukan dengan seseorang yang berujung menjadi cinta.

"Sesingkat itu." ucap Mentari pelan.

"Kita, seperti ketidaksengajaan yang telah di atur baik oleh Tuhan."

"Gue salah, ternyata selama ini gue bodoh karena menganggap Langit itu cowo playboy yang bisanya hanya nyakitin cewe. Dan bodohnya lagi gue percaya sama omongan orang yang gue aja nggak tau bener atau enggaknya." ucap Mentari.

"Apa gue terima Langit aja?"

"Kasihan juga, kalau dia lama nungguin jawaban dari gue."

"Gue mau Lang!"

"Mau jadi pacar lo." ucap Mentari, kemudian menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

Kemudian Mentari menyandarkan kepalanya, tangannya langsung menutup buku novelnya dan menaruhnya pada sebuah meja yang berada di sampingnya. Mentari kemudian memejamkan matanya sejenak sebelum ia masuk menuju kamarnya.

Saat Mentari masih memejamkan kedua matanya, telinganya mendengar suara motor sport besar yang tengah berhenti di depan gerbang rumahnya.

Untuk memastikan kembali, Mentari langsung membuka kedua matanya dan langsung menatap ke arah pintu gerbangnya yang masih bisa tersorot dari kamar lantai dua Mentari.

Ting.

Langit Artharendra
Online

Mentari
Gue di depan rumah lo.
Gue tungguin lo di sini.

Mentari membelalakkan kedua matanya ketika Mentari membuka pesan masuk tersebut, yang ternyata itu adalah Langit.

Langit Artharendra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang