Pokoknya kalau aku gak up sampai besok, berarti aku hiatus🖐
~~~~~~
Ila sangat bersyukur, nyatanya Lilo tak ditangkap karena pelaku utamanya bukan Lilo, tapi Angel.
Karena rem motor Lilo diputus dan itu semua ulah Angel, Angel sudah ditangkap sementara Lilo dibebaskan.
Tingkah laku Lilo sangat berubah, dia bertingkah seakan di masih berusia 10 tahun, dan kemanjaannya semakin menjadi.
Bahkan Klarez kini bertengkar dengan Lilo karena fokus Ila mulai teralih untuk Lilo sepenuhnya.
"Lo gausah pura-pura! Ingatan lo pasti gak mundur kan!" sentak Klarez marah.
Dia melempar balok puzzle yang tadi Lilo main ke arah tubuh Lilo. Lilo terkejut, dia menatap Klarez dengan tatapan penuh ketakutan.
Tubuhnya bergetar hebat.
"Aduh..sakit..hiks..ADEEEEKK ORANG INI JAHAT ADEEEK..hiks..ABANG DILEMPAR PUZZLEEEEEE." Ila yang tadinya sedang sibuk di dapur sontak datang.
Dia berlari cepat ke arah ruang tamu yang sudah diubah menjadi tempat bermainnya Lilo.
"Heh, kenapa ini!?" serunya panik.
Lilo merangkak cepat kearah Ila dan memeluk kakinya erat.
"Dia..hiks..dia lempar Lilo pake puzzle..hiks.." adunya pilu.
Sakit tau perutnya dilempar puzzle kayu itu. Ila menarik tubuh Lilo agar berdiri dan menyingkap bajunya.
Tanda kemerahan terlihat disana, Ila menatap Klarez tajam.
Klarez juga menatapnya tajam, bahkan sangat amat tajam. Jarang-jarang Klarez seperti ini, dia jarang memberikan tatapan tajamnya.
"Kenapa kamu lempar bang Lilo, jahat banget, gak boleh gitu." tegur Ila pelan.
"Kamu jangan bela dia terus! Dia cuma pura-pura!" bentak Klarez kalap.
Ila memejamkan matanya, dia tak suka dibentak. "Bang, jangan gini ya. Abang minta maaf sama bang Lilo ya." bujuk Ila lembut
Klarez mendecih pelan. "Males,"
"Bang, abang kenapa sih?" gigi Klarez bergemelatuk menahan emosi.
"ABANG MAU KAMU JANGAN TERLALU DEKET SAMA LILO! ABANG GAK SUKA KALAU KAMU TERLALU PERDULI SAMA DIA!"
"Tapi dia abang aku."
"DIA CUMA PURA-PURA!!"
Ila memejamkan matanya, menahan emosi agar tak pecah sekarang, kepalanya terasa sakit.
"Abang pulang aja ya, nanti malam kita keluar berdua." ujar Ila tenang.
Klarez mengepalkan kedua tangannya erat, matanya memanas dan aliran air mata langsung turun seketika.
"Adek..jahat..hiks.." isaknya pilu seraya menyeka air matanya dengan punggung tangan.
Ila mendesah pelan. "Abang-"
"GAMAU LIAT ILA LAGI!! KLA BENCI SAMA ILA! ILA LEBIH SAYANG LILO DARIPADA KLA! KLA BENCI! KLA GAK SUKA!" jeritnya pilu kemudian pergi keluar rumah.
Ila terdiam, dia gak sanggup mengejar Klarez karena kepalanya terasa berat.
Tes..tes..
Lilo tersentak saat sesuatu menetes ke wajahnya, perlahan dia menyeka air diwajahnya dan melihat.
Matanya langsung melotot, dia mendongak dan langsung menjerit.
"ADEEK!!" mata Ila terpejam, darah menetes dari hidung dan membasahi mulut serta dagunya.
Lilo dengan cepat menangkap tubuh Ila dan memeluknya.
"BUNDAAAAA..hiks..BUNDAAAA ADEK BERDARAH BUNDAAAAAA..hiks..HUAAAAAA BUNDAAAAA."
Lilo kalut, dipikirannya yang terjebak dipikiran bocah 10 tahun membuatnya bingung harus bagaimana.
®^^®
Bersambung😾
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang Manja [End]
Teen FictionRasanya punya abang angkat yang manja dan abang pacar yang manja emang beda. Start-18 Oktober 2021 End-28 Oktober 2021