Kim Taehyung menggenggam tangan Park Sooyoung. Ia meyakinkan pada wanitanya untuk masuk dan semua akan baik-baik saja. Sooyoung awalnya terlihat ragu-ragu, namun setelah matanya bertatapan dengan mata teduh Kim Taehyung, akhirnya ia menjadi berani dan yakin.
"Ayo," ucap Taehyung dengan tangan kiri menggenggam erat tangan Sooyoung.
Sooyoung mengangguk. Ia lalu membuka pintu agar mereka berdua bisa masuk. Kim Minjae. Sosok yang mereka lihat begitu pintu ruangan terbuka. Pria itu terlihat lemah tapi juga terlihat kesal melihat Sooyoung dan Taehyung masuk bersama.
"Apa mau kalian? Belum puas sudah membuatku hancur?" Lirih Kim Minjae.
"Jika kau nanti ke kamar mandi, jangan lupa untuk berkaca. Ya, seharusnya kau lakukan sebelum mengatai orang lain," balas Kim Taehyung dengan tegas.
Minjae mendecih. Ia melirik dua orang yang sangat dibenci dengan enggan.
"Kenapa kalian kemari?"
"Ya, mau gimanapun ada darah papa yang menjadi penghubung kita. Kau tetap adikku meski aku mencoba menolaknya. Jadi, sebagai seorang kakak yang baik, aku ingin melihat keadaanmu."
"Cih... Tak usah kau pedulikan aku. Sama seperti papa. Tidak peduli pada anak-anaknya mama. Aku dan Minjeong."
"Kau salah. Papa sebenarnya masih peduli. Tapi sikap dan sifatmu sendiri yang membuat papa menjauh. Belum lagi mamamu dulu terlihat memusuhi mamaku. Jadi yaaa beginilah akhirnya."
"Pantas saja pengganggu rumah tangga orang dimusuhi."
Genggaman di tangan Sooyoung mengerat. Wanita itu mengusap lengan Kim Taehyung. Berharap agar pria itu bisa tenang .
"Terserah apa yang mau kau ributkan. Yang jelas, papa sudah memberimu hukuman. Kau pasti sudah dengar dari Daniel. Jalani hukumanku. Kau harus merenungi kesalahanmu. Kau juga akan mendapatkan pendampingan konseling denhan psikiater. Kau harus berubah demi mamamu, Minjeong dan papa."
"Terserah."
"Satu lagi. Aku dan Sooyoung akan segera menikah. Aku tidak akan meminta restumu. Aku hanya memberitahu saja."
Senyum remeh keluar dari bibir pucat Minjae. "Kau ternyata suka barang bekas."
"Jaga mulutmu, Kim Minjae!"
"Kim Taehyung!" Seru Sooyoung. Ia menahan tangan kiri Taehyung. Wanita cantik itu tersenyum dan menggelengkan kepala. "Sabar. Jangan terpancing," bisik Sooyoung.
Taehyung mengangguk. "Aku biarkan kau kali ini. Tapi, sekali lagi aku dengar kau menghina calon istriku, atau keluargaku, maka tanganku sendiri yang akan melenyapkanmu. Jika aku sudah turun, jangan harap dunia tau kau menghilang. Lenyap untuk selamanya."
"Ayo pergi saja."
"Sooyoung dan aku akan menikah bulan depan. Jika kau ingin jadi saksi, bilang saja. Aku akan bilang pada petugas kepolisian supaya kau bisa datang menyaksikan hari bahagia kami."
Setelah itu Taehyung dan Sooyoung pergi. Taehyung kembali ke kamar rawatnya. Sementara Minjae kesal. Ia ingin meluapkan semua amarahnya.
"Hng???" Minjae melirik ke tangan kanannya. Sebuah borgol melingkar di tangannya.
"Kim Taehyung sialan!!!"
*
Sooyoung membantu Taehyung untuk istirahat setelah mendapat kunjungan dari Kim Seokjin bersama dengan Bae Joohyun dan Jung Hoseok.
"Sudah dengar kabar tentang Oh Sehun kan? Jadi, sekarang kau seharusnya sudah lega."
Taehyung mengangguk.
"Istirahat ya..."
"Iya calon istri."
"Taehyung..."
"Apa?"
"Kau sungguh-sungguh dengan ucapanmu itu?"
Taehyung paham maksud Sooyoung. Tapi ia tak akan menjawabnya dengan mudah.
"Ucapan yang mana?"
"Yang di ruang Minjae tadi."
"Untuk tidak mengusik keluargaku?"
Sooyoung menggelengkan kepala. Kenapa Taehyung lupa?
"Lalu yang mana?"
"Yang menikahi aku tadi."
"Ada yang salah? Kan memang kau akan menikah denganku. Kau calon istriku."
" Maksudku... Waktunya Taehyung. Waktu pernikahannya," Sooyoung merasa gemas.
Taehyung tertawa. Ia lalu memberikan ruang di atas brankar. Menepuk beberapa kali di ruang yang ia buat. "Sini dulu."
Sooyoung ragu tapi karena paksaan dari Taehyung, ia menurutinya. Sooyoung lalu menatap Taehyung menuntut jawaban.
"Iya-iya aku jawab. Satu bulan cukup kan?"
"Kenapa bertanya seperti itu?"
"Kalau mau, kita menikah satu bulan lagi. Kalau enggak ya minggu depan bisa."
"Jangan main-main Taehyung..."
"Tidak. Aku sungguh-sungguh. Aku butuh waktu satu bulan untuk menyelesaikan semua kekacauan ini. Vguard juga sedang tidak baik-baik saja. Kau juga harus belajar mengurus perusahaan kan?"
"Apa aku bisa?"
"Istri Kim Taehyung harus bisa diandalkan. Kamu pasti bisa. Hanya saja kamu kurang yakin sama dirimu sendiri."
"Asal ada Kim Taehyung aku akan berusaha semaksimal mungkin. Keluarga Kim sangat berjasa untuk aku."
Taehyung memeluk Sooyoung menggunakan lengan kirinya. "Aku sayang Park Sooyoung. Ayo istirahat..."
*
Yerim menggelengkan kepala ketika memasuki kamar rawat Kim Taehyung. Park Jihyo yang malam itu bertugas hanya bisa senyum-senyum sendiri melihat bagaimana temannya itu tidur. Ya, Taehyung tidur dengan lengan kiri dijadikan bantal untuk Sooyoung sementara wanita itu tidur dengan menyembunyikan wajahnya pada dada Kim Taehyung.
Taehyung membuka mata. Melihat ekspresi sang adik yang seperti mengejek dan ekspresi Jihyo yang malu-malu membuatnya menggerakkan jemari tangan kiri pertanda untuk diam.
"Kami periksa nanti saja," bisik Jihyo.
"Sepertinya dia sudah sembuh," sahut Yerim.
Sooyoung menggeliat. Ia menoleh pada Yerim dan Jihyo. Astaga! Park Sooyoung merasa malu. Ia spontan duduk dan menundukkan kepala.
"Maaf. Tidurku terlalu lama."
Taehyung juga akhirnya ikut duduk. Ia tersenyum. "tak apa. Kau juga kurang istirahat. Bagaimana keadaanmu?"
"Pasiennya siapa sih kak?" Tanya Yerim dengan nada jahilnya.
"Mungkin yang perempuan," jawab Dokter Park Jihyo.
"Astaga... Kalian periksa saja Kim Taehyung. Aku harus cuci muka dulu."
Sooyoung malu jika harus digoda seperti itu. Belum lagi Taehyung tak berhenti menatapnya dan tersenyum. Sungguh ia sangat malu.
"Sudah senyum-senyumnya?" Tanya Yerim pada Taehyung.
Jihyo segera mengecek keadaan Taehyung termasuk keadaan jahitan pasca operasinya.
"Yerim," panggil Taehyung.
"Apa kak?"
"Aku menikah bulan depan."
"Hah?" Dokter Park memberi respon terkejut.
"Kalian tidak bisa menunggu setelah aku dan Jungkook?"
"Tidak. Aku takut Sooyoung menunggu terlallu lama. Lagipula aku tak mengadakan pesta. Hanya keluarga dan kerabat dekat saja."
"Mama dan papa?"
"Akan tau sebentar lagi."
"Dasar Kim Taehyung nekat."
**
12 November 2022

KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTLESS -- VJoy ver. ✓
FanficHidup seorang gadis hancur karena kesalah pahaman. Sebagai korban keadaan, dunia seolah semakin membuat hidupnya terpuruk. Dunia semakin mencekik baginya. Harapan hidup semakin tipis ... Jiwa maupun raga bagaikan terjatuh ke dalam palung lautan. Nam...