⭐️KLAREZ-29⭐️

23.5K 3K 271
                                    

Hola, Tekan vote dan tembuskan 110 komen yak🖐

~~~~~~~~

Yang pertama kali Klarez lihat saat membuka mata, adalah langit-langit sebuah ruangan, perlahan Klarez bangun dan terduduk sejenak.

Dia mengedarkan pandangannya.

Kenapa dia ada di satu ruangan, yang terpajang banyak gambaran dan video momen-momennya bersama orang tersayang.

Seperti cuplikan video saat Klarez berulang tahun yang pertama, ini semua seperti memori dan kenangan yang Klarez punya.

"Apa maksudnya.." lirih Klarez panik.

"Yeaay selamat ulang tahun anak Mamiii."

"Selamat ulang tahun anak Papi."

"Hehe, makasih Mami, Papi."

Itu momen disaat Klarez berulang tahun yang ke 17, Klarez semakin panik, apalagi saat cuplikan video dan foto disekitarnya perlahan menghilang.

"JANGAN! KUMOHON JANGAN SAMPAI HILANG KUMOHONG JANGAN!!" jeritnya pilu.

Klarez berlari cepat, berharap bisa menahan video dan foto itu agar tak hilang. "JANGAAAN!" teriaknya kalut.

Foto dan video yang hilang diganti dengan kegelapan, Klarez makin kacau. Dia sudah menangis tak karuan karena tak mau semua memorinya hilang.

"Jadi pacar abang."

"Gak ada kata putus sebelum ketemu cinta yang baru?"

"Deal!"

Klarez menggeleng semakin kuat, jangan Ila..jangan memorinya bersama Ila sampai hilang untuk selamanya, jangan sampai.

"Kumohon jangan Ila..hiks..kumohon..tentang orang tuaku sudah hilang..hiks..jangan sampai Ila juga." isaknya memilukan.

Satu per satu, video dan foto memori bersama Ila mulai hilang.

"Abang gemeeees."

"ABAAAANG."

"Abang menggemaskan."

"Ila sayang banget sama abang.."

"Ila takut..hiks..abang mulai lupain Ila.."

"Abang, lain kali kita main petak umpet bertiga ya, sama Bang Lilo juga."

"Abang...kalau abang lupain Ila, Ila ikhlas bang.."

"Abang Klarez...Ila sayang banget sama abang.."

Klarez jatuh berlutut, menangis histeris memohon agar semua memorinya jangan terhapus, dia memohon walau tak itu tak berguna.

"Kumohon..hiks..ugh..hiks..jangan hilangkan Ila..hiks..janga hapus memorinya...aku tak mau melupakannya..hiks..huhuu.."

Keadaan sekitar mulai gelap karena seluruh memorinya sudah terhapus semua, tinggal 2 video terakhir yang tersisa.

"Hati-hati dijalan ya, calon suami~"

"Abang.."

Hilang...dua memori terakhir sudah hilang tak bersisa, dan kini Klarez terjebak di kegelapan yang asing.

"ILAAAAA..hiks..HUAAAAA TIDAAAAK!!"

Suaranya menggema, bahkan Klarez sendiri tak bisa mengenali dirinya, mengenali wajahnya karena semuanya hanya gelap dan kesendirian.

Nit...nit...nit..

Perlahan, kedua kelopak mata Klarez terbuka, menampilkan manik hitam kecoklatan Klarez yang tampak kosong.

Seolah tak ada kehidupan dan binar dikedua matanya.

"Kla!? Ya Allah akhirnya kamu bangun..hiks..anak Mami akhirnya sadar..hiks..Mami takut banget Kla.."

Bola mata Klarez hanya melirik datar pada wanita asing yang masuk ke kamar inap.

Tatapan mata Klarez asing, bahkan Klara sampai takut. "Kla..kamu masih ingat mami kan?" tanya Klara nanar.

Klarez hanya diam, menatap Klara datar dan penuh kekosongan.

"Rez..hiks..Kla lupa sama aku Rez..hiks..kenapa ini harus keulang lagi..hiks..DULU KAMU YANG LUPAIN AKU SEKARANG ANAK AKU!!..hiks..KLAREZ LUPA SAMA MAMINYA!!..hiks..HUAAAAAA ANAK AKU REZ ANAK AKU!!"

Arez segera menarik istrinya kepelukannya, tangisan itu membuat Arez sakit, dia tak sanggup melihat istrinya menangis sehisteris itu.

Klarez sendiri hanya diam, menatap pria dan wanita itu dengan tatapan datarnya.

Dia siapa..kenapa dia ada disini, bagaimana caranya dia bicara? Apa yang harus dia lakukan? Siapa yang dipanggil Klarez.

Yang Klarez lakukan hanya diam, menatap langit-langit kamar inap dengan tatapan datar.

Sampai ucapan dari pria itu menyentak Klarez seketika.

"Kla...Ila udah meninggal..hiks..dia udah meninggal Kla..hiks..kamu lupain Ila disaat dia pergi dari dunia ini.."

Klarez hanya diam, tapi tatapan matanya terlihat pilu, air mata mengalir pelan dari ujung matanya.

Kedua tangannya mengepal erat.

Sampai akhirnya, dua belah bibir nya terangkat pelan. "I...la..hiks.." dan hanya bisa mengeluarkan satu kata saja.

Hal itu membuat Klara dan Arez semakin menangis, apalagi saat Klarez menangis sembari memanggil Ila dengan susah payah.

"I..la.."

"La.."

"Hiks...I..la.."

Klarez hanya mengingat 1 kata, yaitu hanya Ila.

Hatinya sakit, serasa dihujam puluhan sayatan yang merobek-robek sampai hancur.

Dadanya sesak sekal, tubuhnya sampai gemetar hebat disertai jeritan pilu serta tangisannya.

"AKHHHH..hiks..I..LAAAAA..hiks..HUAAAAAA..hiks..ARGHH!..hiks..ILAAAAAAAA!!..hiks..ILAAAAAAA!!"

Kacau, semua kacau dan Klarez tak tau harus bagaimana sekarang, dia merasa lentera yang selama ini menerangi jalan gelapnya sudah hilang.

Membuatnya hilang arah, dan tersesat dalam kegelapan yang kini sudah memenuhi isi kepalanya.

Kecuali 1 nama, yaitu Ila.

Klarez hanya mengingat itu.

®^^®

Bersambung😾

Happy end, serius kok🙏 jangan amuk Ryn🖐

Abang Manja [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang