34.LEMBARAN SURAT

53 8 1
                                    

"Tentang aku, tentang kamu, dan tentang kita yang telah lama usai."

· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

34. Lembaran Surat. ❁ཻུ۪۪⸙ ͎. 

❝ HAPPY READING ❞

Rasanya seperti mimpi, ketika mendengar suara yang sudah berbulan-bulan sudah tidak  pernah terdengar di telinganya. Rasanya begitu asing ketika Navya menginjakkan kaki di sebuah rumah yang sudah hampir tidak di kunjungi kembali kebelakangan ini.

Langit sore yang sebentar lagi akan berubah menjadi lebih gelap, menjadi saksi bahwa hari ini adalah hari yang paling Navya nantikan setelah sekian lama.

"Langit, kamu mau makan apa? Sini piringnya, biar aku yang ambilin buat kamu." Ucap perempuan yang tengah berkumpul untuk makan malam bersama keluarga Langit.

Mendengar hal tersebut, antara sedih dan bahagia bercampur menjadi satu. Navya meremas ujung pakaiannya menahan dirinya untuk tetap berdiri.

Setitik air mata turun dari mata cokelat Navya yang telah membasahi pipinya, tetapi Navya buru-buru menyekanya.

"Langit," sebut Navya dalam hatinya.

"Sekarang, kamu jauh lebih bahagia tanpa aku. Aku seneng lihatnya, kamu juga udah mencintai seseorang yang sekarang bukan lagi, aku."

"Lihat kamu sekarang, perasaanku jadi lebih baik." Batin Navya.

Tak sengaja, Langit menolehkan pandangannya yang menampilkan seseorang perempuan yang tengah berdiri di depan pintu dalam diam, Langit terus menatap secara intens pada perempuan tersebut yang masih terus menatapnya.

Setelah sadar bahwa Langit tengah menyadari keberadaannya, Navya segera mengalihkan pandangannya untuk menatap sebuah lembaran surat yang telah ia tulis sejak kemarin, detik kemudian Navya hanya meninggalkan kertas tersebut tepat di depan pintu tepat ia berdiri.

Berharap, Langit mengetahui keberadaan sebuah kertas yang ia tinggalkan, yaitu berisi lembaran surat dari Navya.

"Aku harap kamu ambil lalu baca surat terakhir dari aku, Lang. Setelah ini, akan aku coba untuk bisa melepaskan kamu." Batin Navya

Navya membalikkan tubuhnya, ia segera melangkah untuk meninggalkan rumah Langit. Tangannya sembari mengusap air mata yang telah mengalir pada pipinya.

Mentari menatap Langit yang tengah terdiam  secara tiba-tiba. Matanya terus menerus menatap pintu keluar, kemudian Mentari mencoba memastikan sesuatu lalu ia membalikkan tubuhnya menatap arah dari tatapan Langit.

Namun nihil, tak ada apa-apa disana. Lalu, kenapa Langit terlihat berbeda sekarang?

"Langit, ada apa? Kenapa kamu jadi diem sekarang?" Tanya Mentari.

"Gapapa kok, tadi aku lihat kayak ada seseorang yang datang." Jawab Langit.

"Siapa?"

Langit menggelengkan kepalanya pelan, "biar aku cek sebentar" ucapnya.

"Kamu lanjutin aja makannya," imbuh Langit kemudian bangkir dari meja makannya.

"Loh, kamu mau kemana, Lang?" Tanya ayah Langit.

"Sebentar, aku mau cek di depan. Takutnya ada orang yang datang" jawab Langit.

°.✩┈┈∘*┈🌙┈*∘┈┈✩.°

Isi surat Navya...

Terlepas dari salahku, aku minta maaf. Terlepas dari salahmu, lebih dulu sudah ku maafkan. kita terlalu lama sama-sama sibuk dan gengsi, hingga lupa, bahagia aku. Aku mulai mengenang masa baik, waktu baik, kenangan baik. Membenci itu melelahkan dan aku takkan pernah bisa.

Aku akan mengingatmu sebagai seseorang yang pernah aku banggakan. Sebagai seseorang yang pernah membahagiakan, terlepas dari hilangnya harap, aku hanya ingin mengucapkan terimakasih atas segalanya, kamu ada disaat aku sedang susah-susahnya. Tak jarang kamu ada disaat aku lemah-lemahnya. Kamu akan aku kenang sebagai seseorang yang istimewa dan akan selalu ada ruang untukmu.

