⭐️LiLa-07⭐️

55.5K 5.8K 460
                                    

Gini loh, kalian nge vote dan rajin komen, maka aku bakalan raaajiiiin banget update.

~~~~~

Lilo menghadang jalan Ila yang hendak keluar dari rumah, jam sudah menunjukan pukul 7 pagi kurang 15 menit.

"Apa bang?" tanya Ila lelah, Lilo membuat Ila lelah sedari pagi.

Ada saja masalah yang dia buat agar Ila marah padanya, atau lebih tepatnya dia lagi caper sama Ila.

Lilo menarik lengan Ila lembut "Berangkat bareng abang." pintanya.

Ila menggeleng, dia menarik tangannya dari Lilo. "Abang kan harus jemput kak Disya, Ila dijemput Bang Klarez." tolak Ila tenang.

Lilo menggeleng tegas. "Gak ada penolakan!" pungkasnya seraya menarik Ila keluar dari rumah.

Ila berdecak kesal, dengan kuat dia menarik tangannya lagi dan menepuk pelan lengannya. "Apaan sih, Abang jangan gini. Kasihan kak Disya kalau abang egois gini." keluh Ila.

"Abang gak egois, abang cuma mau sama adek aja. Abang cuma mau adek."

"Itu namanya egois, Ila mau sama Bang Kla-"

"Berhenti sebut nama dia!"

"Emang kenapa? Orang dia pacar Ila kok."

"Abang gak suka, kamu cuma boleh sebut abang hanya abang Lilo!"

Ila mengabaikan ucapan Lilo, dia keluar rumah dan melihat Klarez sudah menunggu di depan pagar rumah.

"Abang Rez!" serunya girang, Ila berlari kecil kearah Klarez yang nampak bersemangat.

Dengan cepat Klarez melepas jaketnya dan memakaikan itu dipinggang Ila, lalu dia mengusap gemas rambut Ila.

"Pagi adek cantik~"

"Pagi abang gemeees."

Klarez berteriak girang, dia memeluk Ila dan menggoyangkan tubuhnya kekanan dan kekiri.

"Mau makan bubur ayam dulu gak?"

"Boleh, Ila laper nih."

"Hayuklah, nanti cubit-cubit 1 jam ya."

"Iya abaaaaaang."

Klarez mengelus-elus pipi Ila dan menariknya berulang kali. "Pacar abang gemesin ah." rengeknya dengan kaki yang hampir mleyot.

Ila terkekeh pelan, dia membalas cubitan Klarez. "Pacar adek juga gemesin ihhhh."

Mereka tertawa bersama dipagi hari ini, tanpa menyadari aura jelek dan tatapan mata menyedihkan milik Lilo di pintu rumah.

"Klarez, gue bikin cacat lo." desis Lilo penuh dendam.

Dia benci apapun yang membuat perhatian adiknya teralihkan darinya, Lilo benci saingan, Lilo benci apapun yang dimanjakan adiknya kecuali dirinya.

"Ila, itu milikku."

Benar, Ila tak boleh dimiliki siapapun selain Lilo.

....

Ila menggeleng pelan saat melihat Angel sudah jatuh karena didorong Riven di tengah lapangan sekolah, pasalnya Angel mengejar Riven terus menerus.

Membuat cowok berkacamata itu risih, perasaan sukanya sudah berganti menjadi muak dan jijik.

"Lo jahat Riven! Lo bakalan nyesel setelah gue jauhin lo nantinya!"

Riven menaikan sebelah alisnya, dahinya mengernyit. "Gak perduli sih, gue gak butuh cewek kayak lo. Yang gue butuhin cuma Mommy gue." ketusnya.

Rimba yang ada disebelah Riven mengangguk, dia menepuk bahu kembarannya.

"Lo bakalan jadi perjaka tua bodoh!"

Riven dan Rimba mengedik. "Ya biarin, asal Mommy ada bareng kami terus." ujar Riven santai.

Keduanya berjalan pergi dari sana, meninggalkan Angel yang sudah emosi ditempat.

"Liatin apa sayang?" Ila kaget, dia menepuk bahu Klarez kuat.

"Hih! Buat kaget aja!"

Klarez hanya tertawa pelan, dia memeluk bahu Ila erat dan mengusapkan hidungnya dibahu Ila.

"Adek cayang, kantin yuk."

"Yuk ah."

Keduanya sangat serasi ya, semua juga mengakui keduanya sangat serasi jika bersama.

®^^®

Bersambung😾

Vote komen!

Abang Manja [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang