Ramia dan Ian sekarang sedang berjalan mengelilingi gedung Akademi. Setelah mereka menyelesaikan ujian, mereka sepakat untuk menjelajahi gedung Akademi walaupun tidak terlalu jauh karena bagaimanapun mereka belum resmi menjadi murid Akademi.
Saat sedang berjalan, Ian secara tidak sengaja melihat siluet seorang dengan rambut ungu di gazebo taman.
Ian berhenti berjalan tiba-tiba membuat Ramia yang berjalan di sampingnya ikut berhenti.
"Ada apa? " tanya Ramia
Ian menunjuk ke arah gazebo taman.
Ramia mengikuti arah jari Ian dan melihat siluet perempuan dengan rambut ungu.
"Itu...... Apa mungkin itu kak Iris? " gumam Ramia yang masih bisa di dengar Ian.
"Ayo kita ke sana" Ian menarik tangan Ramia dan membawanya ke gazebo taman.
Ramia yang masih terpaku dengan rambut ungu perempuan itu sangat terkejut saat tiba-tiba ia di tarik.
"Tu-tunggu, pelan-pelan Ian"
Ian melirik Ramia dan kemudian memelankan langkahnya.
Setelah berada di gazebo taman Akademi, Ian maju perlahan.
"permisi" kata Ian
Perempuan dengan rambut ungu yang membelakangi mereka kemudian menatap keduanya.
Ian dan Ramia menampilkan senyum gembira kala mereka melihat di depan mata, kakak kesayangan mereka, Iris Violetine Von Terso.
"Ian! Ramia! Akhirnya kalian datang juga" Iris tersenyum kecil.
"Tentu saja kakak, apakah menurutmu adikmu ini tidak akan datang ke Akademi? " tanya Ramia tersenyum
Iris hanya terkekeh.
"Duduklah di sampingku"Ramia dan Ian kemudian duduk di sebelah kanan dan kiri Iris.
"Bagaimana kabar kalian? " tanya Iris sambil meminum tehnya. Ingatlah! Bahwa Iris sangat menyukai teh.
"Kami masih hidup seperti yang kakak lihat" balas Ian singkat tanpa ekspresi.
Iris tertawa. "Hahaha, kau masih sama saja. Padahal ku pikir setidaknya kau sudah berubah"
"Aku sudah berubah, setidaknya aku masih bisa tersenyum" balas Ian
"Iya, kau tersenyum seperti para goblin yang penuh hawa nafsu. Apa kau tidak tau seberapa menakutkan senyummu ketika di paksakan? " Ramia menatap Ian seperti melihat orang gila.
"Kenapa kau menyamakan ku dengan para goblin? " Ian mengerut tidak suka.
"Ya memangnya kenapa? Aku benar kan kak? " Ramia menatap Iris
Iris hanya diam dan tersenyum. "Kalian masih sama, tidak ada yang berubah"
""Kakak! ""
****************
Ramia sekarang sedang berdiri di depan mading Akademi tempat pengumuman siswa-siswi, menatap mading Akademi dengan kesal karena namanya berada di peringkat ke 2, sementara Ian di sebelahnya justru menyeringai melihat namanya berada di urutan pertama.
"Arghh, kenapa kau mendapat rangking 1? " Ramia menatap Ian kesal
Ian mengangkat bahunya acuh.
Ramia menatap sinis Ian dan kemudian pergi dari sana sambil menghentakkan kakinya dengan kesal.
'Sial! Awas saja nanti kau Ian, aku akan merebut peringkatmu!!!!! '
Sementara para calon murid yang berada di sana hanya diam melihat adik dari ketua dan wakil ketua dewan siswa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and My Friend Reincarnated in otome game as the Villain/villainess Sister
Fantasy(HIATUS & REVISI) Halo semua nya, ini adalah cerita pertama ku, jadi pasti banyak kata kata yang salah. Anggap aja cerita ini sebagai cerita latihan buat aku dan aku butuh komentar kalian agar aku bisa memperbaiki dan mengembangkan cerita ini. Tolo...