Kini aku sedang mencoba berdiri diatas kakiku sendiri tanpa bantuan darimu sama sekali. Biasanya kamu adalah orang nomor satu disaat aku membutuhkan sesuatu walaupun aku gengsi mengatakannya. ingin ku bercerita sesuatu, mengeluh tentang sesuatu, mengasi semangat,namun kini sudah tidak lagi, akan ku usahakan untuk melepaskan kebahagiaanku yaitu demi

kebahagianmu. Kelak jika tidak ternyata kita tidak saling butuh,

saling rindu, saling mencari, walapun gengsi untuk menagatakannya,kamu ingat ini. Bagaimanapun cerita kita lost contact, aku akan selalu mengigatmu, sebagai sosok yang mampu mencitaiku dengan caramu sendiri dengan sangat baik dan sempurna, membuat aku utuh dan selalu tangguh serta semangat dalam setiap hal.

Tidak ada yang kebetulan, termasuk pertemuan kita.

Tuhan tak pernah salah dalam berencana. kamu tidak pernah salah salah untukku, bila nanti datang hari kamu mengenang apa yang pernah kita lakukan ketika bersama, walaupun cuek.

Hari dimana mungkin aku masih giat mencintaimu, dimana aku yang sering mengatakan,

Dan bertanya "Aku tidak mau dicueki"
"Aku kangen kamu"
"Kamu ga kangen aku"?
"Kamu sayang sama aku"
"Lagi ngapain dia"

Aku selalu pergi ketempat ini hampir setiap malam aku datangi agar aku bisa bertemu denganmu, tetapi aku hanya bisa menyampaikan dengan temanku saja karena aku gengsi, kamu ingat ini.

Pada saat itu, aku hanya memastikan perasaanmu masi sama sejak awal kenal jumpa padaku. untuk hari esok, esok hingga esoknya lagi, aku akan tetap disini meski kamu sudah pergi dan lost contact. Bila nanti kamu sudah mulai menemukan kebahagianmu, kamu ingat ini. Jauh pada hari dimana aku dan kamu bertemu, jauh sebelum aku jatuh cinta pada senyummu itu,

Aku berusaha untuk membuat kamu yakin kepadaku, aku sungguh besyukur tuhan mempertemukan kita ber 2, namun aku beruntung bisa mengenalmu dengan sosok yang tak mudah patah semangat.

Dan bila nanti kamu telah bertemu pada sosok yang kamu pilih untuk menjadi alasan bahagiamu selanjutnya yang membuat kita menjadi lost contact, yang dimana itu bukan aku, kamu ingat ini, aku izin pamit dan berucap banya sekali terimakasih.

Terimakasih sudah mengajiriku banyak hal kebaikan, terimakasih sudah menemani dan memahami luka, duka, kelam dan rumitnya aku, terimakasih untuk waktu, kesempatan, kebahagiaan, cerita, argumen, diskusi, terimakasih sudah menemani proses perjalanan cita-citaku, hal yang aku selalu ingin bagi denganmu dengan cinta yang sangat luar biasa, terimakasih banyak.

Ternyata, aku pernah begitu bahagia denganmu. bila hari ini tidak ada lagi, aku sudah merasa cukup, karena pernah melewati segalanya denganmu disisiku, pernah diisi dan diyakinkan olehmu dengan caramu. mencintamu dan menyanyangimu selalu manjadi bagian terbaik dalam hidupku.

Jika nanti pada akhirnya bukan aku orangnya, aku meminta maaf atas segala kesalahanku kepadamu, maaf jika aku belum bisa jadi wanita yang kamu mau, maaf jika aku kurang sabar, maaf jika aku gengsi dan cuek, maaf jika aku moodyan, maaf jika aku tidak sabar menghadapi cuek nya kamu,

Aku hanya menitip pesan: kamu tetaplah kamu, tetaplah jadi diri sendiri, kamu hebat, kamu tetap semangat, sehat sehat, kurangi merokok, dan tetaplah jadi orang baik seperti biasanya. ingat satu hal, aku hanya menyayangimu,selalu dan akan ada ruang untukmu.

· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

❝ TO BE CONTINUE ❞

Langit Artharendra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang