"sini gw yang ulek bumbunya kakak siapin yang lain aja" ucap Reza.
"Yaudah" lalu dia mengambil sawi, telur, sosis, baso, dan kerupuk yang sudah di rendam.
"Yang alus dong bu nguleknya" ucap Melfa sambil memotong sosis, baso dan sawi.
"Capek kak, bentar istirahat dulu" ucapnya.
"Kapan selesainya coba"
"Iya iya, ini di ulek lagi"
Lalu setelah dirasa sudah cukup halus ia pun memberikan kepada Melfa.
"Lu nyalain dulu kompornya, baru masukin bumbu"
"Iya kak udah tau" lalu Reza pun memasak seblak untuk yunda tercinta.
"Lagi pada ngapain sih, ini?" Tanya papah Rama.
"Ini pah kakak minta di bikinin seblak sama, Chef Reza yang ganteng pari purna" ucapnya mengsombong.
"Ada yang perlu papah bantu?" Tanyanya.
"Gak usah pah, papah duduk aja disini sama kakak" ucap Melfa.
"Aduh..aduh..anak papah lagi pengen di manja ya" ucapnya.
"Iya nih pah, kangen tau" ucap Melfa sambil memeluk papah Rama.
"Gak nyangka sebentar lagi papah mau jadi eyang Kakung hahaha" ucap papahnya sedangkan Melfa hanya diam saja.
"Baru juga kemarin papah lepas tanggung jawab dari kakak, eh sebentar lagi gantian eja" goda papahnya.
"Ye si papah, masih lama kali" ucap Reza.
"Hemm gitu, gak mau halalin si Asu?"
"Astaghfirullah papah! Azura bukan Asu" ucapnya.
"Namanya siapa?"
"Azura"
"Dipanggil?"
"Ara"
"Alhamdulillah, untung gak dipanggil Asu" ucap papah yang membuat Melfa tertawa ngakak.
"Ini kenapa rame sih, humm wangi banget. Lagi bikin seblak ya?" Tanya mamah Tias yang datang bersama mamah Rita.
"Iya dong.., mereka lagi nungguin masakannya Chef Reza"
"Lagu lu pede" ucap Melfa.
Tak mendengarkan omongan Melfa Reza malah mencicipi masakan nya, terasa sangat pas dan nikmat.
"Cobain deh mah" ucap Reza sambil menyuapkan kuah seblak yang sebelumnya sudah di tiupkan.
"Gimana? Enak? Apa keasinan?"
"Udah pas sih ini"
"Mana gw cobain" ucap Melfa.
"Bentar" lalu Reza melakukan hal yang sama sebelum menyuapkan Melfa.
"Kurang" ucapnya.
"Kurang apa?"
"Kurang banyak hahahah"
"Anjir.., iya tuh gw bikin banyak buat lu semua, abisin. kalo bisa sekalian, sama wajan-wajannya!"
Lalu mereka membawa seblak yang sudah dipindahkan ke wadah itu ke halaman belakang dekat kolam renang. Setelah semuanya berkumpul barulah mereka makan seblak itu bersama-sama.
"Reza pinter masak ya?" Tanya mamah Tias.
"Sedikit-sedikit bisa, soalnya kata mamah laki-laki juga harus bisa masak karena kita kan gak tau nanti pas mamah lagi sakit atau apa gak ada yang masakin dan di situ cuma ada Reza, masa iya makanan nya harus beli? Kalo kita sendiri bisa masak kan lebih baik"
"Iya mamah setuju banget. Laki-laki bisa masak itu Sunnah sih"
"Suka masak bukan berarti kita banci loh, bahkan Chef Juna aja suka masak, terkenal karena dia Chef yang hebat. Sama halnya kaya laki-laki sekolah ambil jurusan perawat atau farmasi, emang banyak yang kadang ngelirik aneh atau gimana, itu sih sudut pandang orang beda-beda ya. Memang gak banyak tapi, ada. Ya mungkin dia mau belajar dasar seorang perawat atau farmasi siapa tau kan dia lulus sekolah terus lanjut kuliah ambil jurusan dokter" ucap papah Wira.
"Bener banget pah" setuju Haykal.
"Aku juga pernah denger kata motivasi dari seseorang dan dia bilang gini 'Lebih baik sedikit beda dari pada sedikit baik' " sambungnya.
"Setuju"
"Lanjut kuliah disini aja, ja" ucap mba Rere.
"Hemm..boleh juga, nanti tidurnya di rumah kakak aja" ucap Reza bercanda.
"Yeuh mau nya, tapi gak papa asal nanti lo mau jadi pengasuh anak gw"
"Iya kok gak papa asal.. makan di bagi, kuliah di bayarin, motor dibeli-"
"Heh! Emang lo pikir gw punya duit segitu banyaknya?!"
"Hahahaha bercanda kok bumil"
"Kamu kalo mau kuliah disini, tidur di rumah kita gak papa kan yang?" Ucap Haykal sambil menatap Melfa.
"Duh enggak deh bang, yang punya kandang garang" ucap Reza.
"Masih gw liatin! Sruput.." Ucap Melfa sambil menyeruput kuah seblak.
"Di apartemen Abang aja, kosong kok di sana dari pada gak di tempatin" ucap Haykal
"Gampang lah itu mah" ucap Reza lalu kembali makan.
----
"Hoam.." Melfa menguap sambil ingin berjalan ke arah kasur.
"Heh.. cuci muka, gosok gigi dulu baru tidur" ucap Haykal sambil menahan badan Melfa dan mengarahkan ke dalam kamar mandi.
Lalu mereka pun masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri.
"Mau aku pijitin kakinya?" Tanya Haykal saat Melfa setengah merebahkan tubuhnya.
"Mau banget" rengeknya. Lalu dengan telaten Haykal pun memijitnya.
Selamat berbuka semua...Kalian nungguin aku gak???
- enggak, biasa aja
Masa sih?? Gak mau gak suka gelay
- iya thor...
Yaudah author pulang.
- iya gih sonoh
Pulang nih!
- he'um
Beneran pulang loh ini!?
- bodo amet gak peduli, bhay gw aje yg balik
Dih baperan loe
Dah lah part 38 segini dulu untuk mengobati rasa kangen klean karena kemarin-kemarin aku gk bisa update huhuh..
Dah dah mo teraweh bentar lagi, bacanya abis teraweh aja ya maniez😎😍😍💓💙💜🧡💛💚🖤💓💓.
SELAMAT PUASA HARI PERTAMA🤗
Dibuat hari ini
Diupdate hari ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku Pak Polisi Ganteng
RomanceYuk mampir di cerita akohh.. Cerita seorang wanita yang bernama 'Melfa Arshavina Batari', mahasiswi dari Universitas Muhammadiyah Jakarta yang berusia 21 tahun dengan 'Haykal Permana' seorang polisi yang masih muda 24 tahun, mapan, dan juga idaman u...