⭐️LiLa-09⭐️

46.1K 5.5K 302
                                    

Hola, tekan vote dan ramaikan komentar okey?

~~~~~~

Keterdiaman Klarez terus terjadi selama 3 hari, Ila berusaha mendekati Klarez dan membujuknya tapi tetap saja tak bisa.

Sampai akhirnya, hari ini Klarez tak masuk ke sekolah dan membuat Ila khawatir, mau tak mau hari ini Ila akan ke rumah Klarez.

"Ila, kamu pulang bareng abang?" tanya Lilo sembari memeluk Ila dari belakang.

Ila menggeleng pelan. "Aku mau jenguk Klarez." raut wajah Lilo langsung mendatar.

"Ngapain?"

"Klarez sakit."

"Oh, nanti abang jemput ya."

"Iya."

Lilo menekan perasaan egois nya, dia tak mau Ila merasa dikekang, untung saat ini dia biarkan saja Ila bersama Klarez karena 3 hari belakangan ini Klarez tak dekat dengan Ila.

Ila berjalan keluar dari halaman sekolah menuju jalan raya, dia harus menyetop angkot agar bisa sampai ke rumah Klarez.

Dia tau rumah Klarez tuh dari Remi, entah kesambet setan apa Remi memberikan alamat Klarez secara cuma-cuma.

Sejujurnya Ila sangat merindikan abang gemesnya itu, tapi Klarez bersikap dingin selama 3 hari padanya.

Entah apa alasannya, kok bisa gitu Klarez marah tanpa alasan yang jelas, heran sekali Ila tuh.

Dan soal Lilo, remaja itu kembali bersikap manja padanya setelah putus dari Disya, bahkan dia tak pacaran lagi.

Sebuah rekor baru.

.....

Ketukan kembali Ila berikan di pintu ber cat hitam didepannya, setelah menanti 2 menit akhirnya pintu itu terbuka.

Menampilkan seorang wanita cantik yang seperti usia 30 an. "Ila ya?"

Ila terdiam, lah kok tau sih, padahal ini perdana Ila datang ke rumah Klarez. "Kok tante tau?" cetusnya heran.

Wanita itu terkekeh pelan. "Sebelumnya, kenalin nama Tante itu Klara, Tanti maminya Klarez."

"Oh iya, saya Aila tapi sering disapa Ila tante."

"Kamu mau jenguk Kla kan? Kla nya di kamar, dia demam karena semalam nangis terus di kamar. Dan yang dia tangisi itu kamu Ila."

Ila makin shock. "Kok saya Tan?"

"Gatau, tanya aja sama orangnya langsung."

Ila mengangguk, dia masuk perlahan ke dalam rumah mewah ber lantaikan marmer putih yang indah. Klara menunjukan lantai 2 dan mengatakan kalau kamar Klarez itu pintunya warna putih.

Setelah sampai, Ila mengetuk pintu kamar ber pintu putih itu.

"Apa..hiks..sih Mamiii..hiks..Klarez gamau..hiks..digangguuuu..hiks..huaaaaa..hiks..sakit kepala Klarez..hiks.."

Ila gemas, dia menahan pekikan girangnya saat mendengar isakan lucu itu. Gadis cantik itu kembali mengetuk pintu kamar Klarez.

Tok tok tok.

"MAMIIII..hiks..KLAREZ..hiks..GAMAU DIGANGGU!!"

"Lucu banget sih, abang gemes." gumamnya pelan.

Ila menekan knop pintu kamar itu perlahan, dan ternyata tak terkunci.

Krieeet.

"MAM-Eh?"

Ila terkikik pelan, terlebih saat wajah merah penuh air mata Klarez, dan bye-bye fever didahi yang terhalang poni.

"Abang gemes, sakit ya?"

Klarez diam, kemudian sudut matanya berkedut dan akhirnya kembali menangis.

"Hiks..huaaaaaaaa Ilaaaaa..hiks..abang kangeeeeen..hiks..huaaaaaaaa." tangisan dengan kedua tangan yang terentang minta peluk.

Ila berlari pelan kearah Klarez dan memeluk remaja itu erat, Klarez menangis didada Ila dan meracau tak jelas.

"Demam, abang gak makan apa gimana sih?"

"Abang..hiks..galau..hiks.."

"Galau in siapa?"

"G-galauin..hiks..adek cantik..hiks.."

Ila mengelus rambut Klarez yang basah karena keringat. "Abang kenapa marah sama Ila? Ila ada salah?" tanya nya pelan.

Klarez mengangguk. "Adek cantik..hiks..duluan kasih minum ke Lilo..hiks..minum buat Rez gak ada..hiks.." isaknya lucu.

"Astaga, tapi kan-"

"Huaaaaaaaaaaaaa."

"Sst, oke tenang. Udahan ya marahnya, Ila gak suka kita marahan gini."

Klarez mengangguk. "Cubit..hiks..dulu pipi..hiks..aku.." pintanya melas, tatapan mata sayu dengan alis luyu dan bibir bergetar, membuat Ila gemas.

Ila mencubit pelan kedua pipi Klarez, pipi hangat itu terasa dijari-jari lentik Ila. "Cayang..hiks..Ila.." lirihnya.

"Iya tau."

"G..ak..c-cayang..hiks..abang?"

"Heuum, sayang gak yah.."

"Hiks..HUAAAAAAA MAMIIIII ILA GAK SAYANG SAMA KLA HUAAAAAAAAAAAA."

Ila diam saja, dia memeluk Klarez erat dan menenangkan Klarez.

Gak mungkin juga Ila membalas kata Sayang Klarez, dia belum sepenuhnya sayang sama Klarez.

®^^®

Bersambung😾

VOTE KOMEN!

Abang Manja [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang