bab 16 kebebasan

223 31 1
                                    

Author Pov.

Amber dan Iris terdiam dengan pikiran masing masing.

Masing masing dari mereka memikirkan jawaban yang keluar dari mulut Iris.

"Aku takut" 2 kalimat Amber membuat Iris mengalihkan perhatian nya kepada sahabat kesayangan nya itu

"Setiap kali aku tertidur, bayangan saat 'mereka' menyiksa ku terus menghantui ku sampai pernah ku pikir bahwa ini adalah kutukan dan belegu yang di berikan Tuhan kepada ku"

"Iris.... Aku.... Aku merasakan kasih sayang. Aku merasakan nya untuk pertama kali nya.... Aku.... Aku tidak tau harus berbuat apa.
Aku menginginkan kebebasan tapi di sisi lain aku juga memiliki perasaan kepada Ethan.

Aku tau aku egois, tapi apa yang harus ku lakukan? Iris, kasih sayang yang di berikan mereka sudah menyentuh hati terdalam kita, apakah menurut mu kita harus melepas nya? "

Iris menatap Amber dengan pandangan sedih. Mata Amber berkaca kaca mengingat kenangan pahit yang dia rasakan dahulu. Kenangan dimana dia di siksa, di khianati, di hina, di buli dan berbagai rasa sakit yang dia rasakan.
Kenangan itu masih tersisa di dalam jiwa nya.
Bagaimana bisa dia melupakan itu semua...?

Iris berjalan ke arah Amber dan memeluk nya.

Iris tau bahwa Amber membutuhkan pundak nya untuk menangis.

Dia sendiri juga merasakan apa yang dirasakan Amber.

Dia berpura pura kuat tapi tanpa di sadari hati nya sangat lemah.

Sudah berkali kali Iris mencoba bunuh diri dahulu... Tapi sayang Tuhan tidak berpihak kepadanya karena setiap kali dia bunuh diri selalu saja ada berbagai peristiwa yang menghentikan nya.

Apalagi ketika kedatangan Amber di hidupnya.

Amber sudah dia jadikan sahabat dan saudara.

Kejadian di masa lalu saat dia memohon sampai lutut nya terluka agar ibu nya di selamatkan berputar di otak nya.

Air mata nya pun mulai keluar.

Dia mengerti.

Dia sangat mengerti.

Penderitaan....

Rasa sakit....

Rasa kecewa....

Dan rasa benci akan terus berada dalam diri nya.

Biarkan kali ini saja Iris dan Amber menumpahkan segala kelemahan mereka.

Saling bergantung satu sama lain
Dan saling mempercayai satu sama lain.

Ikatan yang bahkan sang dewa tidak bisa memutus nya.

Itulah ikatan Iris Violetine Von Terso dan Amber Melynna Von Edzhar

-

Setelah kejadian di ruangan Iris. Iris dan Amber kembali bersikap biasa seolah olah mereka tidak mengingat apa yang terjadi di ruangan Iris.

Sekarang Iris sedang membaca dokumen tentang bangsawan yang korupsi.

Dia berencana untuk membunuh mereka tapi di sisi lain dia juga harus mengatur strategi untuk perang dengan para pemberontak sialan itu ( ̄へ  ̄ 凸

'Cih, jika saja aku bertemu mereka aku pastikan bahwa pedang ku akan membelah lehernya'

Begitulah batin Iris.

"Iris" panggil Rein yang tiba tiba datang ke ruangan nya

"Rein? Apa yang kau lakukan di sini? " tanya Iris bingung

"Aku ingin membantu mu. Kau sudah melakukan banyak hal di ruang kerja mu dan bahkan terlambat untuk makan, jadi aku berinisiatif untuk membantu tunangan ku ini" balas Rein di akhiri kediap satu mata

Iris memanyunkan bibir nya
"Akhirnya kau sadar bahwa tunangan mu ini butuh bantuan...! Kenapa tidak melakukan nya dari kemarin?! " ujar Iris dengan nada cemberut

Mendengar ini Rein menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Maaf... Aku tidak peka dengan dirimu, aku janji nanti aku akan selalu membantu mu" ucap Rein memelas sambil memegang tangan Iris seperti anjing kecil (puppy)

Melihat ini Iris tidak bisa lagi merasa kesal kepada tunangan nya itu.
Dia selalu saja di kalahkan oleh sifat tunangan nya ini yang membuat hati nya luluh.
Entah kenapa Rein bisa seperti ini.
Padahal di luar dia terkenal sebagai pangeran yang acuh tidak acuh dengan orang lain dan tidak peduli dengan urusan orang lain.

Tapi sekarang....Reinhard sendiri membantu tunangan nya mengurusi tumpukan dokumen di meja.
Benar benar tidak habis pikir.

Tunangan nya yang terkenal akan ketidak pedulian nya itu langsung bersikap manja di hadapan nya.

Entah apa yang akan Rein lakukan selanjut nya jika Iris masih terus cemberut dan kesal kepada nya.

Dan dengan begitu pasangan manis ini pun saling membantu melakukan pekerjaan milik Iris.

***

Maaf chapter ini sedikit, lagi ga mood nih....

Me and My Friend Reincarnated in otome game as the Villain/villainess SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang