⭐️LiLa-03⭐️

74.5K 7.2K 367
                                    

Hola, book ini upnya sehari 1 kali aja.

Tekan vote dan ramaikan komentar⭐️

~~~~~

Ila saat ini ada di kantin Sekolah, bersama teman satu-satunya yang duduk disebelahnya.

"Jadi, lo udah buat Bang Riven benci sama lo?" cetus Ila bertanya.

Angel mengangguk pelan, dia menyeringai puas. "Gue yakin, Bang Riven pasti bakalan ngejer gue." ujarnya bangga.

Ila menggeleng pelan, dia tersenyum simpul.

"Kalau menurut gue, bang Riven pasti benci sama lo. Soalnya dia itu sayang banget sama Mommy nya dan jahatnya lo ngejek dia banci cuma karena dia suka pakai sweater besar."

Angel mengibas pelan. "Riven bucin gue kok." angkuhnya.

Ila terkekeh pelan. "Tapi dia lebih bucin sama Mommy nya, kalau untuk cewek kayak lo sih bang Riven bisa cari banyak, tapi untuk Mommy nya enggak. Antara lo sama Mommy nya, pasti Bang Riven milih mommy nya."

Telak, Angel terdiam dan malah memikirkan ucapan Ila tadi.

Ila menggeleng pelan, dia melanjutkan makan siangnya pelan.

Tatapan matanya tanpa sengaja tertuju pada abangnya yang sedang duduk di kursi tak jauh dari Ila.

Bersama seorang gadis yang dikenal sebagai Ketua Osis mereka.

"Sabar ya lo, abang lo cuma anggep lo adek." Ila tersenyum tipis, dia tau kok.

Abangnya bermanja padanya hanya sebatas abang dan adik, hanya Ila saja yang berharap lebih.

"Gue tau." jawab Ila pelan.

Sudah cukup tau, karena Abangnya sering ganti-ganti pacar dan selalu mengenalkannya pada Ila.

Cukup tegar hati Ila saat ini, sudah terbiasa dan rasanya juga sudah mati rasa.

"Ah! ADEEEEK." Ila mengulas senyum tipis seraya membalas lambaian tangan Lilo.

Setelah menyapa seperti itu, Lilo malah asik bersandar dibahu kekasihnya dan tertawa malu disana.

"Ila." Ila mendongak, ternyata Klarez. Cowok berusia 17 tahun yang tak lain adalah abang kelasnya.

Klarez ini adalah sahabat Remi, mereka teman tak lebih karena Remi suka nya sama Rimba. Tapi Rimba gak suka sama Remi.

"Kenapa Bang?" tanya Ila seraya berdiri seketika.

Klarez menarik tangan Ila keluar dari Kantin, kegiatan mereka berdua ditonton seisi kantin termasuk Lilo.

"Sayang? Kenapa?" Lilo tersentak, dia menggeleng pelan dengan senyum manisnya.

Dia bergelayut dibahu Disya pelan. "Gapapa hehehe, elus-elus dong." manjanya.

Disya tersenyum lembut lalu mengelus rambut Lilo pelan.

Jujur Disya sangat menyukai kemanjaan Lilo padanya, tapi dia tak mau melarang Lilo jika mau bermanja pada adiknya.

Karena Disya sudah tau, kemanjaan pacarnya pada adiknya.

Mereka pacaran sudah terhitung 5 bulan, lumayan langgeng.

"Mam lagi sayang." ujarnya lembut.

Lilo mengangguk semangat, dan menerima suapan dari kekasih cantiknya.

Walau pikirannya masih tertuju pada adiknya, mau kemana mereka..

π^^π

Bersambung😾

Abang Manja [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang