04

1.9K 168 1
                                    

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT NYAA..👌

•••


"Cepat katakan, ada apa ? Jangan menyembunyikan apapun dari kami"

Jisung masih saja menunduk dan tak mau menoleh ke arah Jaemin.

"Jisung-a"

"Hyung, apakah aku terlihat sangat payah ?"

Jaemin mengernyitkan dahinya. "Apa maksud mu ?"

"Aku bahkan tidak bisa melakukan apapun dengan benar. Apakah aku memang sepolos itu ?"

"Sebenarnya ada apa ? Siapa yang mengatakan hal itu pada mu ?"

Jisung menggeleng. "Tidak ada"

"Siapa ?"

"Bukan siapa-siapa"

Jaemin menghela nafas. "Kau tidak payah kok. Orang itu salah karena berpikir seperti itu tentang mu"

"Tapi...bukankah aku memang seperti itu ?"

"Apa yang kau pikirkan ? Itu tidak benar"
"Sebaiknya kau lakukan hal yang belum pernah kau lakukan. Lakukanlah sesuatu yang baru untuk mu. Jadi kau tidak akan terlalu polos atau di anggap payah lagi oleh orang itu"

"Tapi hyung..."

"Kau tidak perlu takut. Lakukan apapun yang ingin kau lakukan, tidak perlu mendengarkan orang lain"

"Kalau begitu...boleh aku bekerja ?"

Sontak Jaemin kembali menoleh ke arah Jisung yang sedang menatapnya. "Apa ? Bekerja ? Kami tidak akan mengizinkannya saat ini"

"Tapi kenapa ?"

"Sekarang kau harus fokus pada kuliah mu dulu. Lagipula, kau tidak tau bagaimana capek nya kuliah dan bekerja di saat yang bersamaan"

Jisung memanyunkan bibirnya. "Tapi kalian bertiga sudah mulai bekerja part time saat masih sekolah. Kenapa aku tidak boleh ?"

"Kami sebagai hyung, harus bisa memenuhi semua kebutuhan hidup kita sendiri dan untuk membiayai semua keperluan kita. Dan kau masih terlalu kecil untuk melakukan itu"

"Tapi sekarang aku sudah dewasa"

Lagi-lagi Jaemin menghela nafas. "Entahlah. Tapi kami merasa kalau kau masih tetap menjadi adik kecil yang harus kami jaga sebaik mungkin. Walaupun kenyataannya kau memang sudah dewasa"

"Ayolah hyung, izinkan aku untuk bekerja juga" kata Jisung sembari menggoyang-goyangkan lengan Jaemin.

Selama beberapa saat Jaemin terdiam. "Nanti kita bicarakan lagi bersama-sama"

"Baiklah"

"Kau sudah makan siang ?" Tanya Jaemin.

Jisung mengangguk. "Sudah. Hyung, ayo kita pulang"

Jaemin menggeleng. "Kau duluan saja, aku masih tetap ingin di sini"

Jisung terdiam sembari menatap Jaemin yang hanya menatap kosong ke pemandangan di hadapan mereka.

"Hyung, sebenarnya kau kenapa ?" Tanya Jisung.

"Aku tidak apa-apa" jawab Jaemin tanpa menoleh.

Jisung kembali terdiam. Dia kadang merasa tidak berguna.

Kenapa ?

Di rumah, dia hanya bisa membantu pekerjaan kecil saja. Bahkan dia tidak bisa memasak untuk semua hyung nya.

BrotherhoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang