26.PERASAAN BARU

182 56 4
                                    

Mencintai dia adalah kepastian yang paling nyata untuk saat ini.

Langit Aksara Artharendra

· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

26. Perasaan Baru ❁ཻུ۪۪⸙ ͎. 

HAPPY READING

Masih sama seperti kemarin, matahari terbit dari sebelah timur. Langit masih tampak berwarna biru. Setelah hari Minggu adalah hari Senin. Sekolahnya masih sama yang berada di SMA Starlight. Semuanya masih sama dan berjalan sebagaimana semestinya. Namun, entah mengapa Mentari merasa bahagia semenjak malam kemarin Langit mengajaknya pergi mengunjungi tempat festival kembang api.

Hanya satu yang berbeda pada hari kemarin, Mentari justru di antar ke sekolah oleh papahnya. Karena keteledorannya, ban motornya yang bocor sejak kemarin namun ia lupa untuk membawanya ke bengkel motor langganannya.

Kemudian Mentari keluar dari mobil sang papah. Lalu Mentari berjalan menuju sekolahannya tersebut. Mentari menghentikan langkah kakinya saat tiba di koridor SMA Starlight tersebut. Sebuah koridor dimana Mentari akan melewati sebuah kelas XII IPA 3 yang di tempati oleh Langit dan teman-temannya.

Mentari menghembuskan nafasnya kasar, lalu Mentari melanjutkan jalannya menuju ke ruang kelasnya.

Mentari menatap lurus pada pandangannya ketika akan melewati kelas tersebut. Kakinya berusaha mempercepat langkah jalannya.

"Hai Mentari." sapa Langit sambil tersenyum ketika ia keluar dari kelasnya bersama Angkasa.

Angkasa menatap heran pada Mentari.

Hingga pada akhirnya Mentari langsung menghentikan langkah kakinya sambil menahan senyum di bibir manisnya.

Tanpa membalikkan tubuhnya, Mentari langsung melangkahkan kakinya mundur tepat di hadapan Langit yang tengah memasukkan tangannya pada saku celananya sambil terkekeh pelan menatap wajah Mentari.

"Hai juga Langit" ucap Mentari dengan senyuman yang menampilkan gigi ratanya.

Sedangkan Angkasa yang berada di sampingnya langsung tertawa kekeh ketika melihat dua sejoli tersebut yang tengah bertemu.

Mentari melirik sekilas pada Angkasa di barengi dengan tawaan kecilnya. Kemudian Mentari langsung melenggang pergi meninggalkan kelas Langit tersebut.

"Gak usah pake malu malu segala kali, Lang. Udah kayak pacaran ala anak SMP aja" ledek Angkasa terkekeh geli.

"Kok gue jadi deg-degan sendiri ya, gerogi banget gue ketemu sama dia. Padahal semalam baru pergi berdua" ucap Langit.

"Lo berhasil ngajakin Mentari ke festival kembang api?" ucap Angkasa membuat Langit menganggukkan kepalanya pelan di barengi dengan senyuman.

"Apa gue bilang, pasti Mentari bakalan seneng kalau lo ajakin dia ke tempat tempat seperti itu, Lang" ucap Angkasa.

"Lo memang yang paling bener, Sa" ucap Langit menepuk-nepuk bahu Angkasa.

"Secara Mentari itu orangnya sederhana banget, cantik, gak gampangan lagi" ucap Angkasa.

"Gak gampangan gimana?" tanya Langit.

"Emang gak gampangan kan? Kan lo sendiri yang belum resmi jadi pacarnya Mentari."

"Kalau dia cewe gampangan, gue udah jamin 100 persen kalau lo nembak Mentari lo bakalan langsung di terima. Secara lo kan ganteng Lang. Gak jelek jelek banget kayak si Rey" ucap Angkasa dengan tawa kemenangannya.

Langit Artharendra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang