14.SETITIK RASA

449 241 71
                                    

"Terima Kasih Karena Pernah Menjadi Alasanku Untuk Terus Berjuang."

· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

14. Setitik Rasa ❁ཻུ۪۪⸙ ͎. 

❝ HAPPY READING ❞

Motor Langit melesat dengan kecepatan sedang. Langit bertujuan untuk mendatangi rumah Mentari setelah pulang sekolah.

Setelah perjalanan 15 menit dari rumah Langit menuju ke perumahan Gardenia Residence akhirnya Langit sampai, dan motornya berhenti tepat di depan pintu pagar rumah tersebut.

Mentari Lizora
Gue Di depan rumah lo.
Lo keluar sekarang.

Mentari yang tengah duduk di atas kasur miliknya kemudian ia mendengar ponselnya berbunyi menandakan ada notif masuk, Mentari menoleh ke arah ponsel tersebut, dan langsung membuka notif itu.

Setelah membaca isi notif tersebut, Mentari langsung bangkit dari tempat duduknya dan berjalan untuk membuka gorden di jendela kamar Mentari yang berada di lantai 2 tersebut.

"Mau ngapain dia ke sini segala" ucap Mentari yang melihat Langit yang tengah berdiri di depan rumahnya tersebut

Langit yang melihat bahwa Mentari tengah memperhatikannya dari jendela kamarnya, Langit pun tersenyum ke arah Mentari dan melambaikan tangannya, kemudian mengetik pesan singkat pada Mentari.

Mentari Lizora
Gue mau ketemu sama lo, sebentar aja.

Setelah Mentari mendapati pesan tersebut dari Langit, Mentari pun bertujuan untuk menemui Langit dan langsung turun untuk segera menemui Langit.

"Mau ngapain lo di sini" ucap Mentari

"Buset, jangan jutek-jutek gitu dong" ucap Langit sambil tertawa kecil.

"Mau ngapain lo ke rumah gue, ganggu aja" ucap Mentari

"Gue cuma mau ngomong sesuatu sama lo. Cuma bentaran aja, enggak pake lama" ucap Langit

"Ya udah cepetan ngomong. Ayoo.. " ucap Mentari singkat namun Langit hanya menatap wajah Mentari dengan senyuman yang terbit di bibir Langit

"Kok lo malah natap gue gitu, Buruan deh. pokoknya lo ngomong sekarang juga! Yang singkatt, padat, d-" ucap Mentari

"Dan akurat" ucap Langit dengan cepat lalu tertawa ke Mentari

"Ga lucu tau! Cepetan ngomong, atau gue masuk lagi nih" ancam Mentari

"Iya-iya. Yang pertama gue cuma mau jelasin kalau gue sama Maudy itu ga ada apa-apa. Gue juga gak suka sama dia. Karna gue sama-" ucap langit

"Yang kedua!" ucap Mentari jutek sambil menunjuk jarinya

"Gue belum selesai ngomong" ucap langit

"Yang kedua! Atau gue masuk?" ancam Mentari kembali

"Eh busett.. Lo itu bener-bener kaya-" ucap Langit yang lagi-lagi omongannya di potong oleh Mentari

"Cepetan, yang ke dua" ucap Mentari

"Jangan dua dong. lima ya lima" ucap Langit menawar

"Lo ngomong sekarang, atau gue tinggalin lo di sini. Gue hitung sampai tiga. SATU. DUA. TIGA!" ucap mentari

"Eh ssttt ... Iya-iya ini gue ngomong nih. Yang ke dua."

"Mentari, lo marah sama gue? Kenapa lo selalu cuekin gue kayak gini setiap di sekolah? Lo Cemburu?" tanya Langit

Langit Artharendra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang