10. Pilihan Yang Terbaik

54 4 1
                                    

Langkah kaki Zahwa setia menyusuri koridor Rumah Sakit yang sangat panjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langkah kaki Zahwa setia menyusuri koridor Rumah Sakit yang sangat panjang. Ia menemui banyak suster yang hilir mudik membawa pasien.

"Ruangannya di mana, ya? Kok aku jadi lupa," gumam Zahwa, seraya mengingat-ingat ruangan Reza. "Ruang ICU?"

Zahwa sedikit ragu dengan tebakannya tersebut. Akhirnya ia memberanikan diri untuk bertanya kepada salah satu suster yang lewat di sampingnya.

"Maaf, Sus. Saya ingin bertanya," ucap Ayra dengan sopan.

"Silahkan, Dek. Mau tanya apa?" balas suster itu.

"Ruang ICU itu di mana ya?"

"Oh ruang ICU ... kamu tinggal lurus saja, nanti ada pertigaan, belok ke kiri. Nah, yang ruangan kedua itu adalah ruang ICU," jelas suster tersebut sembari mengarahkan dengan jarinya.

"Baik, Sus. Terima kasih."

Kemudian Zahwa mengikuti arahan dari suster itu. Ia sangat berantusias dalam mencari ruangan Reza.

Saat sudah sampai di depan pintu kaca putih. Ia memandanginya dan memastikan itu adalah ruangan yang ia cari.

"R-ruang ICU?" titahnya.

"Ah, ini dia yang kucari dari tadi. Akhirnya ketemu juga." Ia tersenyum sumringah.

Tok tok tok

Tidak ada jawaban dari dalam. Ia pun mengetuknya lagilagi sembari mengintip dari jendela.

Tok tok tok

Tak sengaja seorang suster melintas di samping Zahwa dan menatapnya heran.

"Nyari siapa, Dek?"

Zahwa lantas menoleh, mendengar ada yang ingin berbicara dengannya.

"Eh, suster. Saya mau menjenguk salah satu pasien yang bernama Reza," ungkap Zahwa dengan jujur.

"R-reza? Sepertinya dia tidak ada di ruangan ini."

Zahwa menatap susternya tak percaya. "Dipindahin? Sejak kapan?"

"Tadi siang," jawab suster.



Zahwa berlari setelah suster mengatakan bahwa Reza t'lah dipindahkan. Ia mencari ruangan Mawar 1, tempat dirawatnya Reza sekarang.

"Mawar 1 ada di lantai 3 ya, 'kan?" pikir Zahwa. "Berarti aku harus naik lift dong."

Tanpa berpikir panjang, Zahwa langsung memasuki lift dan menekan tombol naik ke lantai 3.




Ayra dan Uminya baru saja tiba di depan Rumah Sakit Pusat. Tempat ini tak pernah sepi, meskipun sudah malam.

Maafkan Aku Mencintaimu [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang