bab 40 pembicaraan kecil dengan kepala sekolah

71 10 0
                                    

Setelah Ramia bertemu Amber, Ramia di panggil ke ruang kepala sekolah.

Ramia dengan cepat berjalan ke ruang kepala sekolah, saat dia masuk, dia melihat Ian dan kepala sekolah sedang berbincang.

"Nona Edzhar, kau sudah datang, duduklah nona" Nyonya Vira menyambut Ramia

"Ah, nyonya Vira, Terima kasih, tolong panggil saya dengan nama Ramia, agak sedikit canggung jika anda memanggil saya seperti tadi" Ramia tersenyum lemah

Nyonya Vira terkekeh lalu mengangguk. "Tentu saja"

Ramia segera duduk di sebelah Ian.

"Karena kalian berdua sudah datang, maka saya akan mengatakan ini langsung.
Kalian sebagai siswa baru dengan nilai Akademik tertinggi di sini akan masuk ke organisasi Dewan Siswa, tentu saja saya tidak memaksa kalian. Tapi tolong pertimbangkan tawaran saya" kata kepala sekolah Akademi Candace. Kepala sekolah Oliver.

"Saya tidak masalah, tapi saya dengar dari kakak saya, bahwa organisasi Dewan siswa di Akademi ini lebih rumit dari yang di kira, bisa anda jelaskan? "Ian menaikkan satu alisnya

Kepala sekolah tersenyum. "Kakak anda, tuan putri Iris adalah Kepala Dewan Siswa Akademi sekarang. Dia terkenal akan kebijaksanaan dan keanggunan nya dalam mengelola Akademi hingga pemilik Akademi sampai memberikan nya hak yang hampir sama dengan yang di miliki kepala sekolah Akademi.

Sebelumnya Dewan Siswa Akademi di bagi menjadi 2. Satu Dewan siswa yang bersembunyi di dalam kegelapan dan satu lagi adalah Dewan siswa yang langsung turun tangan dalam menyelesaikan masalah di Akadem.

Dewan siswa yang bersembunyi, mereka adalah para siswa dari R-Class. Saya pikir anda sudah tau tentang itu bukan? "

" Bisa dibilang begitu. Kakak berkata  bahwa siswa-siswi dari R-Class adalah 'Dewan siswa yang sebenarnya'. Tapi kakak ku datang dan menjadi Kepala Dewan Siswa dengan S-Class, jujur aku sangat bingung. Sudah jelas dalam surat undangan bahwa kakak akan masuk ke kelas R-Class, tapi kenapa dalam surat identitas siswa, kakak justru masuk ke kelas S? Aku dan Ian sudah pernah bertanya, tapi mereka berdua tidak pernah menjawab pertanyaan kami. " balas Ramia mengerutkan kening nya

"Ho ho ho... Putri Iris dan Putri Amber sepertinya sangat suka permainan misteri.

Kalau begitu biar saya ceritakan sedikit.

Dulu sebelum mereka datang, Akademi sempat di pimpin oleh kepala dewan siswa yang tidak bertanggung jawab. Banyaknya pembulian dan kekerasan di Akademi sempat hampir membuat reputasi Akademi hancur.

Dan di situlah kami mendengar tentang kedua kakak anda.

Kami tau seberapa cerdiknya kakak kalian. Putri Iris dan Putri Amber adalah salah satu ikon di dalam dunia kebangsawanan.

Umur mereka saat itu hanya kurang dari 1 tahun untuk bisa masuk Akademi, jadi kami langsung mengirim surat undangan kepada mereka berdua.

Untuk mengobservasi situasi di Akademi, putri Amber memberikan sarannya yang mengatakan bahwa dia akan masuk ke dalam S-class. Dengan begitu akan lebih mudah baginya dan putri Iris untuk masuk ke dalam dewan siswa Akademi dan mengambil alih dewan siswa.

