Hai, jujur perasaan aku lagi kacau banget sama komenan buruk di cerita River, tapi yah gabisa terus terpuruk juga sih.
Yaudalah, Tekan vote dan ramaikan komentar⭐️
~~~~~
LIlo menunggu Ila yang tak kunjung sampai di rumah, padahal tadi yang duluan pulang itu Ila tapi kenapa malah dia yang duluan sampai.
Cowok berkulit putih itu sangat gelisah saat ini.
"Abang, ngapain disitu?" Amaya heran, kenapa putranya terus menatap kearah jendela rumah.
Lilo memilin ujung pakaian kendor yang dia pakai, tatapan matanya mengingatkan Amaya pada Neza.
"Ila sekarang punya pacar Bunda.." lirih Lilo bergetar, Amaya yang mendengar itu terdiam.
"Lalu kenapa? Bukannya abang juga punya pacar?" tanya Amaya heran.
Lilo menggeleng kuat "Tapi abang gasuka kalau Ila..hiks..perhatian sama cowok lain..hiks..Ila cuma boleh perhatian sama Lilo.." isaknya dimulai.
Amaya memiringkan sedikit kepalanya, dia bertopang dagu di meja yang ada didepannya.
"Abang boleh punya pacar, tapi Ila gak boleh. Abang gak boleh gitu, tandanya abang egois, Ila bebas dalam hidupnya sendiri bang."
"Tapi..hiks...Ila itu punya abang Bundaaaa..hiks..Ila janji gak bakal sama orang lain..hiks.."
"Abang suka sama Ila?"
Lilo mengangguk. "Suka..hiks..kan dia adek abang.." isaknya.
Amaya menghela napas seketika, suka yang dimaksud bukan suka yang begitu. "Udalah Bang, paling Ila lagi sama pacarnya, jangan dipikirin."
"Bundaaa iihh..hiks..Abang gamau Ila sama yang laiiin..hiks..abang maunya Ila sama abang terus!"
Lilo langsung bangkit dan berjalan pergi dari ruang santai, meninggalkan Amaya sendiri disana.
Wanita cantik itu hanya mampu menggeleng pelan. "Ada-ada aja." gumamnya heran.
Sementara saat ini, Ila dan Klarez sedang asik mencari jajanan di taman kota, dengan tangan Klarez yang merengkuh bahu Ila erat.
"Adek mau gulali?" tawar Klarez.
Ila mengangguk. "Mau pentol juga bang." ujarnya.
Klarez mengangguk, dia mengusap gemas rambut Ila lalu berjalan menuju pedagang gulali dan pedagang pentol.
Ila duduk di kursi taman dengan jaket milik Klarez melingkar dipinggangnya, bahkan tas sekolah Ila, Klarez yang bawakan.
Tatapan mata Ila terus tertuju pada Klarez, cowok berambut hitam legam yang senada dengan warna matanya.
Ila masih heran, kenapa dia bisa pacaran sama kakel yang tak pernah dia bayangkan akan menjadi kekasihnya.
"Huh, gak nyangka." ditambah sikap Klarez yang ternyata suka dimanja dan bersikap seperti anak kecil, membuat Ila gemas.
Dia kembali memikirkan Lilo, apa di rumah dia baik-baik saja? Pasti baiklah, emang kenapa harus gak baik?
"Ila!"
Senyum Ila mengembang sedikit saat melihat Klarez berlari kearahnya dengan gulali dan seplastik pentol diitangannya.
"Nih buat adek."
Ila terkekeh pelan, dia menerima gulali dan plastik pentol itu.
Klarez dengan senangnya duduk disebelah Ila, dia mengelus rambut Ila sejenak.
"Adek cantik, tapi kok gak ada yang deketin sih?" tanya Klarez heran.
Ila mendelik kemudian mengedikan bahu. "Ya ndak tau kok tanya saya." gumam Ila.
"Ih! Gemesin kamu!" seru Klarez seraya memeluk Ila erat.
Ila hanya diam menikmati pentolnya, tak mau memikirkan apapun terlebih Lilo, capek.
Ila kan mau move on, jadi ngapain segala mikirin Lilo yakan.
Mending nikmati waktu bareng sama Klarez untuk sementara waktu, dan berusaha mengenyahkan pikiran buruk tentang Lilo.
®^^®
Bersambung😾
Kemungkinan...aku bakalan hiatus lama dalam waktu dekat, mungkin hiatus sekitar 4 atau 6 bulanan gitu.
Kalau lebih dari segitu, mungkin Ryn bakalan gak aktif lagi di wp🖐
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang Manja [End]
Teen FictionRasanya punya abang angkat yang manja dan abang pacar yang manja emang beda. Start-18 Oktober 2021 End-28 Oktober 2021