Author Pov.
Menyadari keluar nya air mata, Amber langsung mengusap nya dengan cepat sebelum ada yang melihat nya.
"Ibu ketua, aku akan pergi ke taman belakang ya" ucap Amber
"Tentu saja nona" balas ibu ketua
Amber berjalan ke taman belakang panti asuhan yang kosong karena anak anak nya sedang berada di taman depan..... Atau begitu yang dia pikirkan.....
Amber melihat seorang gadis yang berusia sama dengan nya sedang duduk di pojok taman sambil membaca buku dengan tenang.
Gadis itu memiliki rambut biru muda, wajahnya tidak terlihat karena sedang menunduk dengan buku yang menutupi nya.
Amber terus memperhatikan anak itu sampai dia tersenyum tipis.
Amber menghampiri gadis itu dan berjongkok di depan nya.
"Hei, siapa namamu? " tanya Amber
Gadis itu diam. Dia secara perlahan mendongakkan kepala nya dan terkejut melihat wajah cantik di hadapan nya.
"Alice" ucap gadis itu dengan suara pelan tapi masih bisa di dengar
"Alice, buku apa yang kau baca? " tanya Amber sekali lagi
Alice tidak menjawab tapi memberikan bukunya kepada Amber.
Ambe mengambil nya dan kembali tersenyum lebar ketika melihat judul buku itu."He... Bukankah ini buku tentang keuangan? kenapa kau membaca ini? Ku pikir anak anak lain suka membaca buku dongeng" ucap Amber
Alice menggeleng dengan wajah datar nya
"Aku suka dengan buku, tapi bukan buku dongeng" ucap Alice dengan nada datarAmber mengangguk
"Alice, aku memiliki tawaran untuk mu" ucap AmberAlice memiringkan kepala nya seolah berkata 'tawaran? '
Amber tertawa kecil melihat itu
"Apakah kau mau menjadi asisten ku? "Tawaran Amber membuat Alice terkejut
"A--sisten? "Amber mengangguk
"Aku memiliki banyak pekerjaan yang harus ku urus sebagai putri pertama keluarga Grand Duchy Edzhar, apakah kau mau membantu ku? " ucap Amber di akhiri pertanyaanTangan Amber terulur menunggu balasan dari gadis di depan nya.
"Tapi.... Aku hanya anak yatim piatu... " ucap Alice
"Fufu, tidak apa, aku yakin kau bisa melakukan nya karena kau adalah orang yang ku pilih" ucap Amber tersenyum anggun sambil menatap manik mata biru milik Alice
Entah kenapa... Alice merasa bahwa dia di hipnotis oleh mata hijau permata milik Amber dan tanpa dia sadari, tubuh nya sudah bergerak sendiri untuk menerima tangan Amber.
"Ya... Saya mau"
Terlambat.
Saat Alice menyadari nya, dia sudah memegang tangan Amber dan menjawab nya.
゚+*:;;:* *:;;:*+゚
Setelah kemauan Alice atas tawaran Amber, Alice di bawa oleh Amber untuk menjadi asisten nya.
Karena mereka sedang liburan, Alice ikut dengan mereka dan secara perlahan mulai mendekatkan diri dengan Amber, Ramia dan Ian.
Saat pulang nanti, Alice di rencanakan akan di ajari bagaimana menjadi asisten yang baik oleh asisten Grand Duke Edzhar.
Sementara itu, Amber sekarang sedang berada di vila keluarga Edzhar yang dekat dengan pantai kerajaan Electa.
Sudah 2 hari sejak dia dan kedua adiknya menemui anak anak panti asuhan. Sekarang mereka akan menikmati liburan di kerajaan Electa.
Amber sedang menulis sesuatu di ruangan pribadi nya sambil sesekali mata nya melihat ke arah jendela dimana dia dapat melihat Ian dan Ramia bersama beberapa pelayan lain sedang bersenang senang di pantai.
Senyum cerah terus berkembang di wajah nya ketika melihat Ramia membuat istana pasir sementara Ian malah menghancurkan nya membuat Amber terkekeh.
Alice yang ada di samping Amber hanya diam menghela nafas melihat tingkah majikan nya.
Alice sudah memakai pakaian baru sebagai asisten untuk membantu Amber. Dia memakai kacamata karena mata nya yang sedikit rabun.
"Nona, ini kertas persetujuan investasi kepada Viscount Razak" ucap Alice memberikan sebuah berkas
Alice juga sudah mulai terbiasa dengan pekerjaan nya sebagai asisten yang akan terus bekerja di kala waktu liburan walaupun baru 2 hari semenjak dia di angkat sebagai asisten nona pertama keluarga Edzhar.
Amber menatap berkas di depan nya dan membuka nya.
Mata nya menggelap kala melihat isi dari berkas itu.
"Viscount Razak meminta 80% biaya pembangunan? " tanya Amber
"Benar, beliau bilang bahwa beliau akan sangat senang jika anda dapat membantu toko perhiasan nya yang akan di buka, tapi seperti nya dia sedikit tidak waras ketika mengatakan bahwa dia ingin 80% biaya pembangunan di tanggung oleh kita" jelas Alice
Amber menghela nafas lelah dan membuang berkas itu
"Bakar saja" ucap Amber
"Saya mengerti" balas Alice kemudian membakar berkas itu di perapian yang ada di ruangan.
Amber berdiri dari duduk nya dan meregangkan tangan nya ke atas.
"Engh... Baiklah, ayo kita temui adik adik manis kita" ucap Amber ceria kemudian berlari keluar ruanganAlice sekali lagi menghela nafas melihat itu. Dia membereskan berkas berkas di meja sang nona nya kemudian menyadari bahwa nona nya tadi sedang menulis sebuah surat.
Alice mengambil surat yang belum di kirim itu dan mencoba membaca nya, tetapi dia sama sekali tidak mengerti isi surat itu. Tapi di paling bawah pojok surat terdapat tulisan
'Dear Iris Violetine Von Terso'Alice pun mengangguk dan mengetahui bahwa surat ini untuk sahabat baik nona nya. Nona pertama keluarga Grand Duchy Terso, Iris Violetine Von Terso.
Dia sudah mendengar bahwa nona Amber dan nona Iris berteman baik sejak kecil, jadi dia tidak heran jika nona nya itu sering berceloteh tentang sahabat baik nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and My Friend Reincarnated in otome game as the Villain/villainess Sister
Fantasi(HIATUS & REVISI) Halo semua nya, ini adalah cerita pertama ku, jadi pasti banyak kata kata yang salah. Anggap aja cerita ini sebagai cerita latihan buat aku dan aku butuh komentar kalian agar aku bisa memperbaiki dan mengembangkan cerita ini. Tolo...