Tentu saja, keputusan ini sempat kami tentang. Tapi kakakmu, Putri Iris dan Putri Amber, sangat keras kepala. Pada akhirnya kami memasuki mereka ke dalam daftar siswa kelas S. " jelas kepala sekolah

"Lalu bagaimana dengan 13 murid R-class lain? " tanya Ian

"Putri Iris memerintah mereka untuk menyebar ke berbagai organisasi dan kelas lain. Ada beberapa di kelas D ada juga di kelas C, B, dan di A. Mereka tersebar di 4 kelas tersebut dan organisasi ekstrakurikuler Akademi"

"Jadi terlihat seperti mata-mata ya" Amber terkekeh

Nyonya Vira tersenyum "Sekarang situasi Akademi sudah sangat membaik, ini semua berkat putri Iris dan Putri Amber. Kalian berdua sebagai adiknya telah memenuhi ekspetasi kami, ini adalah salah satu alasan kami mengundang kalian kemari. "

Ian dan Amber saling melirik kemudian senyum terbit di wajah mereka.

"Baiklah kepala sekolah, kami akan masuk ke dewan siswa Akademi, "

***********************

"Rein, ku mohon ya...ayolah...hanya sebentar kok, ga lama" Ethannio, Pangeran mahkota Kekaisaran Cyrus itu sedang membujuk sahabatnya agar di beri izin untuk bisa keluar Akademi. Tentu saja untuk menemui tunangan tercintanya.

"Tidak Ethan, kita tidak bisa keluar-keluar Akademi terus menerus. Bukankah baru dua hari yang lalu kau menemui Amber? " Reinhard. Pria itu menatap sahabat nya dengan kacamata yang masih bertengger di hidung nya. Tangannya memegang laporan-laporan yang di berikan oleh bawahannya.

"lagipula sebentar lagi ada festival Akademi, kita akan bertemu mereka di sana" lanjut Rein

"Tapi Rein.... Apa kau tidak tau seberapa tersiksa nya aku tanpa Amber? " Ethan mulai mendrama

"Tidak tau dan tidak mau tau, pergilah dan lakukan pekerjaan mu. Jika ada yang melihatmu seperti ini, reputasi mu akan hancur" Rein kemudian kembali membaca laporan-laporan di tangannya tanpa melihat ke arah Ethan yang masih mengoceh tentang seberapa rindu nya dia dengan Amber.

Saat sedang membaca, Rein mengerutkan kening nya. Wajahnya menunjukkan ketidaksukaan terhadap laporan yang dia baca.

Ethan yang berada di samping nya menatap Rein bingung.

"Ada apa? " tanya Ethan. Wajahnya mulai serius.

Rein melepas kacamatanya dan memijat pelan pangkal hidung nya. Dia kemudian melemparkan laporan yang dia baca ke meja di depannya dengan wajah lelah.

Ethan langsung mengambil laporan itu dan sama seperti Rein, wajahnya menunjukkan ketidaksukaan.

"Seperti nya beberapa hari ini kita kedatangan banyak monster kecil "
Suara rendah Rein bisa membuat siapa saja ketakutan.

Suasana di ruang kerja Rein juga semakin gelap.

"Goblin dan orc. Apalagi yang akan kita dapat? " Ethan menatap Rein dengan senyum bercanda

"Tidak tau, tapi ini bisa semakin berbahaya jika di biarkan.
Panggil rapat darurat kepada setiap Akademi.
Sebentar lagi akan ada festival, hal seperti ini tidak bisa kita biarkan begitu saja"

Ethan tersenyum dan mengangguk. Bahkan jika dia tersenyum, tidak ada kebahagiaan di matanya. Hanya ada kekesalan dan amarah yang tersembunyi di dalam matanya.

Ethan kemudian pergi keluar ruang kerja pribadi Rein dan menuju ruangan dewan siswa.

Saat dia keluar. Senyumnya menghilang dan hanya ada keseriusan di wajahnya.

Sudah hampir malam dan tidak ada yang berkeliaran secara bebas tanpa alasan di Akademi, jadi Ethan bisa bebas menggunakan wajah aslinya.

Dia berbelok di lorong panjang dan masuk ke ruang dewan Akademi Candeyrn.

Di sana masih ada 2 anggota dewan Akademi yang langsung berdiri saat wakil ketua dewan siswa Akademi masuk.

"Kirim surat dan tanda peringatan kepada setiap Akademi. Kita akan mengadakan rapat darurat besok pagi" perintah Ethan yang langsung di turuti kedua orang tadi.

Me and My Friend Reincarnated in otome game as the Villain/villainess SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang