bab 38 2 tahun kemudian

62 12 0
                                    

Mulai sekarang Ramia akan menjadi toko utamanya ya....!!

**********

2 tahun.....

2 tahun telah berlalu semenjak kepergian kak Iris dan kak Amber.

Cukup sedih sebenarnya mendengar mereka pergi, namun aku tau kita akan bertemu lagi.

Aduh! Kenapa aku menulis hal seperti ini di buku diari, kan rasanya jadi kayak mau di tinggal selamanya.

Gadis itu menghela nafas dan menutup buku diarinya setelah selesai menulis.

Dia berdiri dan berjalan ke taman.

"Apakah Ian belum datang? " tanya Ramia kepada pelayan yang ada di belakangnya.

"Tuan muda Terso seharusnya sudah datang... Ah! Itu dia! " pelayan itu menunjuk ke arah pohon besar yang di bawahnya sudah ada laki-laki berusia 11 tahun yang duduk di sana.

Ramia tersenyum dan berlari menghampiri temannya itu.

"Hei! " panggil Ramia sambil menepuk pundak Ian.

"Hm? Ramia? Ku pikir kau akan terlambat" Ian menatap Ramia sambil melepas kacamata yang menempel di wajahnya. Dia baru saja membaca buku sejarah di bawah pohon.

Ramia mendengus. "Oh ayolah, begini begini aku juga ga mungkin melupakan janji ku kepada sahabat ku"

Ian menatap Ramia jijik. "Kau benar-benar lebay"

"Ian!! "

"Sudah sudah, ayo kita berangkat sekarang. Jika tidak ayah mu akan datang dan menghalangi keberangkatan kita ke Akademi" balas Ian

"Kau benar, ayo! "

Hari ini keduanya akan pergi ke Akademi Candace. 2 tahun telah berlalu dan sekarang giliran mereka yang akan pergi setelah kedua kakak mereka.

'Fu~ aku penasaran bagaimana kabar kak Amber... ' Rami ber batin sambil menatap luar jendela yang sudah ada ayahnya yang mengetuk jendela sambil menangis. Namun sayang Ramia tidak menghiraukan dan masih sibuk memikirkan kakak kandungnya.

********

"Ramia, aku bawa kue kering untukmu" Ian menyerahkan sebuah kotak yang berisi kue-kue kering.

"Wah~ makasih, kau memang yang terbaik" balas Ramia sambil memeluk Ian.

"Iya iya, sudah ah lebih baik kau makan sekarang" ujar Ian

Ramia kembali duduk di bangkunya dan memakan kue kering itu.

Sementara Ian, dia hanya menatap Ramia datar dan kemudian dia menatap keluar jendela.

Ingin rasanya dia membalas pelukan Ramia namun dia juga tau batasannya.

Ramia masih bertunangan dengan pangeran mahkota itu, jadi dia harus menjaga batas walaupun Ramia sendiri tidak memikirkannya juga.

Selama perjalanan di iringi dengan pembicaraan dan ocehan Ramia yang berharap agar Akademi Candace memenuhi ekspetasinya.

Tak lama setelah kereta kuda keluar dari gerbang portal, sebuah bangunan mirip istana terlihat.

Ramia dan Ian tersenyum, menyadari bahwa itu adalah Akademi Candace yang mulai sekarang akan menjadi tempat belajar mereka.

Setelah menempuh beberapa putaran kereta kuda mereka berhenti di depan gerbang Akademi.

Ian turun lebih dulu dan kemudian membantu Ramia turun dengan mengulurkan tangannya kepada Ramia yang akan turun dari kereta kuda yang cukup tinggi.

"Berhati-hatilah" kata Ian

Me and My Friend Reincarnated in otome game as the Villain/villainess SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang