Pagi yang cukup sibuk untuk keluarga Kim dan keluarga Jeon. Akhirnya hari yang dinanti tiba. Bungsu keluarga Kim akan resmi menjadi bagian dari keluarga Jeon. Putri dari pengusaha terkenal dan putera dari salah satu orang penting di negeri tersebut membuat perta pernikahan yang diselenggarakan tidaklah main-main mewahnya.
Kim Yerim berdiri mendengar suara pintu dibuka. Di sana ada Sooyoung yang masuk dengan wajah sedikit pucat.
"Kak..."
"Cantiknya adik ipar aku," puji Sooyoung saat melihat Yerim dengan gaun pernikahannya.
Yerim tersipu malu. "Tapi ini berat."
"Ya kan kau sendiri yang memilih, Yer..."
"Ini belum gaun yang akan aku pakai nanti malam. Lihatlah kak, pusing aku baru melihatnya," Yerim menunjuk sebuah gaun yang belum ia pakai.
"Cantik. Gaun itu dibuat untukmu pasti cantik. Masih ada waktu satu jam lagi sebelum acaranya dimulai. Kau mau sarapan dulu?"Yerim menggelengkan kepala. "Mama sedang memesankan makanan. Tapi tetap saja. Aku tidak enak makan."
"Harus makan Kim Yerim. Kan tidak lucu kalau pingsan saat prosesinya dimulai. Pingsan karna perut kosong."
Yerim mengerucutkan bibirnya. "Iya-iya. Kakak juga pakai riasan lagi ya. Make up yang tadi luntur itu karena kakak pucat. Lagipula kakak kenapa? Sakit?"
Sooyoung menggelengkan kepala. "Sedikit lemas saja. Tapi kakak kuat. Sebentar Yer, kakak permisi dulu," Sooyoung bergegas keluar dari ruangan tersebut meninggalkan Yerim yang dilanda rasa khawatir juga bingung.
Tujuan istri Kim Taehyung tersebut hanya satu. Toilet. Entah kenapa perutnya terasa tidak nyaman pagi itu. Sooyoung khawatir jika maagnya kambuh. Jangan sampai maagnya kambuh diwaktu yang tidak tepat.
"Sayang?" Sapa Taehyung yang sedang berbincang dengan Jungkook, juga rekan-rekannya dari Vguard yang datang membawa pasangan masing-masing.
Taehyung heran saat Sooyoung hanya mengangguk dan berlari. Wanita itu bahkan tak berminat gabung dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTLESS -- VJoy ver. ✓
FanfictionHidup seorang gadis hancur karena kesalah pahaman. Sebagai korban keadaan, dunia seolah semakin membuat hidupnya terpuruk. Dunia semakin mencekik baginya. Harapan hidup semakin tipis ... Jiwa maupun raga bagaikan terjatuh ke dalam palung lautan. Nam...