22

8 2 0
                                    


Keadaan kantor seperti biasa tidak ada berubah. Tapi, ada sedikit membuat aku terganggu. – si cewek udang dibalik batu. Enzy. Setiap hari datang ke kantor. Entah dengan alasan – sarapan bareng, makan siang bareng, kasih makan siang, bosan di rumah dan masih banyak lagi.

Apalagi yang membuat aku panas. Ardi benar-benar tidak merasa terganggu dengan keberadaannya. Apalagi setiap berdua dengan obrolan santai, tawanya, ingin aku hempas perempuan itu. Gila. Ini gila.

Aku melihat jam yang ada diatas mejaku. Sebentar lagi perempuan itu datang. Entah mau alasan apalagi yang dia pakai. Aku harus menulikan sebentar atau aku menjauh dari dua orang itu.

Terdengar suara ketukan.

"Masuk!"

Aku terkejut dengan kedatangan Enzy. Dia membawa rantang makanan. Dia tersenyum lebar? Aku menyeringai. Tidak biasanya dia masuk ke ruanganku, biasanya dia akan langsung menuju ruangan Ardi.

"Kita makan siang bareng, yuk? Aku bawa makanan banyak nih!"

Apakah dia akan menyogokku? Ah, bukan.

Mencari perhatianku? Tidak.

Alasan lagi.

"Tidak usah zy, aku bisa makan di kantin. Kamu kasih aja sama Ardi pasti dia senang,"

"Iya. Apalagi kan ini masakanku."

Aku berdesis dalam hati.

"Tapi aku mau kita makan siang bareng, dan juga ada yang ingin aku sampaikan."

"Please... ya?"

Aku mulai menimbang. Aku menatap wajah mencurigakan itu. Tapi, dia begitu tulus?

Akhirnya aku menganggukkan kepala. "Baiklah."

"Yaudah aku tunggu di ruangan Ardi." dia berlalu ke ruangan Ardi.

***

"Ah, sini re! kamu duduk disini."

Aku hanya menatap Enzy yang dari pagi senyum itu tidak pernah luntur. Aku duduk di kursi yang sudah di tari oleh Enzy. Dengan senang hati aku berterima kasih.

Aku menatap Enzy dan Ardi bergantian. Tampaknya keduanya sedang senang, apakah aku disini akan menjadi obat nyamuk lagi? Atau aku harus ganti jadi nyamuk? Biar terganggu dengan kebisinganku?

Makanan sudah tertata, jika mood ku sedang baik dan situasi tidak seperti ini. makanan yang ada didepanku sudah menarik perhatianku, makanan ini terlihat sangat lezat.

"Yaudah, kita makan sekarang aja." ucap Enzy.

"Ar, kamu mau apa? Biar aku ambilkan."

Aku melirik Ardi.

"Hm... aku capcay sama ayam goreng aja."

Aku kembali memakan makananku. Aku merasakan kelezatan di setiap makanannya. Aku tidak yakin kalau Enzy yang memasak.

Aku tidak sadar sudah menghabiskan makananku. Ternyata aku menikmati makan siangku, aku malu sempat ingin menolak makan siang ini.

"Ayo ditambah lagi,"

"Tidak usah zy, aku sudah kenyang. Kalau begitu terima kasih ya, atas makan siangnya. Aku mau kembali ke ruanganku?"

"Hm... tunggu sebentar. Ada yang aku sampaikan."

Aku kembali membenarkan dudukku. Aku melirik sekilas pada Enzy, dia terlihat serius. Aku semakin deg-deg an padahal aku tidak tahu apa yang akan diucapkan Enzy.

Kura-kura In Love 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang