24. Pantai Bening?

35 2 0
                                    

"Dari tadi Mas panggilin gak nyaut," ketus Reza

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dari tadi Mas panggilin gak nyaut," ketus Reza.

"I-iya kah?"

"Iya. Kamu ada masalah?" tanya Reza khawatir.

"E-enggak kok. Cuma kepikiran sama suatu hal."

"Apa?"

"Ini."

Zahwa menunjukkan sebuah pesan singkat yang ada di hpnya.

+62 896xxxxxxxx

Assalamu'alaikum
Apa kabar?
Semoga bahagia selalu sama dia, ya.

Reza mengerutkan keningnya seraya mengambil alih HP Zahwa. "Ini dari siapa?"

Zahwa hanya mengendikkan bahunya.

"Kalo dilihat dari kata-katanya, persis banget sama si ...." Reza tidak melanjutkan ucapannya.

"Siapa?" potong Zahwa cepat.

"Ayra," jawab Reza.

Zahwa menatap kosong ke depan. "Aku juga ngiranya gitu."

"Berarti ...," ucap mereka bersamaan, seraya menengok satu sama lain.

"Ayra tau semuanya."

Drrtt ....

Panggilan masuk
Ibu

Ponsel Reza bergetar dari saku celana kanannya. Ia buru-buru mengangkatnya.

"Assalamu'alaikum, Mas. Kamu di mana?"

"Lagi di taman. Kenapa, Bu?"

"Adek kamu badannya panas. Kamu buruan pulang ya."

"Iya, Bu. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam."

"Kenapa, Mas?" tanya Zahwa.

"Ibu nyuruh aku pulang sekarang, karena Aliyah sakit."

"Yaudah kita pulang sekarang ya." Mereka langsung bangkit dari tempat duduknya. Makanan yang sempat dibeli oleh Reza pun dibawa pulang ke rumah.

Selama di perjalanan, Zahwa terus memeluk dirinya sendiri, karena kedinginan. Reza yang melihat Zahwa dari spion pun merasa iba.

Ia memberhentikan motornya di tepi jalan. Lalu ia melepas jaket yang ia kenakan dan menyerahkannya pada Zahwa.

Zahwa menatap heran jaket yang disodorkan Reza padanya. "Kok dikasih ke aku, Mas?"

Maafkan Aku Mencintaimu [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang