JANGAN LUPA VOTE & COMMENT NYAA..👌
•••
"Haechan siapa ya ?""Sudahlah hyung. Seumur hidup hyung sudah bertemu dengan banyak orang. Mungkin hyung pernah mendengarnya di suatu tempat"
"Tidak. Ini sungguhan, aku benar-benar merasa tidak asing dengan namanya"
"Ya, lalu hyung mau apa jika memang mengenal seseorang dengan nama itu ?"
Selama beberapa saat Jaemin pun hanya diam dan tak menjawab. "Yasudahlah, lupakan itu" ia pun kembali menatap Jisung. "Dan kau, kenapa kau diam saja jika pria itu terus mengganggu mu ? Hyung kan sudah menyuruh mu untuk tidak diam saja"
"Hyung, lupakan saja itu. Lagipula Haechan seonbaenim hanya menjahili ku sedikit saja"
"Dia senior mu di kampus kan ? Berapa tahun usianya ?" Tanya Jaemin.
"Kalau tidak salah sama seperti hyung. Karena sekarang dia kuliah tahun ke tiga"
"Ohh, seumuran rupanya. Jadi jika dia mengganggu mu lagi, beritahu aku. Aku akan melawannya dengan mudah"
Jisung pun memilih untuk mengalihkan topik pembicaraan. "Oh iya, hyung sedang apa di sini ? Tidak bekerja ?"
"Hari ini hanya setengah hari. Jadi aku pulang lebih cepat"
"Kau sudah selesai kuliahnya ?"Jisung mengangguk.
"Yasudah, bagaimana kalau kita pulang saja sekarang ? Aku sudah tidak ada mood untuk tetap diam di sekitar sini" kata Jaemin.
"Kenapa ?"
Jaemin menggeleng. "Tidak. Ayo, cepat kita pulang"
Jisung pun hanya bisa menurut dan berjalan tepat di samping Jaemin.
•••
Seperti biasa, mereka berempat selalu makan malam bersama di rumah.
"Besok jadi pergi ?" Tanya Renjun.
Jeno mengangguk. "Tentu saja"
Jaemin berdehem. "Renjun-a, Jeno-ya, coba kalian nasehati adik bungsu kalian ini"
"Ada apa ?"
"Di kampusnya ada senior yang sering mengganggu dan menjahilinya. Tetapi Jisung tidak mau melawannya sama sekali"
"Benarkah ? Ada yang berani mengganggu adik ku ?" Tanya Jeno.
"Hyung, sudahlah. Tidak perlu membesar-besarkan masalah ini" kata Jisung pada Jaemin.
"Bukannya memperbesar. Aku hanya ingin kau bisa melawannya, Jisung-a"
"Jisung-a, sejak kapan ada yang mengganggu mu ?" Tanya Renjun.
Jisung menggeleng. "Tidak ada kok hyung. Dia hanya-"
"Tadi orang itu mengatakan Jisung seorang pengecut. Dia juga mengatakan hal-hal yang tak seharusnya dikatakan pada Jisung"
"Hyung-"
"Ya, baiklah. Senior mu itu benar. Kau harus bisa menjadi lelaki sejati, Jisung-a" kata Jaemin yang mulai kesal. "Aku tau, dan kami memang menyukai Jisung kami yang polos dan masih menggemaskan. Tetapi jika ada orang yang berani mengganggu mu, maka kau harus bisa melawannya, Jisung-a. Tidakkah kau mengerti hal itu ? Hyung hanya tidak ingin ada orang yang menyakiti harga diri mu lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Brotherhood
FanfictionKehidupan tidaklah indah seperti yang ada di dalam dongeng. Kehidupan yang kejam kerap kali dirasakan oleh berbagai orang. Seperti halnya yang di alami oleh ke-empat bersaudara itu karena sudah harus hidup mandiri sejak usia mereka baru saja akan me...