"Aku harap, kita tak akan pernah sama seperti kembang api. Yang memberi ke indahan dengan penuh warna, tapi kemudian meredup lalu lenyap."
Langit Aksara Artharendra
· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·
25. Kembang Api dan Si Ganteng Langit ❁ཻུ۪۪⸙
❝ HAPPY READING ❞
Langit langsung menoleh ke arah Mentari. Langit merasa sedari tadi Mentari tengah memperhatikannya dalam diam.
"Kenapa lihatin gue terus?" ucap Langit sedikit mengeraskan suaranya karena terdapat banyaknya suara dari petasan kembang api.
Kemudian Mentari langsung menggelengkan kepalanya cepat. "Gue nggak lihatin lo" ucap Mentari.
"Jangan kebanyakan kege'eran ya. Nggak baik" ucap Mentari sembari tertawa kecil.
"Udah, pemandangannya bukan di sini. Tapi di sana" ucap Langit sembari menunjuk ke arah mukanya lalu ke arah kembang apinya.
Kemudian Mentari kembali menoleh menatap ke arah langit yang sangat indah tersebut. Langit yang tengah di hiasi dengan warna warna yang sangat menyala.
Mentari lalu mengulurkan tangannya di atas langit yang di penuhi oleh kembang api tersebut, seakan dirinya tengah mengusap pelan warna warna dari kembang api tersebut.
Langit hanya menatap wajah Mentari yang tengah tersenyum.
"Lo nggak mau mengabadikan momen ini?" tanya Mentari menoleh ke arah Langit.
"Nggak" ucap Langit menggelengkan kepalanya pelan.
"Kenapa? Lo nggak suka?" tanya Mentari.
"Gue hanya mau menyimpan momen ini di sini." ucap Langit, tangannya memegang dada bidang di sebelah kirinya.
Untuk sekian kalinya Mentari terdiam dengan ucapan yang di lontarkan oleh Langit.
Kenapa ucapan Langit bisa membuat gue jadi deg-degan kayak gini sih.
Padahal Langit kelihatan santai banget. Kok gue jadi deg-degan sendiri.
"Kenapa diem?" tanya Langit.
Mentari menggelengkan kepalanya pelan. "Gak apa-apa" ucapnya.
Rasanya gue pengin bisa kayak gini terus sama lo Lang.
Mentari kembali menoleh ke arah wajah Langit. Memperhatikan setiap inci dari wajah tampan milik Langit.
"Lang?" panggilnya pelan membuat Langit bergumam.
"Kenapa," ucap Langit sambil menoleh menatap Mentari.
"Gue boleh peluk lo?" ucap Mentari pelan.
Langit sontak kaget ketika mendengar ucapan Mentari. "Peluk?" tanya Langit sambil mengangkat kedua alisnya.
Mentari menganggukan kepalanya.
"Buat lo, selalu boleh Mentari." ucap Langit lalu mendekatkan tubuh Mentari pada dada bidang Langit agar ia bersandar pada tubuhnya.
Mentari kemudian menempelkan kepalanya pada dada bidang Langit. Membuat tangannya langsung melingkar pada pinggangnya.
Langit mengusap pelan rambut lembut Mentari.
Nyaman.
Dengan cepat Mentari langsung melepaskan pelukkannya tersebut. Membuat Langit terkejut lalu menoleh pada Mentari dengan pandangan yang sama. Seolah pertanyaan dan perlakuan Mentari adalah suatu hal yang sangat mengagetkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Artharendra
Romance❝ Apa kamu ingat awal pertemuan kita? Terkadang semesta selucu itu mempertemukan tanpa sengaja dan memberikan akhir kisah yang tidak bisa di lupakan. ❞ Langit Artharendra❁ཻུ۪۪⸙ ͎ °.✩┈┈∘*┈🌙┈*∘┈┈✩.° Setelah hubungannya hancur karena perjodohan, kini...