💚 36

583 83 11
                                    

Kim Taehyung menyusuri sebuah lorong panjang bersama dengan sang istri. Keduanya berniat bertemu dengan Minjae. Kim Taehyung sudah membawakan makanan untuknya.

Tiba di depan sebuah pintu, seorang sipir mengangguk mempersilahkan Kim Taehyung untuk masuk. Ketika pintu dibuka, di sana ada Kim Minjae yang duduk berhadapan dengan seorang pengacara dan psikiater yang ia kenal, yaitu Bae Joohyun.

"Bagaimana keadaan Minjae?" Tanya Taehyung pada Joohyun.

"Dia bisa saja nekat. Pengawasan untuk ruangannya diperketat. Tak ada benda tajam di sekitarnya," Joohyun menjelaskan.

"Kembali ke rumah sakit?"

Joohyun mengangguk. Selain menjadi seorang psikiater, Joohyun juga menjadi penasehat baru di kepolisian.

"Hari ini bukan jadwalku praktek di sini. Aku kemari karena mendengar kau ingin bertemu dengannya. Kalian hati-hati. Dia bisa saja menjadi sangat agresif."

Taehyung mengeratkan genggamannya pada Sooyoung lalu mengangguk. Pengacara yang ada di sana berdiri ketika Taehyung selesai berbincang dengan Joohyun. Pengacara itu mempersilahkan Taehyung untuk duduk.

"Sini sayang," Taehyung memilih berdiri sementara tempat duduk yang tersedia diduduki oleh Sooyoung.

"Mau apa kalian kemari? Pamer kalau kalian sudah menikah?"

"Sebagai kakak, apa salah kalau aku menjengukmu? Kau masih adikku, kalau kau lupa."

Minjae menatap sinis ke arah Taehyung. Tatapannya beralih pada Sooyoung. "Wahhh... Sudah main-main dengan bekasku?"

Taehyung menoleh pada pengacaranya dan memintanya untuk menunggu di luar. Setelah pengacara itu keluar, tatapan Taehyung yang semula ramah berubah menjadi sulit diartikan.

"Jaga matamu itu Kim Minjae. Dia sekarang kakak iparmu. Ah ya, asal kau tau. Kasus Minjeong sudah selesai. Nama Sooyoung sudah bersih. Jadi, sekarang, pikirkan dirimu sendiri. Sidangmu akan digelar minggu depan. Sidang keputusan berapa lama kau akan dihukum."

"Kim Taehyung, jangan kau pikir aku akan bertahan lama. Untuk apa? Tak ada yang peduli padaku kan?"

"Brengsek. Papa peduli padamu! Kau tidak tau? Rumah besar beserta isinya itu untukmu. Papa minta aku merawatnya selagi kau di sini. Untuk perusahaan, itu hukuman tapi papa masih bermurah hati. Kau dikasih jabatan di sana. Jangan pernah berpikir kau itu sendiri, bodoh!"

"Aku tak peduli!!!"

Kim Minjae mulai tak terkendali. Tapi beruntung, tangannya terpasang borgol yang dikaitkan di meja.

"Dengar Kim Taehyung, sampai aku mati, kau adalah musuhku! Termasuk kau," Minjae menunjuk Sooyoung. "Mantan bonekaku."

Plak

Sooyoung menampar pipi Minjae. "Jangan pernah kau memandangku remeh lagi Minjae! Masih ada kesempatan untuk memperbaiki diri. Belajarlah selama kau dihukum. Renungi kesalahanmu. Jangan lagi kau lemparkan kesalahanmu pada orang lain."

"Wah... Tak ku sangka kau berani Honey. Semalam kau diapakan sama suamimu? Sampai-sampai kau seberani ini padaku?"

"Jaga ucapanmu, Minjae!" Kesal Taehyung.

"Oh ya bagaimana? Lebih menggairahkan permainanku bukan? Kau pasti masih ingat rasanya, Park Sooyoung..."

Bugh

Kim Taehyung memukul Minjae hingga hidung pria itu berdarah. Sooyoung reflek memeluk suaminya. Ia tak ingin jika suaminya kalap dan mempersulit dirinya karena memukuli tahanan.

"Jika kau mengucapkan satu saja kata yang melecehkan istriku, jangan kaget jika kau bangun, kau sudah kehilangan separuh lidahmu, Kim Minjae!"

Sooyoung menatap Minjae dengan tatapan tajam. "Siapkan dirimu untuk sidang. Jangan berulah atau hukumanmu semakin berat. Perlu kau tau, kaki tanganmu sudah mendapat hukuman mati. Minggu depan akan di eksekusi. Tapi jangan harap kau akan mendapatkan hukuman mati, karena kami akan mengawasimu agar kau bertahan hidup dan larut dalam kesakitan juga penyasalan."

HEARTLESS -- VJoy ver. ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang