Taehyung membawa Sooyoung keluar tidak melalui pintu depan. Ia menaiki lift yang ada di cafetaria. Menempelkan sebuah id card lalu menekan tombol berwarna merah.
"Kenapa tidak lewat pintu tadi?"
Taehyung menggelengkan kepala. "Kita akan ke ruanganku. Lalu turun ke tempat motorku berada."
"Harus ke ruanganmu?"
Taehyung mengangguk.
"Tapi kau bawa mobil."
"Biarkan di sini. Aku akan meminta orangku untuk menyimpannya."
"Mobil disimpan? Apa bisa?" Tanya Sooyoung.
Taehyung hanya mengedipkan mata sembari tersenyum. Hati Sooyoung berdesir melihat tingkah Taehyung. Sungguh tak terduga.
Tring
Mereka tiba di lantai yang dituju. Melewati sebuah lorong. Di sanaa ada ruang yang bertulis K, J, V, Os dan sebuah ruang tanpa tulisan.
"Ini ruang pribadi orang-orang penting di sini, kalau ruang kerja ada di bawah," Taehyung menjelaskan seakan tau isi pikiran Sooyoung. "Kalau yang di dekat ruangku, itu tempat kita berkumpul."
"Kau mempercayai mereka?"
Taehyung mengangguk. "Aku merekrut mereka juga tidak sembarangan. Kau tak akan bisa memahaminya. Errr rumit."
Taehyung mengajak Sooyoung memasuki ruang bertuliskan V. Di ruang itu banyak barang mewah. Seperti sebuah apaartemen. Tidak seperti ruang kerja. Taehyung keluar dari sebuah ruangan tanpa pintu sembari membawa jaket.
"Pakailah. Supaya tidak kedinginan."
Sooyoung tersenyum menerima jaket yang diberikan oleh Taehyung. Ia memakainya. Aroma maskulin menguar begitu ia memakai jaket itu.
"Pulang sekarang ya? Dokter Park menunggumu."
Sooyoung mengangguk. Ia mengekori Taehyung yang membawanya ke sebuah lift. Lift di dalam ruangan Taehyung. Sungguh perusahaan ini rumit. Bangunannya sudah rumit, pasti cara kerjanya juga rumit.
Lift membawanya turun ke sebuah ruangan kecil yang berisikan motor yang dimaksud Taehyung. Motor besar berwarna hitam. Terlihat keren dan gagah.
"Kita naik ini?"
Taehyung mengangguk. Ia memakaiakan helm untuk Sooyoung dan helm untuk dirinya sendiri. Taehyung mulai menyalakan motornya.
"Ayo naik."
Sooyoung terlihat ragu-ragu.
Taehyung mengulurkan tangannya. "Ayo."
Sooyoung terpaksa menggenggam tangan Taehyung. Ia lalu naik dengan berpegangann pada pria itu. Meski ia merasa takut untuk skinship dengan pria, kali ini Sooyoung melakukannya karena ia belum terbiasa naik motor besar.
"Pegangan. Nanti jatuh."
Sooyoung meletakkan kedua tangannya di bahu Taehyung.
Taehyung tertawa. "Aku bukan tukang ojek, sweety. Kalau tidak nyaman, pegangan jaketku saja."
Sooyoung menurut. Ia mengenggam ujung jaket Taehyung. Bagi Taehyung, tak apa. Lebih baik daripada bahu. Ia lalu memutarr gas motornya pelan, hingga motornya terhenti di depan sebuah pintu otomatis yang terkunci. Taehyung menempelkan ibu jari guna memindai sidik jarinya. Pintu terbuka.
'Sekuat apapun kau mengejarku, sekuat itu aku akan menghindar. Kau bisa mendapatkan apa yang kau mau. Tapi tidak dengan menyentuh orang-orang yang aku lindungi, Kim Minjae.'
![](https://img.wattpad.com/cover/278435157-288-k878644.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTLESS -- VJoy ver. ✓
FanfictionHidup seorang gadis hancur karena kesalah pahaman. Sebagai korban keadaan, dunia seolah semakin membuat hidupnya terpuruk. Dunia semakin mencekik baginya. Harapan hidup semakin tipis ... Jiwa maupun raga bagaikan terjatuh ke dalam palung lautan. Nam...