17.PERASAAN YANG SAMA

411 217 63
                                    

"Jika semuanya telah berakhir, aku masih disini dengan perasaan yang sama."

· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

17. Perasaan Yang Sama ❁ཻུ۪۪⸙ ͎. 

❝ HAPPY READING ❞

Saat itu Navya sedang duduk di soffa ruang tamu rumahnya. Kemudian Navya tak sengaja membuka sosial medianya dan menemukan foto Navya yang berduaan bersama Langit.

Foto berdua yang pertama kali ia posting di sosial medianya bersama Langit. Membuat Navya kembali mengingat Langit kembali. Caption yang di unggahnya tersebut pun justru membuat sakit di dalam dadanya.

"Lagi-lagi. ini semua tentang kamu, Lang."

"Di saat aku mencoba pelan-pelan buat melupakan semua tentang kamu, malah ada aja hal-hal yang bikin aku ingat terus ke kamu, Lang"

"Bagaimana aku bisa melupakan kamu, Lang?"

"Aku juga perlu waktu, waktu yang cukup lama buat melupakan kamu"

"Kemarin kamu suruh aku buat belajar untuk mencintai suami aku. Tapi, bagaimana bisa aku cinta sama Leo, sedangkan di hati aku aja masih ada kamu?" ucap Navya sembari terus menatap foto tersebut.

"Aku masih mencintainya, namun dia sudah tidak lagi bersama."

"Baru kemarin aku panggil kamu Aksara, dengan nama yang berbeda."

"Alasan aku merubah nama Langit menjadi Aksara karena, biarkan nama Langit menjadi kenangan yang menyenangkan saat kita bersama. Dan Aksara adalah awal dari berakhirnya kisah kita.”

“Aku nggak akan menyebut nama Langit didepan semua orang, biarkan nama Langit hanya aku dan dia saja yang tau.”

“Aku akan merubahnya ketika didepan semua orang.”

“Aksara.”

°.✩┈┈∘*┈🌙┈*∘┈┈✩.°

Setelah Navya mengirimi alamat rumah barunya, Mentari langsung mendatangi rumah baru Navya dan Leo, yang mereka tempati semenjak keduanya resmi menjadikan suami dan istri.

Saat ini, Leo tengah berada di kantor perusahaan miliknya. Sehingga Mentari berani untuk datang ke rumahnya tersebut.

"Navyaa ... Kangen!" ucap Mentari dengan nada merengek.

"Sekarang udah nggak sebebas dulu nih, pasti bakalan jarang buat main sama gue. Apalagi sekarang tinggal di rumah suami lo" ucap Mentari terkekeh geli.

"Gak sebebas dulu, gue masuk rumah lo tanpa ketuk pintu pun juga bisa." ucapnya kembali tertawa.

"Gue tetap gue yang dulu lah. Lagian Leo nggak bisa batasi gue untuk main dengan siapapun." ucap Navya.

"Sekarang lo harus nurut lah sama suami lo. Dan status lo sekarang kan, istri sahnya Leo." ucap Mentari sembari mengikuti langkah kakinya menuju tempat duduk di halaman belakang rumahnya.

Mata Mentari menelusuri suasana halaman bekalang rumahnya yang sangat luas dan terdapat pula sebuah kolam renang yang cukup besar.

Secara pemilik rumah tersebut merupakan salah satu anak dari yang memiliki perusahaan terkenal, dan Leo yang meneruskan cabang dari perusahaan milik orang tuanya.

"Rumah tangga gue aneh banget, Tar." ucap Navya menghela nafasnya.

"Gue juga nggak pernah mengerti jalan rumah tangga gue, rumit." ucap Navya.

"Aneh gimana?" tanya Mentari.

"Di bilang suami istri iya, tapi gue sama Leo itu asing banget, jarang ngobrol. Gue nggak pernah menyangka bahwa gue akan menikah dengan orang yang gak pernah gue kenal sebelumnya." ucap Navya.

"Gimana perasaan lo, sama mantan lo itu, Aksara? Masih sama?" tanya Mentari.

"Masih sama, gue masih mencoba untuk melupakan semua tentang Aksara. Berat banget rasanya." jawab Navya.

"Gapapa, jangan terlalu di paksa. Pelan-pelan juga lo juga bisa untuk melupakan seorang yang lo sayangi itu. Dan pelan-pelan mencoba untuk menerima Leo di dalam kehidupan lo saat ini." ucap Mentari pelan sembari menepuk pelan bahu Navya.

· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

❝ TO BE CONTINUE ❞

Langit Artharendra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang