⭐️KlaLaLo-ENDING⭐️

35.9K 3.4K 311
                                    

Hai, HAPPY ENDING KOK HAPPY PERCAYA DEH. EH TAPI KALIAN HARUS KOMEN DULU DISETIAP KALIMAT KALAU MAU HAPPY END, KALAU ENGGAK YA..HAPPY END VERSI RYN YAK🖐ADA 2 ENDING YANG UDAH RYN SIAPIN, HAPPY VERSI KALIAN DAN HAPPY VERSI RYN.

KALAU KOMEN DAN VOTE TIDAK MEMADAI, MAKA HAPPY VERSI RYN SIAP DIGUNAKAN HAHAHHAA.

~~~~~~

"Dimana Ila..hiks.." Amaya memeluk Jo erat melihat terpukulnya Lilo saat ini, bahkan dia harus di rawat di Rumah Sakit Jiwa.

Kejiwaannya tergunjang, memorinya sudah kembali ke usianya yang 17 tahun, tidak lagi yang 10 tahun.

Namun begitu dia tersadar, yang dia lihat adalah Ila yang sudah tak bernyawa dipangkuannya dengan darah dibibir dan dagunya.

Kemarin, dia sudah melihat kuburan sang cinta pertama dan terkahir Lilo, Lilo sudah melihat kuburan Ila yang dimakam kan di Turki.

Ila meminta pada Amaya 1 hari sebelum dia meninggal, jika Ila mau dimakamkan di Negeri tempat dia diadopsi dulu.

Amaya mengadopsi Ila saat dia berkunjung ke Turki untuk pemotretan.

Dia memilih Ila karena hanya gadis kecil itu saja yang beragama Islam dan pandai bahasa Indonesia.

"Nak..Ila udah gak ada..hiks..dia udah tenang dan gak sakit lagi." lirih Amaya.

Lilo menggeleng ribut, dia memukul kepalanya kuat, kenapa ingatannya harus kembali disaat Ila sudah pergi.

Ini gak adik baginya sama sekali.

"Hiks..Lilo bahkan belum ngungkapin perasaan Lilo..hiks..Ila belum tau kalau Lilo cinta banget sama Ila..hiks.." isaknya pilu.

Amaya membekap mulutnya pelan, kenapa Lilo harus mengakui itu disaat Ila sudah tak ada.

"Bunda."

"Kenapa nak?"

Ila memeluk Amaya erat dan menciumi pipi Amaya. "Hei? Ada apa nih? Tumbenan adek cium pipi bunda."

Ila tersenyum tipis. "Ila mimpiin Ayah Neza loh bunda."

Amaya terhenyak, dia segera menatap Ila lekat. "Ayah Neza ada ngomong apa?" tanya Amaya.

Ila menggeleng. "Ayah gak ngomong apa-apa, Ayah cuma tersenyum sangat manis tapi menangis, Ila sempat denger sedikit suara tapi gatau suara siapa, katanya 'makasih udah mau nemenin Amaya disana, maaf karena aku harus pergi ninggalin dia sendiri di dunia' gitu bunda."

Amaya lemas sekali, Neza tak pernah datang ke mimpinya, tapi setidaknya Neza mau mendatangi mimpi putri mereka.

"Bunda, kalau suatu saat Ila nyusul Ayah, bunda jagain abang ya."

"Hush, kamu ngomongnya ngelantur."

"Ila serius bunda, penyakit Ila udah parah, udah stadium 4 dan gak ada harapan lagi."

"Ila..nak..jangan gitu, jangan buat Bunda putus asa.."

Ila merengut pelan. "Maafin Ila, Ila gak maksud." cicitnya.

Abang Manja [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang