Ayra masih tampak bersedih. Padahal abinya sudah menjelaskan alasan mengapa ia tak bisa datang.
Flashback On
Saat Ayra izin ke toilet. Ponselnya berdering. Setelah dilihat olehnya, ternyata abi menelpon.
"Assalamu'alaikum, Ra."
"Wa'alaikumussalam, Abi."
"Maaf ya, Nak, Abi gak bisa datang. Soalnya tiket pesawat, bis dan kapal sudah abis. Kalaupun ada, untuk pemberangkatan hari Jumat," jelas Abi.
"Yah ... begitu ya, Bi? Yasudah tidak apa-apa. Nanti aku saja yang ke sana."
"Kamu mau pulang, Ra?"
"Iya, Bi. Insya Allah hari Rabu."
"Oke. Abi dan Umi tunggu. Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumussalam."
Setelah menelpon, Ayra kembali lagi ke tempatnya tadi.
Flashback Off
•
•
•Setelah acara selesai, Ayra disusul oleh Salsa dan ia mengajaknya pergi.
"Ikut aku yuk!" ajak Salsa.
"Ke mana?" tanya Ayra penasaran.
"Ada deh. Ikut aja dulu."
Akhirnya Ayra mengikuti kemauan Salsa. Mereka berdua membelah jalanan kota yang lumayan ramai dengan motor bebeknya.
"Pondok Pesantren?" Ayra mengerenyitkan dahinya saat sudah sampai di tujuan Salsa.
"Iya. Yuk, masuk!"
Baru beberapa langkah Ayra masuk, ia sudah disambut oleh seluruh orang di pesantren ini.
"Happy Graduation, Ayra!" ucap mereka secara serentak.
Ayra terharu. Tanpa ia sadari air matanya menetes. Bukan, ini bukan air mata kesedihan, tapi kebahagiaan.
"Aaaa .... thank you very much all."
Semua warga pesantren berkumpul untuk menyambut kelulusan Ayra. Mereka bangga bisa mempunyai teman, sahabat, dan kakak seperti Ayra.
Seisi pondok pesantren pun dihias sebagus mungkin. Tembok-tembok diberi pita dan sebuah banner besar bertuliskan 'Happy Graduation Ayra' ditempel di sana.
"Kalian kok mau buat ini semua?" heran Ayra.
"Karena kami sayang sama kamu, Ra," sahut Salsa yang sudah bergabung dengan mereka.
"Tapi aku masih gak nyangka kalian rela buat ini semua untuk aku. Aku gak tau mau bilang apalagi. Intinya aku sangat berterima kasih sama kalian." Mata Ayra berkaca-kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maafkan Aku Mencintaimu [TAHAP REVISI]
Romance"Jangan terlalu berambisi untuk mendapatkan cinta dan perhatian dariku, karena aku SANGAT MEMBENCIMU!" Suara tegas nan berat itu berhasil menohok hati seorang perempuan yang bernama Ayra. "Mengapa kau terus saja membenciku, Mas Reza? " tanya Ayra s...