16.UNGKAPAN HATI

439 223 51
                                    

"Aku memilikimu hanya di dalam hati.
Bukan di depan dunia."

· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

16. Ungkapan Hati ❁ཻུ۪۪⸙ ͎. 

❝ HAPPY READING ❞

Kok kalian pada diem-dieman aja sih? Enggak kayak biasanya" ucap Anara pada Langit dan Mentari

Angkasa menendang-nendang kaki Langit, ia sedang mengode Langit agar Langit langsung menjelaskan apa yang ia ceritakan tadi sewaktu di kelas tadi kepada Mentari

"Lang ngomong" ucap Angkasa berbisik-bisik

"Iya Lang. Ini kesempatan buat lo ngomong ke Mentari" ucap Rey pada Langit

Langit mengangguk, ia menyetujui apa yang sahabatnya perintahkan. Kemudian ia menatap Mentari yang sedari tadi melihatinya, namun sewaktu Langit memperhatikan Mentari, Mentari justru langsung menoleh ke arah lain.

"Lo kenapa sih Mentari, sama gue." batin Langit.

"Terima kasih karena pernah menjadi alasan gue untuk berjuang mendapatkan orang yang seperti lo, Mentari. Susah banget sih buat dapatin orang kayak lo Mentari" Batin Langit sembari ia menatap wajah Mentari.

"Semoga kali ini, lo adalah cewe terakhir bagi gue Tar. Gue enggak mau kehilangan orang yang gue sayangi untuk ke dua kalinya. Udah cukup Navya aja yang pergi meninggalkan aku dengan perasaan yang begitu hancur, dan sekarang semoga lo adalah hadiah yang terbaik dari tuhan buat gue, melalui lo Mentari "

"Mentari ada yang mau gue omongin ke lo" ucap Langit

"Mau ngomong apa? Kenapa enggak di sini aja?" ucap Mentari menawar

"Lo mau gue ngomong disini? Yaudah nih gue ngomong di sini, biar temen-temen lo juga pada ikut denger" ucap Langit

"Iya Lang di sini aja, kan kita juga pengin denger juga" ucap Carissa yang diangguki oleh Viona dan Abel

"Nah.. Bener tuh kata Carissa mending ngomongnya di sini aja. Iya kan Tar?" ucap Viona pada Mentari

"Eh jangan! Di lapangan outdoor aja. Secara kan gak jauh juga dari kantin" ucap Mentari

Langit bangun dari duduknya dan di ikuti oleh Mentari. Mereka langsung berjalan menuju outdoor. Setelah sampai di lapangan outdoor Langit dan Mentari berdiri sembari menatap wajah satu sama lain.

"Lo mau ngomong apa sama gue?" ucap Mentari dengan jutek

"Satu hal yang enggak pernah sempet gue gue omongin ke lo" ucap Langit yang mulai serius

"Yaudah lo ngomong sekarang, habis ini jangan pernah gue temuin gue lagi" ancam Mentari dengan nada jutek

"Iya, Makanya lo dengerin gue baik-baik. Jangan potong ucapan gue. Gue mau lo denger langsung dari mulut gue. Setelah ini. Kalau lo mau marah, yaudah marah aja sama gue. Tapi jangan sampai lo menjauh dari gue nantinya" ucap Langit

"Lo mau ngomongin apa?" tanya Mentari

"Gue sayang sama lo, lo bersedia enggak jadi pacar gue?" ucap langit serius dan menatap lekat wajah mentari

Mentari langsung menoleh ke arah lain, ia mengacak rambutnya dan kembali untuk menatap Langit.

"Langit, please. Jangan php'in gue" ucap Mentari sendu

"Php'in apa sih.. Gue enggak pernah kali ada niatan buat php'in lo. Gue serius, gue sayang sama lo" ucap Langit lembut

Mentari menghapus air matanya yang menetes di pipinya. Dan berkata "Emang gue enggak kenal sama lo, lo pikir gue enggak tau lo gimana? Gue udah bosen denger semua tentang lo Lang. Dan please, kali ini lo jangan php'in gue" ucap Mentari meninggikan nada bicaranya

Langit Artharendra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang