Hola, tekan vote dan ramaikan komentar yaaa, biar bisa aku baca-baca komen kalian hehe😾⭐️
~~~~~
Ila menepuk pipi Lilo pagi ini, sudah menjadi tugasnya untuk membangunkan remaja berpiyama Spongebob yang tengah memeluk boneka Larva kuning.
Guling sudah dipindahkan dan dirapikan. "Abang, bangun cepetan nanti airnya keburu dingin itu." paksa Ila sembari menjambak rambut Lilo kesal.
Lilo meringis kuat kemudian membuka matanya, air mata sudah memupuk dan siap mengalir.
"Saaakiit..hiks...huaaaaaaaaaa." Ila dengan sigap memeluk Lilo dan menenangkannya, tapi dia juga kesal karena Lilo susah sekali dibangunkan.
"Udahan nangisnya, mandi cepetan."
"Hiks..kiss dulu..hiks.."
"Gak, nanti dimarahin Angel."
Bibir Lilo melengkung kebawah seketika. "Gak mau?..hiks..Ila gamau kiss pipi abang lagi?..hiks..hiks.." Ila langsung mengecup dahi Lilo singkat.
"Pi..hiks..pinya?..hiks.."
"Enggak, udah cepetan lah bang. Aelah lama banget."
Lilo ditarik paksa agar segera turun dari kasur, Ila menariknya menuju kamar mandi dan melempar handuk tepat diwajah Lilo.
Lilo langsung menghentakan kakinya dan kembali menangis.
"Aaaa..hiks..adek jahat!..hiks.."
"Bang! Ini udah jam setengah 7 astagfirullah cepetan gausah pake nangis segala!" bentakan itu tanpa sadar Ila keluarkan.
Lilo sontak diam, dia takut. Dengan bahu yang masih gemetar Lilo menutup pintu kamar mandi dan mulai mandi dengan tangisan yang belum hilang.
Ila menghela napas kasar, untung saja bekal dan semua peralatan sekolah Lilo sudah dia bereskan, kini Ila harus segera berangkat.
Kebetulan, semalam Bunda beliin Ila motor scoopy warna abu-abu, sebagai hadiah karena minggu lalu Ila berhasil menangin Cerdas Cermat perwakilan sekolah.
Ila mencari jaket yang bisa dia pakai untuk menutupi pahanya, sudah terbiasa karena jika dibonceng Klarez dia pasti dipakaikan jaket dipinggangnya.
"Bunda, Ila berangkat Assalamualaikum!" serunya seraya berlari keluar rumah dengan jaket yang sudah dia dapatkan.
Amaya yang tadinya sedang sarapan langsung bertanya. "Abang ditinggal?" serunya heran.
"IYA BUNDA, ABANG KAN MAU JEMPUT PACAR BARUNYA DULU."
Amaya mendengus pelan, memang dasar putranya itu, udah tau suka nya sama Ila tapi malah gak sadar dan terus cari pelampiasan.
....
Ila sampai di sekolah pukul 7 pagi lewat 10 menit, Ila mampir ke tukang bubur ayam dulu mau sarapan sekalian beli untuk Klarez.
Suasana sekolah yang sudah ramai terlihat jelas, ada berbagai macam orang dan kegiatan yang dilakukan.
Ada yang tengah bergosip, ada juga yang lagi mandangi doi dalam diam, ada juga yang lagi liatin orang pacaran.
"Eh? Kak Aluna. Kak Albert mana?" siswi yang dipanggil Aluna itu sontak menoleh, dia menunjuk kearah seorang siswa tampan ber kulit tan yang tengah bersama temannya.
Aluna ini bisa dibilang sosok cantik idaman siapa saja, tapi bukan rahasia lagi jika persahabatannya dengan Albert menjadi sorotan orang.
Ila berjalan menjauhi Aluna yang kini berjalan mendekati Albert.
Tatapan mata Ila berpendar, dia mencari keberadaan Klarez, karena dia tak sabar ingin melihat wajah cemberut cowok itu.
"WOI GILA KAK KLAREZ PAKE KACAMATA HITAM WOI! NAMBAH GANTENG TAUK!"
Ila menoleh ke sumber suara, orang-orang sudah berisik karena teriakan penuh kekaguman.
Memang sih Ila bisa melihat Klarez kini berjalan mendekatinya dengan kacamata hitamnya.
Tapi..aneh..kenapa wajah Klarez pucat?
"Ila, ikut abang." bahkan Ila belum menyapa tapi Klarez sudah menariknya menjauh dari sana.
Keduanya berjalan menuju tangga ke arah rooftop, Ila mendongak menatap wajah Klarez dari samping.
Rahang yang tegas dan kulitnya yang tak terlalu putih. "Ah, abang ganteng juga ya." celetuknya polos.
Klarez mengabaikan pujian itu, padahal mah jantung udah gabisa diajak kerja sama lagi gimana debarnya dia saat ini.
Saat mereka sampai di rooftop, Klarez langsung mengunci pintu dan memeluk Ila saaaaangat erat.
Ila dengan perlahan membalas pelukan Klarez dan menepuk punggungnya yang bergetar.
Yah, nangis lagi dia. Sesuai dengan apa yang Ila duga.
"Hiks..gajadi ngambeknya ih..hiks..Ila mah jahat..buka blokirannya..hiks.."
"Iya nanti Ila buka." Ila melepas pelukan Klarez dan melihat wajah cowok itu.
Dia penasaran sama mata Klarez, kenapa harus sampai pakai kacamata.
Dengan cepat dia menarik kacamata itu, dan terlihat jelas sekali.
"Ya Allah..Bang..muka abang bengep banget, astaga mata abang ilang? Ya Allah mata abang sebab banget, semalam nangis lagi?" Ila bertanya secepat dan sekhawatir itu.
Memang iya, mata Klarez seakan tenggelam, matanya sebab sekali dan mau buka mata aja rasanya Klarez susah.
Klarez menghentakan kakinya ke lantai. "I-ini..hiks..gara-gara adek!..hiks..huaaaaaaaa"
Gusti, salah mulu Ila kayaknya, tapi gemes banget liat muka sembab dan mata tenggelam Klarez.
Lucu, ih gemesin banget.
®^^®
Bersambung😾
Btw, Aluna sama Albert itu dari cerita Author lain, judulnya Masculine Femboy get pregnant.
Nah, yang suka femboy bisa baca itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang Manja [End]
Teen FictionRasanya punya abang angkat yang manja dan abang pacar yang manja emang beda. Start-18 Oktober 2021 End-28 Oktober 2021