Jung Hoseok diperintahkan Minjae untuk tinggal di rumah itu semalam. Tentu karena malam itu Minjae membawa boneka dan akan bermain semalaman. Bagi Minjae, ia sudah lama tidak bermain dan malam itu, ia berniat melampiaskan hasrat dan emosinya.
Hoseok memanfaatkan kesempatan itu untuk bertukar informasi dengan Os alias Oh Sehun yang diminta Seokjin untuk mencari sesuatu di kamar Minjeong. Rumah Minjae bukanlah rumah biasa yang tanpa pengawasan. Hoseok juga perlu memastikan jika Sehun aman. Ia lalu pergi ke tempat cctv.
"Eh Tuan Jung," sapa seorang lelaki yang bertugas mengawasi cctv.
Jung Hoseok mengangguk. "Jangan sungkan begitu," Hoseok menepuk bahu lelaki itu lalu tersenyum ramah. "Siapa namamu? Aku baru melihatmu malam ini."
"Itu karena tuan Jung jarang kemari. Saya Xiao Dejun. Panggil saja Jun."
Hoseok mengernyit mendengar nama yang asing. "Jun? Kau darimana?"
"Pasti Tuan bisa menebaknya karena nama saya khas."
Hoseok mengangguk. Ia melirik ponsel dan mendapat pesan dari Sehun jika Sehun sudah sangat siap. Hoseok sudah memberikan titik-titik buta menuju kamar Minjeong. Tapi meski demikian, ia tetap harus berada di sana sembari mengawasi dari cctv jika sewaktu-waktu Minjae keluar dari ruang bermainnya.
"Ya. Kau masih sangat muda aku rasa. Kenapa mau bekerja seperti ini?"
"Apa tuan percaya kalau saya dijual. Lalu yang membeli saya menyerahkan pada tuan Kim."
Hoseok melirik ponsel dan melihat pergerakan Sehun. Pria itu sudah berhasil mencapai balkon kamar Minjeong.
"Tuan menginap?"
"Sampai tuan Kim selesai bermain karena aku harus mengantarkan bonekanya kembali."
Jun mengangguk paham. "Di sini ada kopi. Tuan mau?"
"Tidak manis ya."
Jun mengangguk lalu bergerak menuju meja yang ada di sudut ruang untuk membuatkan Hoseok kopi.
"Dulu, kau kenal asisten pribadi tuan Kim?"
Jun sedikit menoleh. "Tuan Kim Taehyung?"
"Iya."
"Tentu. Tidak ada yang tidak kenal seorang Kim Taehyung. Dia bagai air di tengah padang pasir. Pembawa kesejukan rumah ini. Tapi, entah kenapa tuan Kim malah memberhentikan asisten yang luar biasa seperti tuan Kim Taehyung."
"Sepertinya dia orang yang baik. Mau bertemu lagi dengannya? Kalau ada kesempatan..."
"Bisakah?"
*
'Tidak perlu dibawa. Cukup difoto. Pena yang kau bawa juga sudah merekam semua yang kau lakukan.'
"K, kamar ini terlalu luas," desis Sehun. Ia beranjak memeriksa lemari.
'Ada laci kecil di lemari.'
Sehun mengangguk. Ia membukanya. Berusaha membuka meski gagal. Tak kehilangan akal, Sehun mengeluarkan sebuah benda runcing untuk membuka gembok berwarna pink di laci kecil yang ada di dalam lemari.
"Aku rasa tak ada yang membuka ini sejak kematian Minjeong. Aku bawa saja ya? Repot kalo difoto semua."
'Ck,' suara decakan Seokjin langsung masuk ke telinga Sehun melalui earphonenya. 'Ya sudah bawa saja.'
Sehun memasukkan barang temuannya ke dalam tas hitam yang ia bawa. Tak lupa mengunci lagu laci itu dengan gembok pink dan menutup lemari.
Klatak
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTLESS -- VJoy ver. ✓
FanfictionHidup seorang gadis hancur karena kesalah pahaman. Sebagai korban keadaan, dunia seolah semakin membuat hidupnya terpuruk. Dunia semakin mencekik baginya. Harapan hidup semakin tipis ... Jiwa maupun raga bagaikan terjatuh ke dalam palung lautan. Nam...