"Ayra kapan nikah?""Kapanpun kalau jodohnya siap menjemput," balas Ayra.
"Abi yakin sebentar lagi ada yang jemput."
"Kenapa Abi begitu yakin? Ayra aja masih ragu."
"Firasat orang tua itu selalu benar, Nak."
•
•
•Saat sore hari, Zahwa datang berkunjung ke rumah Ayra. Ia berniat untuk meminta maaf pada Ayra.
"Assalamu'alaikum, Ayra."
"Wa'alaikumussalam. Masuk aja, Zah."
"Ayra, aku datang ke sini mau minta maaf," Zahwa membuka suara.
"Minta maaf? Memangnya kamu salah apa?!" Ayra sedikit terkejut.
"Kamu ingat kejadian 6 tahun yang lalu?" tanya Zahwa.
Ayra mengangguk cepat. "Aku ingat."
"Nah, waktu itu kertas yang kamu tulis, aku kasih ke Mas Reza. Itulah alasan kenapa Mas Reza jadi benci dan jauh sama kamu, Ra," jelas Zahwa dengan jujur.
"Tunggu. Maksudnya kertas yang ungkapan isi hati aku itu?"
"Iya, Ra."
"Sekarang kertasnya ada di mana? Aku mau liat," pinta Ayra.
"Nih." Zahwa menyodorkan kertas yang sedikit lusuh pada Ayra.
"Pantesan aku cari gak ketemu-ketemu."
Zahwa menunduk takut. "Jadi, kamu maafin aku gak?"
Ayra menatap Zahwa seraya menggengam erat tangan Zahwa.
"Tanpa kamu minta maaf, aku udah maafin kamu, Zah. Asalkan kamu jujur dan gak ada yang ditutup-tutupi."Seketika Zahwa membawa Ayra ke dalam dekapannya. "Makasih, Ra. Makasih karena kamu udah maafin aku. Aku senang banget bisa sahabatan lagi sama kamu."
Ayra membalas pelukan Zahwa. Namun, ia sedikit tertegun dengan kalimat terakhir dari Zahwa.
"Emang kita pernah putus persahabatan?"
"Gak pernah sih. Tapi aku menganggapnya udah. Sebab, aku gak enak kalau mau dekat lagi sama kamu. Aku takut kamu benci."
Ayra menggeleng tak percaya. Ia heran dengan sahabatnya yang satu ini. "Kamu sudah menyimpulkan hal yang belum jelas adanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Maafkan Aku Mencintaimu [TAHAP REVISI]
Storie d'amore"Jangan terlalu berambisi untuk mendapatkan cinta dan perhatian dariku, karena aku SANGAT MEMBENCIMU!" Suara tegas nan berat itu berhasil menohok hati seorang perempuan yang bernama Ayra. "Mengapa kau terus saja membenciku, Mas Reza? " tanya Ayra s...