Sooyoung memilin ujung bajunya. Ia duduk menunduk di ruang staff. Sooyoung memasuki rumah sakit tempat Yerim bekerja dengan mudah karena Yerim meminjamkannya topi.
Yerim terlihat berjalan kesana kemari sembari mencoba menghubungi seseorang. Ayolah... jawab panggilanku.
Kalimat-kalimat itu sudah banyak kali Yerim rapalkan. Ia berharap sosok yang sedang ia hubungi bergegas menjawab panggilannya. Ini sangat urgent.
'Ya Rim?'
"Kak. Aku minta maaf karena teledor."
'Ada apa?'
"Aku tidak tau jika kak Sooyoung menyelinap ke mobilku dan sekarang kak Sooyoung di rumah sakit tempatku bekerja."
'Apa? Bagaimana keadaannya sekarang?'
Yerim melirik Sooyoung. "Sangat baik, kak."
'Baiklah. Dia pasti bosan. Minta dia untuk menunggu. Kakak akan ke sana.'
"Eum. Hati-hati. Jangan kebut-kebutan."
Setelah menyelesaikan panggilan, Yerim mendekati Sooyoung.
"Kak, kakakku sebentar lagi akan kemari. Kakak tunggu di sini ya?"
"Kenapa dia kemari?"
"Entah. Tapi kalau kakak mau ke toilet, please dengarkan aku. Toilet di samping ruang ini. Toilet khusus staff. Bawa tanda pengenalku dan bilang kakak menungguku jika ada yang bertanya."
"Eh?"
"Kakak tetap di sini. Karena ini tempat umum. Khawatir ada yang mengenali kakak."
"Aku... aku ti.."
"Please. Semua demi kebaikan kakak."
.
Sooyoung keluar dari toilet. Menunggu kedatangan Taehyung membuatnya menjadi gugup dan tak bisa menahan keinginannya untuk ke toilet. Ruang staff berada di ujung. Satu lantai dengan respsionis.
Sooyoung merasa penasaran dengan keributan yang terjadi. Ia berjalan perlahan-lahan mendekati area resepsionis. Mengintip dari balik dinding, melihat apa yang terjadi.
"Hah?" Sooyoung terkejut. Di sana ada sosok yang sangat ia benci.
"Aku harus segera pergi," Sooyoung menggumam pada dirinya sendiri.
Sret
Badan Sooyoung memutar menghadap seorang pria tampan yang mengenakan topi hitam dan masker. Sooyoung nyaris berteriak jika pria itu tak segera menurunkan maskernya.
"K kim Taehyung?" Meski terkejut, Sooyoung masih bisa menekan suaranya agar tidak menjadi pusat perhatian.
Taehyung mengangguk. Melirik ke arah resepsionis lalu memakaikan masker hitam untuk Sooyoung.
"Ayo," ajak Taehyung setelah ia memakaikan topi di kepala Sooyoung.
"A aku bisa sendiri."
Taehyung melepaskan genggaman tangannya. Ia membiarkan Sooyoung berjalan di depan.
Hampir saja Sooyoung terlihat oleh Minjae. Taehyung harus melakukan sesuatu. Yang paling penting ia harus membawa Sooyoung segera keluar dari sana.
Brak
Taehyung menutup pintu mobil. Ia melirik Sooyoung yang sudah memakai safety belt.
"Kau berbeda," ucap Sooyoung.
Taehyung tersenyum. Ia sudah mengubah sedikit gayanya. Menghilangkan rambut yang menutupi bagian leher. Ia sengaja mengubah penampilan demi menghindari Minjae untuk semeentara waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTLESS -- VJoy ver. ✓
FanfictionHidup seorang gadis hancur karena kesalah pahaman. Sebagai korban keadaan, dunia seolah semakin membuat hidupnya terpuruk. Dunia semakin mencekik baginya. Harapan hidup semakin tipis ... Jiwa maupun raga bagaikan terjatuh ke dalam palung lautan. Nam...