AYRA POV
Hangatnya sinar mentari pagi ini seakan memeluk setiap bagian tubuhku. Namun, rasanya pagi ini sangat berbeda dengan tiga hari sebelumnya. Aku melihat seseorang yang kutunggu kehadirannya selama tiga hari ini, tetapi aku merasa kami sangat asing.
Aku ingin menjemput Zahwa di rumahnya, karena kami akan berangkat bersama. Saat aku membuka gerbang rumahku, aku melihat Mas Reza yang sedang memanaskan motornya.
Saat melewati rumah Mas Reza aku tersenyum dan menyapanya. "Pagi, Mas ...."
Mas Reza sudah pulang dari rumah sakit tadi malam. Oleh karena itu pagi ini ia sudah kembali bersekolah.
Mas Reza menyapaku balik. "Pagi, Ra."
Wajah Mas Reza tidak seramah biasanya. Ah, iya aku lupa kalau tiga hari yang lalu kan Mas Reza menyuruhku untuk menjauhinya. Aku menghela napasku. Moodku seketika langsung berantakan.
"Mas, aku mau ke rumah Zahwa dulu ya," ucapku. Mas Reza hanya berdeham.
Aku melanjutkan perjalananku ke rumah Zahwa seraya menggerutu. "Bete banget kalau Mas Reza jadi mode cool gitu. Lagian kenapa sih aku disuruh jauhin dia?"
Sesampainya di depan rumah Zahwa, aku langsung memanggilnya dari depan gerbang. "ZAHWA ... ZAHWA!"
Tak lama Zahwa menampakkan dirinya dari pintu. "Masuk dulu, Ra." Zahwa membukakan pintu gerbang rumahnya. AKU pun segera masuk.
"Tunggu ya, Ra. Aku mau ngeluarin dan manasin motor dulu," ucap Zahwa yang diacungi jempol olehku.
"Okey."
Sembari menunggu Zahwa, aku duduk di kursi teras rumahnya dan memainkan ponselku.
Beberapa menit kemudian, Zahwa sudah selesai dan kami langsung berangkat menuju ke sekolah. Saat melewati rumah Mas Reza kulihat sudah sepi yang berarti Mas Reza sudah berangkat juga.
.
.
.
"Mas Reza?" Ayra terkejut dengan kehadiran Reza yang berdiri di depan kelasnya. "Kok mamas ada di sini?"
"Emang gak boleh ya?" jawab Reza tak suka.
"Bukan gitu, Mas. Aku cuma kaget aja tiba-tiba Mas Reza ke kelas aku," ungkap Ayra.
"Nih, titipan ibu untuk kamu, karena kamu udah jagain aku waktu di rumah sakit." Reza menyodorkan sekotak bekal kepada Ayra.
Ayra tertegun sampai Reza mendesaknya. "Ambil, Ra!" Lantas Ayra segera mengambil kotak bekal itu dari tangan Reza. "Makasih ya, Mas. Sampaikan salam juga ke ibu."
"Iya, sama-sama," jawab Reza. Setelah itu Reza berlalu meninggalkan Ayra. Sedangkan Ayra masih diam di tempatnya sambil menatap punggung Reza yang semakin lama semakin menjauh. "Aku suka bangat sama kamu, Mas ...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Maafkan Aku Mencintaimu [TAHAP REVISI]
Romance"Jangan terlalu berambisi untuk mendapatkan cinta dan perhatian dariku, karena aku SANGAT MEMBENCIMU!" Suara tegas nan berat itu berhasil menohok hati seorang perempuan yang bernama Ayra. "Mengapa kau terus saja membenciku, Mas Reza? " tanya Ayra s...