Hari itu Sooyoung sedang semangat-semangatnya memasak. Ia masak lebih banyak dan memasukkan makanan hasil karyanya ke empat kotak makan siang. Ya, tujuan Sooyoung adalah mengantar makan siang untuk suaminya tapi tidak lupa berbagi dengan keempat sahabat suaminya di Vguard.
Setelah semua siap, ia segera bersiap untuk pergi ke Vguard. Apa dia berangkat sendiri? Tentu tidak. Mama mertuanya berkunjung dan melihat semangat sang menantu, mama Kim tidak ragu-ragu untuk mengantarnya ke Vguard.
Meski usianya tak muda lagi, namun mama Kim masih lincah. Masih suka mengendarai mobil sendiri. Mama Kim akan meminta bantuan sopir jika pergi bersama papa Kim. Tapi jika sendiri, mama Kim lebih suka mengendarai mobilnya seorang diri.
"Nah sampai."
"Mama tidak ikut masuk?"
"Tidak ya sayang. Mama mau mengantar buah-buahan itu ke rumah Yerim."
Sooyoung paham. Ia lalu menyerahkan sebuah paper bag. "Untuk mama dan papa. Kalau mama bilang mampir ke Yerim, pasti aku bungkuskan sendiri, ma."
"Tidak apa-apa sayang. Satu kotak ini biar dimakan Yerim ya? Mama berdua sama papa. Tak apa kan?"
"Iya. Kalau mama mau lagi, bilang saja. Akan Soo masak khusus buat mama dan papa."
"Iya sayang. Turunnya hati-hati ya."
"Iya mama."
Setelah turun dari mobil, Sooyoung disambut oleh security Vguard. Melihat bawaan Sooyoung, security itu membantunya.
"Nyonya mau ke ruang direktur atau ruang pribadi direktur?" Pertanyaan tersebut dilontarkan mengingat lift yang digunakan menuju ruang pribadi Taehyung dan empat petinggi lain berbeda dengan lift untuk menuju ruang kerja mereka.
"Jam segini mungkin suamiku di ruang kerjanya kan? Kita ke ruang kerjanya saja."
Security tersebut mempersilahkan Sooyoung untuk berjalan lebih dahulu. Melihat istri atasannya memasuki lobi menuju lift, seluruh karyawan yang lewat otomatis berhenti dan menyapa dengan sopan. Sooyoung dengan perut besarnya karena sudah mendekati hari perkiraan lahir, juga membalas sapaan tak kalah ramah.
Security itu menekan tombol lift menuju lantai tempat kerja Taehyung. Ia berdiri di belakang Sooyoung dengan membawakan tas yang berisi makanan.
Tring
Pintu lift terbuka. Sooyoung mengambil alih tas besar itu.
"Terimakasih sudah mengantar."
"Sama-sama nyonya. Kalau begitu saya permisi."
Sooyoung mengangguk. Ia berjalan menuju ruangan suaminya tapi di sana ia bertemu Seokjin yang baru kembali dari ruangan Sehun.
"Sooyoung?" Seokjin bergegas mendekati Sooyoung dan meraih tas yang dibawa wanita itu. "Kau kemari bersama siapa?"
"Mama. Tadi juga security mengantar sampai lift ini. Taehyung mana ya kak?"
"Hari ini dia ada tugas melatih beberapa sniper. Jadi masih ada di ruang latihan. Mau menunggu di ruangannya?"
Sooyoung mengangguk. "Kakak ambil saja. Bawa tas itu dan bagi untuk J dan Os. Aku ambil satu box untuk suamiku."
Seokjin mengambil satu kotak makan siang dan diserahkan ke Sooyoung. "Tak perlu repot-repot begini. Kan di cafetaria ada. Tapi, terimakasih ya untuk makan siangnya."
"Sama-sama kak."
"Dua minggu lagi aku menikah. Semoga keponakan-keponakanku sudah lahir ya."
"HPL nya minggu depan kak. Ini juga sebenarnya sudah mulai kurang nyaman begitu. Tapi kalau dibawa ke rumah sakit, takutnya kontraksi palsu kayak minggu lalu. Kalau kontraksinya mulai sering, aku ke rumah sakit kok."
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTLESS -- VJoy ver. ✓
FanfictionHidup seorang gadis hancur karena kesalah pahaman. Sebagai korban keadaan, dunia seolah semakin membuat hidupnya terpuruk. Dunia semakin mencekik baginya. Harapan hidup semakin tipis ... Jiwa maupun raga bagaikan terjatuh ke dalam palung lautan. Nam...