Kim Yerim datang bersama dengan Jeon Jungkook dan Kang Daniel. Mereka segera duduk tepat di sebelah Park Sooyoung yang menunggu Taehyung di depan ruang operasi.
"Kakak," panggil Yerim pada Sooyoung.
"Yerim," Sooyoung memeluk Yerim. Tubuh Yerim gemetar khawatir.
"Bagaimana keadaan kak Taehyung?" Tanya Jungkook.
"Operasinya masih belum selesai. Kata Dokter itu bukan operasi besar. Kita tidak perlu khawatir. Tapi tetap saja aku khawatir."
Ruang operasi sebelah terbuka. Kim Minjae masih dalam keadaan tidak sadarkan diri.
"Bisa saya bicara dengan wali dari pasien Kim Minjae?" Dokter yang merawat Kim Minjae mendekati orang-orang yang sedang menunggu Kim Taehyung.
Kompak ketiga orang di sana menoleh pada Kim Yerim.
"Tidak!"
"Babe," panggil Jungkook. "Biar bagaimanapun kau itu adiknya. Sana ikut dokter."
"Tidak sudi aku punya kakak iblis seperti dia!"
"Kim Yerim," Jungkook mengeluarkan nada tegasnya. Saat ini bukanlah saat untuk mementingkan ego dan dendam. Begitu pikir Jungkook.
"Perawat Kim? Mari."
Kim Yerim menghentak-hentakkan kakinya kesal. Meski begitu ia berjalan mengekori dokter dan berniat mendengarkan saja. Tak perlu dipahami.
"Belum selesai?" Tanya Seokjin yang menghampiri mereka dengan kursi rodanya. Di belakang Seokjin ada Joohyun yang membantunya mendorong kursi roda.
"Mungkin sebentar lagi," sahut Sooyoung. "Tuan Kim, bagaimana keadaanmu?"
Seokjin tersenyum. "Jangan panggil tuan mulai sekarang. Rasanya aneh. Panggil nama saja. Atau kak."
Sooyoung mengangguk. "Baiklah. Kak. Gimana keadaan kakak sekarang?"
"Seperti yang kau lihat. Kakiku sementara pincang haha. Maksudku aku harus berhati-hati. Aku tidak boleh lari-lari dulu. Tapi selain itu aku baik-baik saja. Terimakasih sudah menanyakan."
"Sama-sama. Oh Sehun? Jung Hoseok?"
"Ada. Sehun masih di ICU. Hoseok sudah siuman dan sekarang lagi ribut," ucap Seokjin sembari menggaruk keningnya yang tak gatal sama sekali.
"Bandeelll!" Kesal seseorang.
Sooyoung dan yang lain kompak melihat ke sumber suara. Ada Rose yang berusaha menahan tangan Hoseok yang tak diperban.
"Aku mau lihat keadaan Taehyung."
"Kau baru saja sadar. Dia masih operasi. Sana istirahat dulu. Nanti aku kasih kabar kalau Taehyung sudah selesai."
"Aku baik-baik saja. Tanganku sudah diobati. Jadi biarkan aku menunggu Taehyung."
Rose kesal. Ia menoyor kepala Hoseok.
"Aakk!"
"Seharusnya kau tertembak tepat di kakimu. Biar kau tak bisa kemana-mana. Sudah! Sana urus dirimu sendiri. Aku tak peduli!"
Rose berjalan mendekati Joohyun. "Ayo pulang. Aku antar. Aku tunggu di mobil."
Setelah mengatakan hal itu, Rose pergi terlebih dahulu.
Seokjin mendongakkan kepala. Melihat Joohyun yang terlihat heran akan tingkah sepupunya. "Kau pulang saja. Nanti kami kabari kalau Taehyung sudah selesai."
Joohyun menggelengkan kepala. "Tidak. Aku akan di sini sampai Taehyung selesai operasi. Tapi tunggu ya. Aku mau bicara sama Rose dulu."
Joohyun pamit meninggalkan mereka yang ada di sana. Hoseok akhirnya menyusul orang-orang yang menunggui Taehyung. Duduk di bangku yang disediakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTLESS -- VJoy ver. ✓
FanfictionHidup seorang gadis hancur karena kesalah pahaman. Sebagai korban keadaan, dunia seolah semakin membuat hidupnya terpuruk. Dunia semakin mencekik baginya. Harapan hidup semakin tipis ... Jiwa maupun raga bagaikan terjatuh ke dalam palung lautan. Nam...