(HIATUS & REVISI)
Halo semua nya, ini adalah cerita pertama ku, jadi pasti banyak kata kata yang salah. Anggap aja cerita ini sebagai cerita latihan buat aku dan aku butuh komentar kalian agar aku bisa memperbaiki dan mengembangkan cerita ini. Tolo...
Ke esok kan hari nya setelah kejadian pertunangan Ramia dan Pangeran Alexander.
Iris dan Amber sekarang sedang membicarakan alur otome game di dimensi yang di buat Iris.
Iris duduk dengan anggun. Hari ini dia memakai gaun biru gelap yang mirip seperti gelap malam dengan beberapa aksesoris yang menambah kesan seperti sebuah bintang
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dia melihat sekeliling. Dimensi nya ini di kelilingi oleh hamparan bunga yang luas yang sangat indah. Hanya saja warna bunga di dimensi ini agak gelap di banding bunga biasa nya.
Langit tetap cerah tapi terdapat bintang dan bulan di sana.
Iris melihat Amber yang sedang duduk dengan wajah yang di telungkup kan ke meja dengan lengan tangan sebagai alas.
(Tau kan kalau misalkan kita lagi ngantuk di kelas, kita sembunyikan kepala kita gitu di meja.... Ya.... Begitulah.... Ngerti kan.... Ya sudah kalau ga ngerti)
Iris terkekeh melihat Amber yang lemas dan sedih.
Ternyata Amber masih belum bisa membiarkan Ramia dan Alexander bertunangan
Entah kenapa dia merasa bahwa dia menyesali keputusan nya dalam menyetujui hubungan pertunangan itu.
"Ramia akan baik baik saja. Kita sudah memberikan nya bekal ilmu pedang terbaik. Kau tidak perlu khawatir, dia bukankah gadis bodoh" ucap Iris
"Aku tau.... Tapi kan tidak mungkin aku melepas adik ku kepada an**ng itu. Uh! Tidak percaya aku telah menyetujui pertunangan mereka, dasar mulut nakal" Amber memukul mulut nya setelah berbicara.
Iris terdiam kemudian dia mengingat kembali raut wajah Ian.
Dia dapat mengingat raut wajah tidak suka adik nya itu ketika Ramia dan Alexander bertunangan. Walaupun di sembunyikan dengan baik, tapi insting seorang kakak tidak bisa di bohongi.
Diam diam Iris tersenyum. "Kau tenang saja, Ramia tidak akan menikah dengan Alexander"
"Aku tau aku tau... Tapi kan.... "
"Amber" panggil Iris dengan nada tegas membuat Amber menegakkan punggung nya "Ramia dan Alexander tidak akan pernah bisa bersama. Inilah keputusan terakhir ku, kau tidak perlu khawatir. Ramia akan bersama orang yang tepat nanti nya"
Amber tersenyum tipis dan mengangguk.
"Tapi kenapa alur cerita di mulai 1 tahun lebih awal? " tanya Amber
"Aku tidak tau. Tapi sepertinya ini berkaitan dengan para pemberontak itu. Aku memiliki firasat bahwa mereka bekerja sama dengan Quila dan mendesak Quila agar melakukan pertunangan dengan Keluarga Edzhar. " balas Iris
"Lalu bagaimana dengan Pangeran Alfred? " tanya Amber
"Dia akan ku kirim ke istana Nemoriana. Penyakit nya sedikit parah dan akan berbahaya jika dia terus berada di tempat nya. Butuh 3-4 bulan untuk bisa sembuh dan butuh beberapa bulan agar Alfred menyesuaikan diri" balas Iris
