Hola, mau ini konflik ringan kan? Yaudah.
Tekan vote dan ramaikan komentar⭐️
><
Jam 5 pagi, gadis itu sudah masuk ke kamar milik abangnya yang berusia hanya berbeda 1 tahun darinya.
Abang yang sangat dia sayangi lebih dari apapun itu.
Perlahan gadis berambut sebahu itu berjalan mendekati ranjang yang ditempati seseorang.
Remata tampan yang bernama Aililo Davendra itu terlihat tertidur lelap ditengah kasur, sisi kanan dan kirinya ada guling dan dipelukannya ada boneka larva kuning.
Piyama spongebob yang dikenakannya tersingkap, sehingga menampilkan perut sedikit buncitnya itu.
Karena gemas, gadis bernama Aila Dewina itu mengusak pelan rambut hitam Lilo.
"Abang, bangun bang. Salat terus mandi, baru nanti Ila pakein seragam." bisiknya tepat ditelinga Lilo.
Merasa terusik, Lilo membuka matanya perlahan, menampilkan bola matanya yang indah dengan bulu mata lentik.
Lilo mengulet pelan. "Eunggghh..masih ngantuk Ila.." gumannya seraya mengucek mata kanannya perlahan.
Ila tersenyum tipis, dia mengelua rambut abangnya lagi lalu mencium pipinya pelan.
"Udah Ila kasih morning kiss ya, ayo bangun cepetan."
"Bantuin~" Lilo merengangkan kedua tangannya dengan mata yang masih merem melek.
Dengan kuatnya, Ila menarik kedua tangan Lilo sampai tubuh remaja setinggi 175 cm itu bangun dari duduknya.
Tinggi Ila hanya sehidung Lilo, Lilo yang berdiri di depan Ila masih mengucek matanya, lalu dengan sengaja dia memeluk Ila dan mendusel dilehernya.
"Pagi adek cantik." sapa Lilo lembut sembari mengecup leher Ila.
Ila mengelus punggung Lilo pelan. "Pagi abang ganteng." jawab Ila.
Setelah dirasa puas memeluk adiknya, Lilo melepas pelukannya lalu berlari pelan menuju kamar mandi.
Lucu sekali, Ila selalu gemas pada abang kesayangannya itu.
"Seragam, terus madu dan susu." Ila harus segera menyiapkan semua keperluan Lilo.
Statusnya yang tak lain adalah adik angkat Lilo membuatnya harus sadar diri, ini sebagai bentuk balas budi pada Bunda juga.
Setelah selesai, Ila keluar dari kamar Lilo.
.....
Di Sekolah, Lilo celingak-celinguk mencari keberadaan adiknya itu.
"Cari apa sih lo?" tanya Riven heran. Riven, cowok tampan berkacamata yang selalu anti pada perempuan.
Oh kecuali pada 1 orang, Riven bucin sama cewek trouble yang selalu bermasalah di BK.
Lilo menoleh. "Adek gue mana ya? Gue kangen nih." keluhnya.
Rimba yang ada disebelah Riven sontak mendelik. "Apaan sih lo, adek lo itu gak harus sama lo terus." ketusnya.
Rimba, cowok manis yang selalu berujar ketus pada siapapun, kecuali pada 1 orang gadis yang pernah menolongnya saat dikejar anjing.
Lilo mengabaikan ucapan kedua temannya, matanya terus berpendar mencari keberadaan adiknya.
Saat fokus matanya tertuju satu titik, dengan tak tau malunya dia berteriak seraya berlari kearah Ila.
"ADEEEEEKKK!" teriaknya riang.
Semua orang sudah biasa dengan tingkah tak tau malu milik Lilo jika berhadapan dengan Ila.
Ila yang mendengar teriakan sang abang sontak menoleh, dengan cepat dia merentangkan tangan bersigap menerima pelukan dari abangnya.
Bruk!
Sayangnya, keduanya ambruk ke lantai karena terjangan Lilo terlalu kuat.
"AAAA ADEK MIMISAN!?" Lilo berteriak histeris saat melihat hidung adiknya berdarah.
Dengan cepat dia menggendong Ila dan berlari ke arah UKS.
Pemandangan biasa, tak heran lagi melihat kealay an milik Lilo dan Ila.
Tapi lucu tau, melihat tingkah abang beradik itu. Menggemaskan.
π^^π
Bersambung😾
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang Manja [End]
Teen FictionRasanya punya abang angkat yang manja dan abang pacar yang manja emang beda. Start-18 Oktober 2021 End-28 Oktober 2021