"Dari tadi Mas panggilin gak nyaut," ketus Reza.
"I-iya kah?"
"Iya. Kamu ada masalah?" tanya Reza khawatir.
"E-enggak kok. Cuma kepikiran sama suatu hal."
"Apa?"
"Ini."
Zahwa menunjukkan sebuah pesan singkat yang ada di hpnya.
+62 896xxxxxxxx
Assalamu'alaikum
Apa kabar?
Semoga bahagia selalu sama dia, ya.Reza mengerutkan keningnya seraya mengambil alih HP Zahwa. "Ini dari siapa?"
Zahwa hanya mengendikkan bahunya.
"Kalo dilihat dari kata-katanya, persis banget sama si ...." Reza tidak melanjutkan ucapannya.
"Siapa?" potong Zahwa cepat.
"Ayra," jawab Reza.
Zahwa menatap kosong ke depan. "Aku juga ngiranya gitu."
"Berarti ...," ucap mereka bersamaan, seraya menengok satu sama lain.
"Ayra tau semuanya."
Drrtt ....
Panggilan masuk
IbuPonsel Reza bergetar dari saku celana kanannya. Ia buru-buru mengangkatnya.
"Assalamu'alaikum, Mas. Kamu di mana?"
"Lagi di taman. Kenapa, Bu?"
"Adek kamu badannya panas. Kamu buruan pulang ya."
"Iya, Bu. Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumussalam."
"Kenapa, Mas?" tanya Zahwa.
"Ibu nyuruh aku pulang sekarang, karena Aliyah sakit."
"Yaudah kita pulang sekarang ya." Mereka langsung bangkit dari tempat duduknya. Makanan yang sempat dibeli oleh Reza pun dibawa pulang ke rumah.
Selama di perjalanan, Zahwa terus memeluk dirinya sendiri, karena kedinginan. Reza yang melihat Zahwa dari spion pun merasa iba.
Ia memberhentikan motornya di tepi jalan. Lalu ia melepas jaket yang ia kenakan dan menyerahkannya pada Zahwa.
Zahwa menatap heran jaket yang disodorkan Reza padanya. "Kok dikasih ke aku, Mas?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Maafkan Aku Mencintaimu [TAHAP REVISI]
Romance"Jangan terlalu berambisi untuk mendapatkan cinta dan perhatian dariku, karena aku SANGAT MEMBENCIMU!" Suara tegas nan berat itu berhasil menohok hati seorang perempuan yang bernama Ayra. "Mengapa kau terus saja membenciku, Mas Reza? " tanya Ayra s...