⭐️LiLa-06⭐️

57.3K 6.3K 408
                                    

Liat Vote dan komen rame selalu buat aku semangat untuk up rajin hehehe⭐️

~~~~~~~

Ila menatap tajam Lilo yang baru saja merobek jaket milik Klarez yang baru saja dia letakan di tempat tidur.

"Maksud abang apa!? Kenapa abang robek jaket Abang Klarez!" bentak Ila marah.

Lilo mendecih. "Gak pantes! Jaket nih cowok gak pantes buat kamu!" balas Lilo angkuh.

"Apaan sih!? Gausah urus percintaan Ila! Ila aja gak pernah urus percintaan abang!"

"Abang perduli sama kamu, putus sama dia ya Ila, abang mohon."

"Enggak!"

Ila berjalan keluar kamar, padahal dia mau pergi sama Klarez ke mandi bola, dia bahkan sudah memakai kemeja dan celana panjang.

"Bodo amat." ketus Ila sembari keluar dari kamar.

Lilo mengikuti Ila sampai keluar kamar. "Mau kemana!? Ini udah malam!" seru Lilo.

"Ini masih jam 7, gausah lebay."

"Tetep aja, kamu gaboleh keluar!"

"Biarin."

"Ila kamu sekarang ngelawan ya!"

"Nye."

"AILA!!"

"BERISIK!"

Amaya bahkan sampai keluar dari kamarnya karena mendengar pertengkaran perdana anak-anaknya, tapi dia gamau lerai.

Lilo terdiam, dia sakit hati karena Ila membentaknya. "Kamu bahkan bentak abang..hiks..kamu jahat Ila.." lirihnya.

Ila bersidekap dada, menaikan dagu dan menatap Lilo pongah. "Sekarang, abang urus diri abang sendiri, aku urus diri aku sendiri, abang sama pacar abang dan aku sama pacar aku, paham!?" telak, Lilo bahkan tak berkutik.

Ila keluar dari rumah, mengabaikan Lilo yang sudah menangis disana, menangis pilu tentu saja.

"Ckck, kasihan." gumam Amaya seraya masuk ke dalam kamar.

Ila mendesah pelan, dia terpaksa seperti itu agar perasaan Ila segera pudar pada Lilo. Ila harus segera menghapus perasaannya pada Lilo.

Agar dia bisa menerima orang baru dihatinya.

....

"Abang main ya, kamu mau ikut main juga?" Ila terkekeh pelan dan menggeleng pelan.

"Abang main aja, aku tunggu diluar ya."

"Bener? Abang gak tega ninggalin adek gemes ini." Klarez asik mencubiti pipi Ila dan Ila membalas cubitan Klarez.

"Iya abang gemes, adek gak ikut. Mau beli es krim."

"Aish, menggemaskan."

Remi yang saat itu ada dan ikut bersama Riven dan Rimba nampak risih. "Lo berdua jadian?" tanya Remi dingin.

Klarez tersenyum angkuh, dia memeluk pinggang Ila dan mencium pipi Ila lembut. "Iya dong," balas Ila sembari memeluk Klarez.

Duh, hati Remi kok panas ya.

"Ck, alay." cibirnya.

Klarez mendelik, dia kembali fokus pada Ila. "Duduk disini ya cayang, Abang mau main dulu hehe." pamitnya.

"Iya abang, dadah~"

"Akhh gemesin!"

"Akhh abang juga gemesin."

Aduh, mereka berdua ini kok menggemaskan sekali.

"Mbun, kok mereka kayak kita dulu." gumam River yang saat itu menyaksikan adegan gemoy tadi.

Embun terkekeh pelan. "Iya sayang." balasnya.

Dulu...mereka sangat romantis tau, tapi banyak yang bilang cringe, padahal mereka gatau rasanya jatuh cinta pada orang yang tepat.

®^^®

Bersambung😾

Tekan vote dan ramaikan komentar😾

Abang Manja [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang