Lee Yongdae berada di sudut ruangan. Sehun memasang borgol di tangan kirinya. Borgol tersebut dikaitkan dengan meja yang di tanam di lantai sementara tangan kanan dibiarkan bebas untuk makan.
Di sofa ada orang-orang yang berkumpul menunggu kabar dari Jungkook dan Daniel. Ada Seokjin, Sehun, Taehyung, Joohyun juga Sooyoung. Setelah menenangkan diri, Sooyoung memaksakan diri untuk bergabung. Ia meyakinkan dirinya untuk lebih kuat lagi. Saat genting tidak boleh lemah.
"Ada pendapat?" Tanya Taehyung pada Joohyun. Taehyung sudah menceritakan garis besar kisah Minjeong.
"Kelainan seperti Minjae ini, sulit dihentikan. Aku jadi paham alasan dia menikahi Sooyoung. Bukan karena sakit hati kakak ditinggal adiknya. Lebih dari itu. Kim Minjae kehilangan bonekanya. Siapapun yang menghilangkan bonekanya, akan dituntut menggantikan posisi itu. Terlebih, Minjae tau jika terdakwa kasus itu adalah Sooyoung."
"Dan karenaku kalian dalam bahaya," ucap Sooyoung.
Joohyun merangkul Sooyoung. "Bukan karenamu. Itu memang karena diri Minjae sendiri."
"Tenang. Kau aman di sini. Mama dan papa akan aku kirim ke Swiss. Yerim akan tinggal di rumah mertuanya."
"Jihyo?" Tanya Joohyun.
"Kak Joohyun kenal Dokter Park Jihyo?" Tanya Sooyoung.
"Eh... emm... kita pernah bertemu di rumah sakit yang sama. Sempat berada di atap yang sama selama beberapa bulan. Lalu aku dengar, dokter Park adalah dokter pribadi keluarga Kim. Jika ia terlibat, dan Minjae tau, maka di juga dalam bahaya. Yerim juga."
"Berarti anda eh kau juga, Joohyun?" Ucap Seokjin. "Kau terlibat sekarang."
Joohyun tersenyum. "Aku tidak begitu takut dengan orang seperti Minjae. Jika hanya Minjae, aku yakin masih bisa membela diri. Aku juga sempat ikut klub karate. Meski sekarang sudah tidak lagi."
Sooyoung menatap Joohyun. "Aku juga tidak boleh takut."
Taehyung mengusap kepala Sooyoung beberapa kali. "Harus."
Tak berselang lama, ponsel Taehyung berbunyi. Adik Ipar.
Ia lalu menjawab panggilan itu.
"Ada apa Jeon? Aman?"
'Mama dan papa sudah di tempat yang kita sepakati kak. Ternyata rumah sudah di awasi. Jadi aku putar balik. Aku berhenti di tempat yang sedikit jauh lalu masuk lewat pintu belakang yang tidak di awasi.'
"Ada yang mengikutimu?"
'Tidak. Kak Daniel di rumah itu. Semua art selain penjaga sudah diamankan. Lewat pintu belakang. Tepat saat kami mau pergi, ada mobil aneh datang. Sepertinya mereka menyadari pintu belakang tidak dijaga. Tapi terlambat. Karena kami sudah di mobil. Mereka tidak tau.'
"Baguslah. Yerim?"
'Dalam perjalanan. Aku jemput Yerim ke rumah sakit.'
"Hati-hati. Kau jangan sampai terlihat oleh mereka."
'Tenang kak. Papaku juga sudah mengatur agar data keluarga kami tidak bocor.'
"Wah, pak menteri juga sudah bergerak."
Jungkook tertawa. Sebenarnya ia tak mau menggunakan kekuasaan sang papa. Namun, keadaan tidak memungkinkan baginya untuk bergerak sendiri. Jika data keluarga mereka yang akan menjadi besan keluarga Kim bocor, tak menutup kemungkinan mereka juga akan dalam bahaya.
'Ya Tuhan...'
"Ada apa?"
'Nanti aku kabari kakk.'
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTLESS -- VJoy ver. ✓
FanficHidup seorang gadis hancur karena kesalah pahaman. Sebagai korban keadaan, dunia seolah semakin membuat hidupnya terpuruk. Dunia semakin mencekik baginya. Harapan hidup semakin tipis ... Jiwa maupun raga bagaikan terjatuh ke dalam palung lautan. Nam...