30.I LOVE YOU LANGIT

152 38 9
                                    

"Aku merasa bahagia ketika melihatmu untuk pertama kalinya dan sekarang aku bisa mendapatkanmu"

· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

30. I love you Langit. ❁ཻུ۪۪⸙ ͎. 

HAPPY READING

"Sialan!" dengus Alvaro begitu sebuah tangan kurang ajar menahan tangannya sehingga hanya mampu menggantung di udara.

Secara perlahan kedua mata Mentari terbuka lebar, mulutnya menganga masih tak percaya dengan apa yang ia lihat di depannya.

Secara kasar Alvaro melepaskan cengkeraman tangannya pada pergelangan tangan Mentari. Sehingga meninggalkan jejak kemerahan yang terpampang nyata disana.

"Gak perlu kasar sama cewek!" ucap Langit penuh dengan penekanan.

"Lagi-lagi lo ikut campur urusan gue!" murka Alvaro.

"Ada urusan apa, lo dengan cewek gue!" ucap Langit. "Lo ganggu dia, berarti lo juga ganggu gue."

Alvaro berdecak. "Ck. Gak usah jadi pahlawan kemaleman deh." ucap Alvaro, tatapan matanya kian tajam begitu melihat lawannya lah yang berusaha mengganggu waktunya.

Langit mendengus, menatap Alvaro dengan remeh. "Lepasin dia,"

Alvaro tersenyum sinis. "Lo siapa bisa merintah gue?" sinisnya.

Langit memainkan lidahnya pada dinding pipi dalamnya. "Gak usah kasar sama cewek, kalau mau sama gue aja. Seberapa besar nyali lo, udah ganggu dia"

"Mentari, lebih baik kamu pergi" ucap Langit pada Mentari.

Ketika Mentari akan mengikuti intruksi dari Langit, Alvaro telah lebih dulu menahannya. Alvaro itu kembali memegangi tangan Mentari lebih kuat untuk menyudutkan Mentari di belakang tubuh Alvaro.

Sudahlah, Langit sudah lelah dengan omong kosong ini. Jadi begitu Alvaro lengah, Langit berusaha untuk meninju wajahnya.

Bugh...

"Shit!" Alvaro tersungkur, pipinya ngilu bukan main. Keseimbangan tubuhnya kian lama kian melemah.

Langit langsung menghampiri Mentari yang tengah memegangi pergelangan tangannya.

"Kamu gapapa?" tanya Langit khawatir kemudian mengelus pelan pada pergelangan tangannya yang terdapat jejak kemerahan.

Alvaro bangkit, dengan tatapan menusuknya. Ia berusaha untuk membalas menghajar Langit.

Alvaro berjalan dengan langkah yang sangat pelan mendekati Langit. Keduanya lengah, dengan mudah Alvaro membalikkan tubuh Langit kemudian meninju wajahnya.

Alvaro hendak melayangkan pukulan kedua, namun tinjunya hanya sampai di udara. Karena dengan cepat Langit menghentikan pukulan Alvaro.

Langit tersenyum sinis, "Kalau mau Fight tunggu lawannya siap dulu, dong" detik berikutnya dengan mudah Langit memukul wajahnya, kemudian mendorongnya tubuh Alvaro secara kasar sehingga cowok itu kembali terjatuh mengenai tanah.

Langit Artharendra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang