Sekarang Melfa berada di cafe bersama para sahabat-sahabatnya yang sedang mengerumunginya sambil menatap Melfa tajam,meminta penjelasan.
"Mau gw yang tanya atau lo yang jelasin?" Ucap Gina.
"Betul" ucap yang lain sambil mengangguk kepalanya.
"Iya iya gw jelasin, tapi jangan gitu dong ngeliatinnya, gw tau gw emang cangkip tapi gk usah gitu juga" ucap Melfa mengpede.
"Huek.." ucap Dareen. Dan yang lain menanggapi dengan wajah yang dibuat ingin muntah seperti Dareen.
"Dudok..dudok..dudok~" ucap Melfa sambil menirukan gaya bicara Upin Ipin. Lalu merekapun duduk, ya karena sedari tadi mereka ber6 berdiri dan Melfa duduk di tengah.
"Ekhem,jadi..dia itu orang yang gw bilang itu loh.. yang di cafe waktu itu.." ucap Melfa yang membuat sahabat-sahabatnya mengingat-ingat kembali perkataan Melfa di cafe.
"Yang mana ayangg" ucap Gavin.
"Dih najis" balas Melfa.
"Ayo coba inget-inget dulu" sambung Melfa.
"Apaan si Toyip, gw gak inget" ucap Lita.
"Ck.. yang gw cerita ada pol-" ucap Melfa terpotong karena ucapan Saddam yang kencang sampai-sampai membuat semua orang kaget dibuatnya.
"OOHH..GW TAU.."
Jeje yang berada di dekatnya langsung menabok lengan pria itu dengan kencang, sampai yang di tabok mengaduh karena linu bercampur sakit.
"Aduh.. Jeje kok kdrt" ucap Saddam sambil mengusap bekas yang ditabok Jeje.
"Rasain..Gandeng tau gk, bikin kaget orang aja lo"
"Ya namanya juga Saddam Adeliar, maklumlah kalo sedikit teriak-teriak" ucap Gina.
"Heh! Rambut! alias Haira, nama gw itu Saddam Adelio bukan Adeliar, emang kamu kira aku cowok apaan" ucap Saddam membalas ledekan Gina, dan Gina hanya membalas Saddam dengan gerakan mulut tanpa bersuara.
"Lu inget apaan si dam?" tanya Lita.
"Ekhem..hem..hem..heemmm..mohok...ohok..ohok..huek" Saddam yang awalnya hanya ingin bergaya malah menjadi batuk-batuk sontak saja mereka tertawa ngakak.
"Lebok...hahahah" ucap Dareen, (lebok itu semacem kek bilang sukurin, mampus,rasain kek gitu tapi lebih ke mengejeklah).
"Buahahahah anjir somplak" ucap Gina.
"Hahahha makannya bang jangan gegayaan" ucap Melfa
"Si Saddam kena ajap hahah" ucap Gavin.
"Gw inget sekarang, dia yang lu bilang pak polisikan? Yang waktu itu nyebrangin elu? Dan dengan gak tau malunya lu bilang 'Dadah bapak ganteng' hahaha" ucap Lita yang tertawa di akhir ucapannya.
"Ooowalahh gw ingett..jadi dia to..tapi gils sih itu cangkep bet" ucap Jeje.
"Tau gitu gw duluan yang nyebrang biar gw yang nemuin pak polisi ganteng itu" ucap Gita.
"Gada ya dia udah punya gw!" Ucap Melfa.
"Dih lu pada ngasisi? Dia sama gw aja udah jelas masih cakepan dia" ucap Dareen.
"Anjir gw kira mau membanggakan muka lu ren" ucap Gavin.
"Ran ren ran ren..emang gw duren, ya walaupun beda dikit sih namanya ya tapi enggk!, beda cakepan nama gw!"ucap Dareen.
"Terus lu mau dipanggil apa? dar mau?" Tanya Gavin.
"Dih jangan anying ntar dikira yang manggil gw lagi nyoba mau ngagetin lagi" ucap Dareen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku Pak Polisi Ganteng
RomantikYuk mampir di cerita akohh.. Cerita seorang wanita yang bernama 'Melfa Arshavina Batari', mahasiswi dari Universitas Muhammadiyah Jakarta yang berusia 21 tahun dengan 'Haykal Permana' seorang polisi yang masih muda 24 tahun, mapan, dan juga idaman u...