Hidup seorang gadis hancur karena kesalah pahaman. Sebagai korban keadaan, dunia seolah semakin membuat hidupnya terpuruk. Dunia semakin mencekik baginya. Harapan hidup semakin tipis ...
Jiwa maupun raga bagaikan terjatuh ke dalam palung lautan. Nam...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
((Abaikan timestamp))
((Saat jam pulang kantor))
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setiba di rumah, hari mulai gelap tapi lampu rumah belum ada yang menyala. Kim Taehyung tau istrinya pasti masih tidur. Ia membuka pintu pelan-pelan dan mulai menyalakan lampu di rumahnya yang tak sebesar rumah keluarga besar Kim. Rumah yang sebelumnya Taehyung tinggali ketika masih bekerja bersama Kim Minjae.
Taehyung sengaja tidak menyalakan lampu kamar. Ia tidak mau mengganggu istrinya yang sedang istirahat. Kehamilannya kali ini cukup membuat Sooyoung sedikit rewel. Banyak maunya dan memang Taehyung selalu menurutinya. Taehyung pikir Sooyoung pantas mendapatkannya karena istrinya itu sudah mengalami banyak kesulitan seperti mual dan lemas.
Usia kandungannya memasuki usia 12 minggu. Saat usia kandungannya memasuki usia 9 minggu, mual yang dialami sangat parah sampai wanita itu sempat dirawat karena kekurangan cairan. Saat itu juga dokter menyatakan jika istrinya mengalami hyperemesis gravidarum.
Setelah perawatan intensif itu, awalnya mama Kim meminta Sooyoung tinggal bersama mereka karena Yerim juga sudah tinggal di rumah suami. Jadi, mama Kim bisa membantu merawat Sooyoung. Tapi istri Kim Taehyung itu tidak mau. Ia tidak ingin merepotkan dan memilih tinggal di rumahnya sendiri.
Taehyung mengusap lembut pipi istrinya. Ia merasa kening wanita itu basah karena keringat. Taehyung segera mengatur suhu ac di kamar agar lebih dingin.
