Kim Taehyung duduk di samping Park Sooyoung yang sedang menikmati suasana pagi dengan menonton tv. Awalnya ia ingin memasak sarapan, tapi Taehyung memintanya untuk tidak masak. Mereka memilih memesan makanan melalui layanan pesan antar."Suasana hatimu?"
"Jauh lebih baik," ucap Sooyoung. "Kau?"
"Selalu baik. Apalagi melihatmu baik-baik saja."
"Taehyung ... aku teringat sesuatu."
"Apa?"
"Apa mungkin ada adik yang menyukai kakaknya?"
Taehyung mengernyit heran. Kenapa terbesit pertanyaan seperti itu?
"Apa kau menyukai Kim Yerim?"
Taehyung mengangguk. "Aku menyukainya. Meski dia dan aku berbeda. Dia pendek, aku tinggi. Suaranya melengking, suaraku berat. Tapi aku tetap menyukainya. Namanya juga adik. Tidak bisa ditukar tambah."
Sedikit aneh jawaban Taehyung. "Apa Yerim menyukaimu?"
"Iya. Harus menyukaiku. Aku kan kakaknya. Kenapa hmmm?"
"Entah. Tiba-tiba aku terpikirkan sesuatu. Ada yang tiba-tiba muncul dipikiran. Mungkin ingatanku di masa lalu yang sempat aku lupakan. Tapi aku belum paham itu apa."
Taehyung merangkul Sooyoung. "Sudah. Jangan dipikirkan. Jangan bertanya yang aneh-aneh. Aku dan Yerim pasti saling suka dan menyayangi. Tapi kami tetap tau batasan."
"Ummm... batasan..."
Triinng~
Dering ponsel Taehyung mengalihkan perhatian Taehyung dari Park Sooyoung. "Oh, J. Aku jawab panggilan ini dulu ya?"
Sooyoung mengangguk. Taehyung segera beranjak dari tempatnya dan mencari tempat yang lebih tepat untuk berbicara. Ia hanya tak ingin menambah beban pikiran Sooyoung.
"Ya? J?"
'Ada yang aneh dari Kim Minjae.'
"Ada apa?"
'Dia bertemu dengan orang-orang baru. Aku tidak yakin itu apa, tapi kita harus lebih waspada.'
"Kau tak dilibatkan?"
'Uhm. Aku akan coba cari tau. Yang jelas, aku yakin dia masih mempercayaiku. Hanya saja aku tidak dimasukkan ke dalam rencananya kali ini. Hati-hati Kim Taehyung. Oh, kalau kau butuh tempat yang aman, mulailah menginap di perusahaan. Selagi tidak ada yang tau kalau kau adalah V, owner Vguard.'
.
Minjae tersenyum puas ketika rekan bisnisnya datang ketika ia meminta. Mereka membicarakan hal-hal mengenai bisnis dan di luar bisnis.
"Tuan Kim. Terimakasih atas kerja sama ini. Kami puas."
"Saya pribadi juga berterimakasih dan merasa berhutang budi atas bantuan anda."
"Kalau begitu kami permisi."
Minjae mengangguk. Ia memanggil Hoseok agar pria itu mengantarrkan kliennya hingga di lobby.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTLESS -- VJoy ver. ✓
FanfictionHidup seorang gadis hancur karena kesalah pahaman. Sebagai korban keadaan, dunia seolah semakin membuat hidupnya terpuruk. Dunia semakin mencekik baginya. Harapan hidup semakin tipis ... Jiwa maupun raga bagaikan terjatuh ke dalam palung lautan. Nam...